Home / Romansa / Hasrat Terlarang Kakak Ipar / [44] Bertemu Orang Lama

Share

[44] Bertemu Orang Lama

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-12-14 14:11:37

“Tiara, kamu yakin gak mau ikut aku?” tanya Jehan.

Tiara yang ditanya langsung menggelengkan kepala dan tersenyum manis. Seharian dia sudah bersama dengan sahabatnya itu. Sekarang, Tiara harus pulang dan menyusun rencana untuk mendekati Simon lagi. Dia yakin kalau mamanya Simon pasti sudah melihat video pagi ini dan memarahi putranya.

‘Aku yakin Tante Gauri sudah masuk pancinganku. Kalau terus begini, dia pasti akan semakin mempercepat pernikahanku dan Simon,’ batin Tiara dengan senyum lebar.

“Baiklah kalau begitu. Sekarang aku pergi dulu. Sampai ketemu besok,” kata Jehan sembari melambaikan tangan dan naik mobil.

Tiara ikut melambaikan tangan. Dia menatap sang sahabat yang sudah melaju pergi. Dia membuang napas kasar dan membalikkan tubuh. Wanita itu berniat kembali ke mobil dan segera pulang.

Namun, baru satu langkah, dia berhenti. Manik matanya menatap ke arah pria yang berdiri tidak jauh darinya. Melihat sosok itu, Tiara langsung menelan saliva pelan. Wajahnya tampak kaku. Beberap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [63] Jangan Menasehatiku!

    Langit mulai terlihat mendung. Tidak ada lagi cahaya matahari yang menyinari. Olivia menghentikan langkah ketika sudah berada dekat dengan penginapan. Dia menatap arah Simon yang sejak tadi memperhatikannya. “Aku harus kembali ke penginapan,” kata Olivia. Simon hanya menganggukkan kepala. Dia tidak melarang Olivia untuk kembali. Lagi pula ini juga sudah cukup malam. Sudah waktunya Olivia untuk istirahat. “Kalau begitu, seharusnya kamu lepaskan tanganku, Simon. Kalau kamu tidak melepasnya, jelas aku tidak bisa kembali ke penginapan,” kata Olivia kembali. Hal ini dia mengangkat jemari yang sejak tadi digenggam pria itu. Simon tertawa kecil. Dia sampai tidak sadar kalau masih menggenggam tangan Olivia. Dengan setengah hati dia mulai melepaskan dan membuang nafas kasar. “Besok kamu ada acara?” tanya Simon. Olivia yang ditanya terdiam sejenak. Raut wajahnya tampak berpikir, mengingat jadwalnya besok. Sehingga dia menggelengkan kepala dan menjawab, “Sepertinya tidak. Aku yakin Sean ju

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [62] Akan Selalu Menunggu

    “Bagaimana perasaanmu? Apa kamu suka tempat ini?”Olivia yang masih berjalan di pinggir pantai hanya menganggukkan kepala. Dia memang menyukai tempat itu. Selain karena suasana yang begitu romantis, udara di sekitar penginapan juga terasa begitu segar. Apalagi ada debur pantai yang terdengar dari penginapan. Selain itu, saat dia membuka jendela penginapan, matanya juga langsung disuguhkan dengan pemandangan yang begitu memanjakan. “Kalau begitu, berbulan madu nanti aku akan membawamu ke sini lagi.”Berbulan madu? Olivia yang mendengar cukup terkejut. Dia menghentikan langkah dan menatap ke arah Simon berada. Dia bingung, apa yang sedang dipikirkan pria itu? Kenapa bisa-bisanya Simon berfikir akan berbulan madu dengannya? “Kamu tidak keberatan, kan?” Simon kembali bertanya. Meskipun keberatan, Simon akan melakukan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Olivia yang ditanya pun menarik kedua sudut bibir, membentuk senyum dan mengalihkan pandangan. Tangannya masih menggenggam jemari

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [61] Menantikan Kedatanganmu

    “Kenapa kamu bisa ada di sini, Sean? Bukannya kamu bilang sedang ada di luar, menghadiri acara keluarga?”Sean yang sudah duduk berhadapan dengan Elsa hanya bisa terdiam. Dia benar-benar terkejut karena melihat wanita itu berada tepat di sebelah penginapannya. Dia pikir tidak mungkin bertemu dengan Elsa di tempat seluas ini, tetapi nyatanya Tuhan berkehendak lain. Sekarang, dirinya sedang duduk dan mendapat introgasi dari wanita itu. “Sean, kenapa kamu diam saja? Kamu tidak mau menjelaskan apapun denganku?” Elsa kembali bertanya. Raut wajahnya menunjukkan kesedihan yang terasa begitu mendalam. Namun, itu hanya aktingnya semata. Pasalnya, Elsa datang memang untuk menemui Sean. Dia sudah tahu kepergian pria itu. Semua yang terjadi hari ini juga adalah rencananya. Dia tahu di mana Sean menginap karena bertanya dengan Revan. Ya, dia sering menghubungi Revan hanya untuk menanyakan mengenai Sean. Meski awalnya terlalu sulit, tetapi pada akhirnya Elsa bisa mengetahuinya. Hanya dengan sedi

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [60] Apakah Sebuah Kebetulan?

    Maldives.Olivia yang baru saja keluar dari bandara langsung memasuki mobil yang sudah dipesan oleh keluarga Charles. Manik matanya menatap sekitar jalanan yang begitu ramai, tapi juga terasa menenangkan. Dia menghirup dalam-dalam udara yang terasa begitu segar. Bibirnya juga mulai tertarik, membentuk senyum yang terlihat begitu manis. “Olivia, ingat apa yang baru saja aku katakan. Kamu tidur di sofa dan aku akan tidur di ranjang,” kata Sean kembali. Olivia yang sedang menikmati suasana sekitar pun mulai merasa kesal. Sean benar-benar tidak mengerti dengan kondisi saat ini. Padahal Olivia sedang tidak ingin membicarakan apapun, terlebih mengenai di mana mereka akan tidur. Dia sedang menikmati ketenangan yang jarang sekali didapatkan. “Aku tahu, Sean. Kamu tidak perlu mengatakan hal itu berulang kali. Aku benar-benar lelah mendengarnya,” kata Olivia. Sean pun hanya mendengus kesal ketika mendengar protes dari istrinya itu. Padahal niatnya baik, ingin mengingatkan supaya Olivia tida

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [59] Menyusul Pujaan Hati

    “Simon, kamu mau ke mana?”Simon yang baru saja turun dari tangga membawa koper kecil pun langsung mengalihkan pandangan. Di hadapannya sudah ada sang Mama yang menatap lekat. Padahal seingatnya sang mama sudah kembali ke rumah wanita itu sendiri, tetapi sekarang pagi-pagi sudah berada di rumahnya. “Kenapa kamu bawa koper? Kamu mau ke mana?” Gauri kembali bertanya. Dia meletakkan piring berisi makanan yang baru saja dibuatnya. “Aku ada perjalanan bisnis,” jawab Simon asal. Tidak mungkin dia mengatakan kalau ingin mengganggu acara berbulan madu Sean dan Olivia. “Kenapa Mama tidak tahu kamu ada perjalanan bisnis ke luar kota?” Gauri tampak bingung. Meski dia sudah tidak berada di perusahaan, tetapi dia selalu mendapat jadwal ke mana Simon pergi. Hal itu dilakukan karena takut putranya membuat masalah, mengingat Simon yang tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Terlebih ketika sedang marah. Simon pun terdiam. Dia tidak ada perjalanan keluar kota. Selain itu, kerjanya kali ini juga bu

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [58] Berbulan Madu

    Satu minggu kemudian. Olivia menatap koper di depannya lekat. Sejak tadi dia hanya duduk di tepi ranjang dan memperhatikan koper miliknya lekat. Dia bahkan tidak mengalihkan pandangannya sama sekali. Dia merasa enggan untuk pergi, tapi juga sungkan untuk menolak.“Kenapa Sean tidak membatalkan rencana perbulan madu ini sampai hari ini tiba? Apa dia memiliki rencana?” tanya Olivia dengan diri sendiri. Dia merasa aneh dengan tingkah Sean kali ini. Biasanya Sean melakukan segala cara untuk menggagalkan rencana sang papa, tetapi kali ini pria itu seperti menerimanya begitu saja. Denting singkat ponsel terdengar. Olivia mengalihkan pandangan dan menatap ke asal suara. Dia memegang benda pipih yang sudah menyala, membaca pesan masuk dan tersenyum lebar. “Aku akan kirim alamat penginapanku nanti,” ucap Olivia sembari mengirimkan pesan suara. Ketukan pintu terdengar. Olivia langsung mengalihkan pandangan dan meletakkan ponsel miliknya. Dia menunggu pintu kamarnya terbuka. Sampai pintu itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status