Share

Putus Dengan Randy

Author: Semarapilu
last update Last Updated: 2025-01-10 17:20:37

Anna selalu bangun fajar sebelum semua orang rumah nya bangun, dia melakukan aktivitas hariannya membantu bunda bersih-bersih rumah.

“Kamu sudah di jemput teman kantormu itu, suara mobilnya terdengar di luar.” seru bundanya.

“Iya iya bunda sebentar, lagi ambil sepatu, daaa ayah daa bunda,” Anna menyalami kedua tangan orang tuanya dan tersenyum bahagia.

Tetapi orang tua nya bergumam saat anak nya sudah pergi…

“Seperti nya pria itu sedang dekat dengan Anna, Yah. Lebih kaya pasti dari pada Randy,” ucap Bunda Anna.

“Husst, doakan saja yang terbaik untuk anak kita, Bun. Anna itu anak baik dia sudah bekerja keras untuk kita,” jawab Ayah.

.

“Oh jadi kalau kerja cantik gini juga ya?” pertanyaan menggoda dari Rama saat melihat Anna dari dalam mobil.

Anna tersenyum kecil malu-malu.“Bisa saja kamu ini.”

Sesaat kemudian ponsel Rama berdering…

“Iya lagi di jalan, nanti aku telepon lagi,” terdengar datar saat Rama menjawab telepon itu.

“Maaf ya kalau pagi begini biasanya kerjaan sudah pada telepon,” ucapnya, padahal Anna belum menanyakan apapun.

Anna hanya mengangguk…

“Anna sebelumnya aku ingin meminta maaf aku sudah lancang mencari tahu tentang keluargamu, aku merasa kasihan denganmu apakah kamu mau menjadi wanitaku saja tanpa berhubungan dengan pria lainnya?” tiba-tiba saja Rama mengucapkan hal yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh Anna.

“Hah? Aku tidak mengerti maksudmu?” 

“Aku hanya ingin kamu berhubungan denganku saja, berhenti lah menjaja-kan dirimu. Tapi aku butuh kamu bertahan beberapa bulan saja. Setelah aku menyiapkan semuanya segera lah tinggalkan hal ini,” jelas nya.

Anna meminta waktu untuk berpikir dan mengenal Rama lebih jauh, Rama menyetujui hal itu. Mereka sepakat juga untuk jumlah uang yang akan di berikan Rama setiap bulannya guna membantu ekonomi Anna.

“Jumlah yang aku berikan sekarang sepuluh puluh juta rupiah. Beberapa bulan ke depan nilai nya akan aku tambah, jadi bersabarlah,” ucap Rama.

Tiba juga di kantor Anna, dia segera turun untuk masuk ke dalam kantor. Berjalan masuk ke dalam seraya berpikir tawaran fantastik itu, dia tidak perlu capek menjaja-kan dirinya. Hanya perlu bersabar sedikit lagi.

.

.

“Cie pacar baru ya?” goda Dinda.

“Bukan, itu temanku memang sepertinya dia sedang masa pendekatan padaku. Kamu tahu tidak aku memergoki pacarku selingkuh,” 

"Serius, parah juga. Tapi kamu sama sekali tidak sedih." jawab Dinda dan matanya melirik tajam ke Anna. Lalu mereka berdua tertawa sambil bergosip masuk ke dalam kantor.

Suasana kantor mereka yang sangat menyenangkan itu sedikit membuat penat Anna hilang. Di tengah sibuk nya Anna menggarap pekerjaannya. Tiba-tiba di gerombolan laki-laki itu bergunjing…

“Anna... Anna bukankah ini dirimu? Perawakannya seperti dirimu lho?!” seru salah satu dari mereka.

Ternyata mereka tengah asik bermain aplikasi kuning itu. Semenjak desas desus anak baru di kantor adalah wanita bayar4n, akhirnya banyak laki-laki di kantor yang penasaran dengan aplikasi tersebut.

Anna kaget mendengar pertanyaan itu, pikirnya dia sudah mematikan aplikasiny bagaimana mungkin orang-orang kantor bisa menemukannya. Dengan perasaan gugup Anna menghampiri mereka dan melihat foto yang mereka tunjukan…

Benar saja foto yang mereka tunjukan ke Anna adalah dirinya di dalam aplikasi, seketika membuat dirinya terkejut.

“Ah hanya mirip saja, kan itu tidak terlihat wajah nya,” ucap Anna berbohong.

Dinda yang penasaran ikut menghampiri mereka…

“Iya tidak jelas fotonya, jangan sembarangan menuduh kalian. Jahat banget,” seru Dinda.

“Maaf maaf kami hanya bercanda,” pria yang bergerombol itu pun meminta maaf, membuat Anna sedikit lega karena mereka percaya dengan ucapan Dinda.

Sebenarnya Anna lah yang lebih gugup di banding mereka.

.

.

“Tadi teman-temanku di kantor menemukanku di aplikasi tetapi aku berhasil mengelak,” Anna berusaha membuka diri menceritakan kepada Rama.

Sore selepas kerja, Anna kembali mendapat perlakuan spesial dari Rama. Di antar jemput kerja layaknya sepasang kekasih, bahkan Randy saja jarang melakukannya.

“Itu yang aku khawatirkan, sementara jangan terlalu sering membuka aplikasi itu. Hanya saat kamu akan mencari pelanggan saja oke,” pinta Rama. “Soal pacarmu kita cari bukti lagi agar kamu bisa putus dengannya, kamu sudah siap kan tinggal bersamaku?” imbuhnya lagi.

Entah kenapa Anna tidak bisa menolak, dirinya merasa di perhatikan dan dia tidak perlu lagi pusing mencari uang.

Kali ini Rama mengajak Anna untuk makan malam.

Resto dengan hidangan western menjadi pilihan mereka, belum saja mereka duduk ternyata Anna melihat sosok yang bukan lain adalah pacarnya, Randy. Menurutnya ini bukan suatu kebetulan melainkan memang sudah jalannya mereka bertemu seperti ini, pria itu makan dengan wanita yang berbeda dari yang mereka lihat di hotel.

Anna melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk putus.

“Sayang, jadi ini alasanmu sibuk berhari-hari.” cetus Anna mengagetkan dua sejoli yang sedang asik berbincang sembari makan.

"Ehh, Sayang kok kamu ada di sini?" jawaban gugup dan wajah panik terlihat jelas di Randy.

"Apa hanya kamu dan selingkunganmu saja yang boleh makan di restoran viral ini?" Randy dan selingkungannya terlihat mati kutu.

"Lebih baik kita putus saja jika begini. Jadi kamu bebas berhubungan dengan siapapun," ucap Anna.

"Oke kalau itu maumu." Randy tidak ada penolakan saat dirinya di putuskan di depan orang banyak terutama di depan selingkuhan nya.

Setelah itu Anna berlari menuju mobil Rama dan menangis. Rama memeluk Anna mencoba menenangkannya.

"Aku tahu aku juga bukan wanita baik untuknya. Tapi melihat nya secara langsung membuat hati ku sakit," 

"Kamu punya aku sekarang. Aku akan selalu ada untukmu, aku akan membantu segala masalahmu," ucap Rama.

Rama mengajak Anna makan di tempat lain yang tidak kalah enak nya dengan resto itu. Pilihan nya jatuh ke makanan pinggir jalan.

"Apa kamu keberatan aku ajak makan ayam goreng di sini?" 

"Sama sekali tidak, aku suka makanan pakai sambel begini." jawab Anna sembari dia turun dari mobil.

Mereka sudah seperti sepasang kekasih yang memadu asmara. Saling memperhatikan satu sama lain, saling melempar senyum bahagia. 

"Barangku tidak kuat melihat kamu, kamu terlalu cantik dan menggoda," bisik Rama.

Anna seketika melihat ke arah bawah, benar saja bentuk nya terlihat jelas meskipun terbalut celana. Anna sudah merasakan betapa besar dan enak nya barang itu.

"Aku ingin segera mencarikan mu tempat tinggal agar aku mudah setiap saat untuk mengunjungimu," 

"Mas, stop bisik-bisik di telinga ku. Aku geli," ucap Anna yang kegelian dengan bisikan Rama.

"Ya kan akhirnya kamu tidak menangis lagi,"

"Aku jatuh cinta dengan pelangganku sendiri? Apa ini akan happy ending atau justru akan membuatku semakin terperosok di jurang?" batin Anna saat melihat Rama tertawa.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Kebohongan yang Terungkap

    "Mas, kamu di mana? Kita harus bicara."Anna membaca pesan itu sekilas dan menghela napas panjang. "Sudah cukup, Mas. Aku nggak butuh jawaban lagi. Aku tahu semua ini cuma kebohongan."Anna bangkit dari duduknya, meraih tasnya."Kita sudahi saja ini," suaranya terdengar tegas.Rama terkejut, langsung berdiri dan menahan lengannya. "Jangan gini, Anna. Aku mencintaimu."Anna menatapnya tajam, ada air mata yang tertahan di sudut matanya. "Cinta? Cinta yang penuh kebohongan?""Aku akan menyelesaikan semuanya," Rama berkata dengan nada putus asa."Terlambat," jawab Anna. "Seharusnya kamu menyelesaikan pernikahanmu sebelum mendekatiku. Hal ini pernah kita bicarakan sebelumnya, katamu sudah cerai dengan Fee setelah anak itu lahir. Kenyataannya tidak demikian bukan?"Rama terlihat semakin frustrasi. Dia meraih ponselnya, menekan nomor Fee, lalu menempelkan ponsel ke telinganya. Anna menatapnya tidak percaya.Saat panggilan tersambung, Rama berbicara dengan suara dingin. "Fee, aku ingin kita b

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Rahasia yang Terancam Terbongkar

    Anna yang masih terpaku di balik meja kasir sampai tidak sadar bahwa Welly telah menyelesaikan pesanannya.Setelah memesan dan membungkus beberapa cookies, Welly berjalan menuju meja di bagian belakang toko, memilih duduk dengan santai. Duduknya menghadap ke luar, seolah dia siap menerima Anna yang akan datang kepadanya.Tanpa menunggu lebih lama, Anna menghampirinya. Namun, sebelum dia sempat membuka suara, Welly sudah lebih dulu berbicara.“Kamu tahu kan, pria yang bersamamu kemarin itu sudah beristri?” katanya dengan nada datar, tapi penuh arti. "Dan yang di depan itu istrinya, hijab warna pink." tambahnya lagi.Anna terdiam sejenak, mencoba menampilkan ekspresi setenang mungkin. “Mereka sudah bercerai.”Welly mengangkat alisnya, ekspresinya tidak menunjukkan kepercayaan penuh. “Benarkah? Aku kurang yakin. Fee tidak pernah bercerita tentang perceraian. Aku akan menanyakannya sendiri.”"Untuk apa mencampuri urusanku? Lagipula wanita itu tidak tahu keberadaanku!" cegah Anna sebelum W

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Terbelenggu

    "Saya salah satu klient—kantor Anna," dengan cepat pria itu menjawab. Hampir saja menimbulkan kecurigaan pada Rama."Iya betul, Sayang. Klient kantorku," ucap Anna pada Rama, dia segera mengambil kue yang sudah di pilih oleh pria di depannya.Saat Anna kembali ke pantry untuk melihat proses pembuatan kue lainnya, tiba-tiba Rama mengikuti...."Siapa sebenarnya dia?""Dia mana? Klientku tadi?" jawab Anna tanpa menoleh ke arah Rama."Ya, jelaskan padaku yang sebenarnya. Klient kantormu atau bekas klientmu lainnya?""Aku tidak mau berdebat denganmu disaat seperti ini, Mas. Sudahlah kalau kamu ingin memperpanjang masalah ini aku akan memilih diam!" cetus Anna kembali ke luar duduk bersama teman-temannya.Rama menatap kepergian pria itu dengan sorot mata penuh kebencian, pria itu juga seperti meledek Rama dan Anna. Senyum yang terpancar di wajahnya penuh celaan."Kenapa bisa kebetulan seperti ini, kenapa Mas Welly harus datang?" batin Anna, nama Welly jika kalian masih ingat dia adalah pela

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Buka

    Rama terkekeh geli. “Dari mana kamu bisa simpulkan bahwa pria yang jarang pulang itu berselingkuh. Apa dari sosial media yang sering kamu lihat itu?”Fee mengerucutkan bibirnya, sambil mengusap air mata yang sudah jatuh di pipinya.“Jadi itu tidak benar? Tapi ciri-ciri yang di sebutkan tepat seperti kamu, jarang pulang, sering sibuk dengan kehidupannya sendiri, emm… bahkan aku juga tidak pernah melihat ponselmu!”“Apa aku terlihat bisa hidup tanpamu? Kita sudah pacaran sejak sekolah, aku mengenal kamu lebih dari sepuluh tahun. Begitu juga dengan kamu, kamu juga tahu apa kegiatanku, hobiku?!” jelas Rama dengan nada sangat lembut.Fee merasa bersalah dengan tuduhannya pada Rama, dia memeluk Rama dengan hasr4t yang tidak terbendung lagi. Belum juga nifasnya selesai tapi dia merasa sudah tidak bisa di tahan lagi.“Mas, kamu malam ini tidur di sini kan? Nggak di rumah satunya lagi? Nggak di pabrik kan?” tanya Fee dengan nada menggoda.“Ya, aku sudah rindu padamu… ” Rama meng3cup pundak Fee

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Toko Kue

    Suara lembut terdengar dari sebrang sana “Halo, maaf ganggu waktunya. Aku hanya ingin tahu apakah pekerjaanmu masih banyak?”“Masih, memangnya ada apa?” Rama terdengar sedikit terbata-bata saat menjawab.“Oh baiklah, maaf mengganggu waktumu. Aku hanya ingin tahu saja,” Fee mematikan teleponnya tanpa berkata apa-apa lagi.Anna semakin yakin dengan ucapan Rama bahwa mereka sudah bercerai. Karena obrolan mereka di telepon tidak seperti pasangan suami istri.“Sudah dengar kan?” ucap Rama sembari menge-cup kening Anna. Mereka melanjutkan istirahat agar keesokan harinya bisa beraktifitas kembali.**Saat mata Anna masih sayup terbuka, dia mer4ba-r4ba ranjangnya, ternyata Rama sudah tidak ada di sana. Entah kapan pria itu pergi meninggalkan Anna sendirian.“Br3ngsek sekali kamu, Mas. Pergi begitu saja tanpa pamit!” gerutu Anna saat bangun dari tempat tidur.Dia mencoba menghubungi Rama namun tidak ada jawaban sama sekali, akhirnya dia memutuskan untuk tetap berangkat ke kantor sendiri memb

  • Hasrat Terlarang: Terpaksa Jadi Pemuas   Brownies Manisku

    "Hey sayang kenapa kamu menangis, sudah tidak masalah nanti kalau memang kamu perlu motor aku bisa belikan lagi," ucap Rama dengan mudahnya.Seseorang yang belum pernah mengalami menjadi generasi sandwich tidak akan pernah mengerti apa yang di rasakan Anna."Bukan seperti itu. Semua barang yang aku beli sudah habis terjual untuk keluargaku, bahkan aku kira semuanya sudah lebih dari cukup,"“Aku tidak meminta terlahir sebagai generasi sandwich, tapi aku juga tidak bisa menghindarinya. Kadang kala aku membenci diriku, kadang kala aku menyalahkan orang tuaku. Kenapa mereka memerahku seperti sapi? Maaf, aku hanya manusia biasa yang bisa kapan saja lelah. Bisa kapan saja mengeluh dan bisa kapan saja menangis. Peluk aku, aku butuh sebuah pelukan hangat yang dapat menenangkanku dan dapat mengatakan bahwa aku hebat! Aku dapat melalui semua ini hingga selesai,”Rama menepikan mobilnya, memberikan pelukan hangat pada Anna. Mengelus kepalanya dengan lembut, lalu berkata ;“Kamu tahu apa yang mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status