Share

Chapter 041

last update Last Updated: 2025-06-03 12:30:14

Jantung Ayla masih berdegup tak karuan. Ia sempat mengutuk dirinya sendiri karena mimpi panas tentang Victor, tubuhnya, dan bisikan-bisikan menggoda yang terasa terlalu nyata.

Begitu pintu tertutup, Ayla menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Sial, apa karena aku mabuk makanya aku bisa mimpi kayak gitu? Astaga Ayla, kau pantas mati," desisnya pelan.

Ia menyentuh wajahnya yang masih panas. Bayangan tubuh Victor dalam mimpi itu kembali hadir. Kulitnya, otot perutnya, dan cara pria itu menyuruhnya menyentuhnya.

“Arght!” Ayla memekik kecil dan menepuk wajahnya sendiri.

"Ah, kau masih membayangkan pria brengsek itu, Ayla? Kau memang pantas mati!"

Dengan gerakan cepat, Ayla melepas jubahnya, berganti pakaian dengan kaos crew hitam dan celana panjang senada. Rambutnya dikuncir seadanya, lalu ia keluar dari kamar sambil menggantungkan ID card di leher.

Lorong villa masih sepi, tapi di ruang belakang, tempat setting taman, suara-suara mulai terdengar. Ayla melangkah cepat ke arah tenda logistik.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 041

    Jantung Ayla masih berdegup tak karuan. Ia sempat mengutuk dirinya sendiri karena mimpi panas tentang Victor, tubuhnya, dan bisikan-bisikan menggoda yang terasa terlalu nyata.Begitu pintu tertutup, Ayla menyandarkan tubuhnya ke belakang. "Sial, apa karena aku mabuk makanya aku bisa mimpi kayak gitu? Astaga Ayla, kau pantas mati," desisnya pelan.Ia menyentuh wajahnya yang masih panas. Bayangan tubuh Victor dalam mimpi itu kembali hadir. Kulitnya, otot perutnya, dan cara pria itu menyuruhnya menyentuhnya.“Arght!” Ayla memekik kecil dan menepuk wajahnya sendiri."Ah, kau masih membayangkan pria brengsek itu, Ayla? Kau memang pantas mati!"Dengan gerakan cepat, Ayla melepas jubahnya, berganti pakaian dengan kaos crew hitam dan celana panjang senada. Rambutnya dikuncir seadanya, lalu ia keluar dari kamar sambil menggantungkan ID card di leher.Lorong villa masih sepi, tapi di ruang belakang, tempat setting taman, suara-suara mulai terdengar. Ayla melangkah cepat ke arah tenda logistik.

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 040

    Ayla menggigit bibir bawahnya kuat, hingga nyaris meninggalkan bekas. Matanya menyala, sayu tapi tajam, seperti api kecil yang diam-diam menyambar. Nafasnya mulai tidak beraturan, tapi ia tidak bergeming. Ia hanya terbaring di sana, membiarkan jubahnya terbuka separuh, memperlihatkan kulit pucat yang menggoda dalam pantulan lampu temaram.Tatapannya tak lepas dari Victor, seolah menantang pria itu untuk segera membuka satu-satunya penutup di tubuhnya. Tanpa kata, tangan Ayla mulai bergerak, tidak gemetar, tidak ragu. Ia menyentuh dada Victor sekali lagi, menyusuri otot yang menegang di bawah kulitnya. Tidak seperti di awal yang terpaksa, kali ini Ayla benar-benar menikmatinya. Sentuhan itu bukan sekadar menyentuh biasa. Dia seolah mengklaim tubuh Victor. Ayla tak ingat jika Victor memiliki tubuh seseksi ini. “Lepas itu,” bisik Ayla akhirnya. Suaranya serak, rendah, penuh amarah yang dibungkus hasrat. “Buat aku lupa bahwa kau adalah si brengsek,” tambahnya, nyaris tak terdengar.V

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 039

    BLAMMM!!!Pintu terbanting keras. Gagangnya bergetar hebat saat Ayla mendorongnya dengan kasar, lalu menguncinya rapat dari dalam. Suara hentakan tumitnya terdengar lantang di lantai kayu saat ia masuk, napasnya memburu.Pipinya merah padam, bukan hanya karena udara malam yang dingin, tapi karena malu, marah, dan kesal yang bercampur aduk dalam dada. Sementara jantungnya? Berdebar tak karuan. Seolah ingin memecah tulang rusuk dan kabur dari tubuhnya sendiri.“Apa karena aku mabuk?” gumamnya seraya menggigit kukunya. “Makanya aku bisa secara tak sadar masuk ke kamarnya?” lanjut Ayla menambahkan.Dia berjalan mondar-mandir, sebelum memejamkan mata dan menahan napas untuk sesaat, menahan rasa ingin memukul dirinya sendiri.“Astaga, Ayla, kau benar-benar pantas mati!”Dengan langkah gusar, dia melempar sepatunya ke sudut ruangan, menjatuhkan tas ke lantai, lalu menghempaskan diri duduk di pinggir ranjang.Namun otaknya tak bisa diam.Gambaran dada bidang Victor muncul begitu saja dalam b

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 038

    Ayla mengumpulkan keberaniannya, tubuhnya menggigil entah karena marah, malu, atau karena sesuatu yang lain yang bahkan tak ingin ia akui. Dengan gerakan tiba-tiba, ia mengangkat kedua tangannya dan mendorong dada Victor dengan sekuat tenaga.Namun tangan Victor lebih cepat. Ia menangkap pergelangan tangan Ayla, mencengkeramnya dengan lembut namun cukup kuat untuk membuat Ayla tak bisa melawan.“Lepaskan!” desis Ayla, berusaha melepaskan cengkeraman itu, tapi tubuh Victor terlalu dekat.“Aku bilang lepaskan, brengsek!”Bukannya menurut, Victor justru menarik Ayla mendekat.“Ah...”Air di bathtub langsung berombak ketika tubuh Ayla sedikit terangkat dari posisi nyaman sebelumnya. Dada mereka hampir bersentuhan. Nafas mereka bertabrakan. Mata Victor menatap dalam ke iris gelap Ayla yang sekarang terbuka lebar dengan ketegangan dan kemarahan.Namun Victor hanya diam beberapa detik. Mempelajari ekspresi wanita di depannya. Lalu ia mencondongkan wajahnya dan mengecup bibir Ayla dengan ger

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 037

    “Dasar brengsek mesum!” teriak Ayla, tubuhnya melonjak setengah berdiri dari dalam air.Dengan sekuat tenaga, ia menyambar botol sabun di dekatnya dan melemparkannya ke arah Victor. Botol itu melayang dan nyaris mengenai kepalanya.“Keluar dari sini, brengsek sialan!”Victor hanya terkekeh, menangkis botol sabun itu dengan lengan santainya. “Kenapa? Bukannya kau ingin aku bergabung?” ucapnya tenang, matanya menelusuri tubuh Ayla yang separuh tersembunyi di balik uap air dan busa. “Karena itu kau di sini, kan? Menungguku?”“Jangan kepedean, Victor!” Ayla nyaris berteriak, menggertakkan giginya, wajahnya merah padam.Victor menurunkan bra itu perlahan, menjatuhkannya ke lantai. Matanya tetap tertuju pada Ayla, lekat, tajam seperti elang yang sudah mengunci buruannya.Tanpa berkata-kata, ia mulai membuka kancing bajunya satu per satu. Gerakannya tenang, seperti tak terganggu oleh kemarahan Ayla. Justru ia seolah menikmati reaksi wanita itu.Satu, dua... tiga kancing terlepas.Hingga akh

  • Hasrat Terlarang Sang Idol   Chapter 036

    Ayla berjalan gontai melewati koridor villa yang senyap, hanya suara langkah hak tingginya yang terdengar mengetuk-ngetuk lantai kayu. Lampu lorong temaram, dan bayangannya mengikuti di dinding, seperti mengingatkannya pada apa yang baru saja ia lakukan.Entah mengapa malam itu terasa lebih sepi dari hari biasanya. Begitu pintu kamarnya terbuka dan tertutup kembali, dia mendesah keras.“Sialan, Ayla…” gumamnya dengan separuh napas. Ia melepaskan clutch kecil dari tangannya dan melemparkannya asal ke atas tempat tidur. “Bagaimana mungkin kau menciumnya!” Kali ini suara gerutunya terdengar lebih keras, nyaris marah. “Brengsek…”Ia menjatuhkan diri duduk di tepi ranjang, kemudian dengan kasar melepaskan sepatunya satu per satu, hingga kedua hak tinggi itu jatuh sembarangan ke lantai. Kakinya berdenyut, tapi bukan itu yang membuat kepalanya pening.Bibirnya masih hangat. Ia bisa mengingat tekanan ciumannya sendiri. Brutal, panas dan tak terkendali.“Ah, Ayla Dewita bodoh! Kau menggali ku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status