Share

BAB 18 Perlawanan yang sia-sia

Keesokan harinya, Venina tenggelam dalam tumpukan pekerjaan yang belum selesai di kantor cabang. Sementara dia masih belum melihat sosok Erlangga sama sekali. Entah pria itu sedang meninjau lokasi proyek atau melakukan hal lainnya. Dia berusaha untuk tidak mempedulikannya. 

Saat senja mulai memudar, Venina merenggangkan otot-ototnya yang tegang dari beban pekerjaan. Namun, ketenangannya terusik oleh suara yang tak terduga.

“Pekerjaanmu sudah selesai?” tanya suara yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu.

Venina hampir terjatuh dari kursinya, dadanya terasa berdebar kencang ketika dia menyadari bahwa itu adalah suara Erlangga. Matanya membelalak, tidak percaya bahwa pria itu muncul begitu tiba-tiba.

“Astaga! Pak Angga!” serunya sambil menep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status