Share

Kedatangan Ibu Mertua

last update Last Updated: 2025-07-23 20:34:20

Pada akhirnya, Luciana berhasil menyelesaikan tugasnya mengepak semua barang. Berkat bantuan Matthias, semua tugas selesai lebih cepat, meski terdapat insiden memalukan yang tidak ingin dia ingat.

"Sudah selesai semua? Aku sudah membawa koper dan barang-barangmu yang lain ke mobil."

Suara itu menyentak Luciana. Menyadarkan dirinya yang kini sedang berdiri diam di depan pigura foto pernikahannya dengan Felix. Dia menoleh sekilas ke arah Matthias, sebelum kembali menatap pigura itu.

"Sebentar lagi," gumamnya pelan.

Luciana mengulurkan tangannya dan meraih pigura itu dengan hati-hati. Matanya terpaku pada foto dirinya bersama Felix, terlihat begitu bahagia. Gaun pengantin putih yang cantik, senyum lebar di wajah mereka ... semua terasa seperti mimpi yang kini hancur berkeping-keping.

Tiga tahun.

Pernikahan yang dulu dia kira akan bertahan seumur hidup, kini akan berakhir dalam waktu yang begitu singkat. Ada rasa sesak yang menekan dadanya, menelusup ke dalam, menyesakkan.

"Tidak ada guna
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ambar Tanti
aku kok emosi sama sifat luci..asli knp sifatnya menyebalkan bgt..dia diselingkuhi tp gara2 sifat oon nya dan sok sabarnya jadi ga ada rasa kasihan sm luci
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Panggilan dari Ibu

    "Ada apa? Kenapa kalian diam?" tanya Genevieve ketika tidak ada satu pun dari Luciana maupun Matthias yang menjawab. "Kalian tidak ada masalah kan?"Luciana menelan ludah susah payah. Dia tersenyum kaku dan menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, Tante. Kami ... baik-baik saja."Suaranya terdengar ragu dan terlihat Genevieve mengernyit. Sebelum ada kecurigaan muncul, dia segera menambahkan, "Tapi Tante pasti tahu kalau Victoria sibuk. Kami sulit menghubunginya.""Iya, Luci benar. Victoria tidak punya banyak waktu. Jadwalnya sangat padat." Matthias memperkuat argumen Luciana. "Oh, ya? Tapi waktu itu, kalau tidak salah, Victoria sempat cerita, minggu ini dia tidak terlalu sibuk.""Itu ....""Kamu tidak tahu apa yang terjadi, Sayang. Berhentilah membahas Victoria. Mari kita nikmati makan malam ini."Alexander tiba-tiba menimpali pembicaraan. Pria paruh baya itu tak disangka membungkam semua rasa penasaran dan kebingungan Genevieve. Luciana terkejut. Sekilas mereka bertatapan, tapi tidak

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Mengenal Keluarga Matthias

    Suara itu menyentak mereka berdua.Luciana dan Matthias serempak menoleh ke arah sepasang pria dan wanita paruh baya yang berdiri di depan meja mereka. Seketika darah Luciana seperti mengalir lebih cepat. Bahunya tegang, mulutnya setengah terbuka, dan matanya membelalak.Genevieve dan Alexander.Orang tua Matthias.Pertemuan yang tak pernah dia rencanakan. Bahkan tak pernah terbayangkan akan terjadi malam ini, saat dia makan malam dengan pria itu."Ayah? Ibu? Kalian di sini?" Matthias segera berdiri, mengambil alih suasana, menyadari kekakuan yang mulai menguasai Luciana."Kami makan malam," jawab Genevieve dengan senyum hangat. "Ayahmu bilang ingin makan romantis malam ini."Berbeda dari istrinya, Alexander tampak lebih dingin. Matanya tajam, mengamati Luciana dan Matthias dengan pandangan yang sulit ditebak."Kalian sendiri sedang apa?" tanya Genevieve kemudian, menatap mereka dengan ekspresi polos. "Makan malam berdua?""A-aku ...." Luciana tercekat. Ucapannya nyaris tak terdengar,

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Lupakan Semua

    Malam telah larut ketika Luciana dan Matthias tiba di sebuah restoran tenang setelah membereskan semua barang-barangnya di apartemen. Sejak tadi, Luciana nyaris tak mengucapkan sepatah kata pun. Tatapannya kosong, pikirannya masih terjebak pada kejadian yang membuatnya nyaris kehilangan kendali. Dia hampir menyebabkan ibu mertuanya kehilangan nyawa. Ketakutan itu masih menghantuinya. Hidangan lezat terhidang di meja, namun tidak satu suap pun masuk ke mulutnya. Dia hanya memegang garpu dan mengacak-acak makanan di piringnya. Matthias, yang sejak awal memperhatikan, akhirnya bersuara, "Kau masih memikirkan soal tadi?" Luciana melirik ke arahnya dan mengangguk lemah. Napasnya ditarik pelan, kemudian diembuskan dalam desah penuh beban. "Aku tidak bisa membayangkan jika Mama meninggal ..." katanya lirih. "Apa aku akan dipenjara gara-gara itu? Aku takut, Matthias." "Itu tidak akan terjadi." Matthias mengulurkan tangan dan menyentuh jemari Luciana yang dingin. Sentuhan hanga

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Bayaran Atas Perbuatan

    "Kenapa aku bisa lupa kalau Mama punya riwayat jantung?" gumam Luciana, mondar-mandir gelisah di depan ruang IGD. Pandangannya terus menatap pintu tertutup itu, seolah berharap dokter segera keluar membawa kabar baik. Sesekali matanya melirik ke arah Matthias yang berdiri tenang di sisi tembok, kedua tangannya bersedekap, namun raut wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang sama. Luciana berhenti. "Tolong bilang semuanya akan baik-baik saja." "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Semua akan baik-baik saja," jawab Matthias lembut, mendekat dan menyentuh lengannya. Sentuhan itu seolah menjadi jangkar yang menahan Luciana dari tenggelam dalam kecemasan. Dia menghela napas kasar. Rasa putus asa menyesaki dadanya. Meski ibu mertuanya tidak pernah benar-benar menerimanya, tapi melihat wanita itu terbaring di dalam ruangan gawat darurat seperti ini tetap membuat hatinya tercekat. Dia tidak pernah berniat menyakiti Helena. Hanya ingin menunjukkan kebenaran yang selama ini disembunyikan

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Fakta yang Disembunyikan

    "Jangan pedulikan."Matthias menatapnya sambil menggeleng, lalu mencoba menarik Luciana untuk segera pergi. Namun langkah mereka kembali terhenti saat suara Helena terdengar lagi. Kali ini jauh lebih tajam dan menusuk."Apa kamu main gila dengannya? Kamu ... tidak berselingkuh dari Felix, kan?"Tubuh Luciana langsung menegang. Pertanyaan itu menghantamnya seperti tamparan keras. Dia terhenyak, tidak percaya kata-kata itu keluar dari mulut ibu mertuanya sendiri. Kedua tangannya mengepal. Matthias, yang berdiri di sampingnya, menyadari perubahan itu. Fia melirik cepat ke arah Luciana, lalu tanpa ragu menggenggam tangan wanita itu. Berusaha menenangkannya, memberi kekuatan dalam diam.Luciana hanya menoleh pelan, bibirnya terlalu kaku untuk menjawab. Sorot matanya tampak hancur, tapi saat dia bersiap mengikuti ajakan Matthias untuk pergi, tangan lain tiba-tiba menariknya dengan kasar."Ma!"Helena mencengkeram lengan Luciana. "Mau ke mana kamu? Mama belum selesai bicara!"Luciana tersen

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Kedatangan Ibu Mertua

    Pada akhirnya, Luciana berhasil menyelesaikan tugasnya mengepak semua barang. Berkat bantuan Matthias, semua tugas selesai lebih cepat, meski terdapat insiden memalukan yang tidak ingin dia ingat."Sudah selesai semua? Aku sudah membawa koper dan barang-barangmu yang lain ke mobil."Suara itu menyentak Luciana. Menyadarkan dirinya yang kini sedang berdiri diam di depan pigura foto pernikahannya dengan Felix. Dia menoleh sekilas ke arah Matthias, sebelum kembali menatap pigura itu."Sebentar lagi," gumamnya pelan.Luciana mengulurkan tangannya dan meraih pigura itu dengan hati-hati. Matanya terpaku pada foto dirinya bersama Felix, terlihat begitu bahagia. Gaun pengantin putih yang cantik, senyum lebar di wajah mereka ... semua terasa seperti mimpi yang kini hancur berkeping-keping.Tiga tahun.Pernikahan yang dulu dia kira akan bertahan seumur hidup, kini akan berakhir dalam waktu yang begitu singkat. Ada rasa sesak yang menekan dadanya, menelusup ke dalam, menyesakkan."Tidak ada guna

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status