Share

Bab 66.

Author: BayS
last update Last Updated: 2025-01-09 19:26:04

“Sebentar Pak,” ucap Bimo, sambil menepuk pundak kanan Rahadian.

Dan saat Rahadian menoleh ke kanan, tangan Bimo cepat sekali memasukkan uang 500 ribu ke saku piyama Rahadian.

Sungguh gerakkan yang cepat sekali dari Bimo, hingga tak terasa oleh Rahadian.

Bahkan si Bibi yang masih menatap mereka pun tak mengetahuinya.

“Ya Mas, kenapa ?” tanya Rahadian agak bingung. Karena dia merasa tak mengenal Bimo.

“Ahh, tak apa-apa Pak. Maaf saya kira Bapak orang yang saya kenal,” sahut Bimo tersenyum, sambil mengusap lembut kepala Desi.

Rahadian dan putrinya kembali berjalan, meninggalkan rumah makan itu.

Bimo pun kembali duduk di kursinya. Namun baru saja ia meneguk habis es teh manisnya, dan bermaksud kembali ke kediamannya.

Tiinnnn... !! Ciiittttttttt..!! Daagh..!

Bimo terkejut, saat sebuah sedan hitam terlihat melintas cepat di depan rumah makan. Lalu terdengar bunyi klakson panjang disertai rem mendecit dalam, dan suara hantaman keras.

Brrrmmmm..!! Ngunnnggg !!”

“Papahhhh..!!”

Itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 194.

    'Ahh..! Luar biasa..! Aku merasa kekuatanku meningkat jauh dari sebelumnya. Energi dari Tongkat Mustika Darah ini benar-benar dahsyat..!' seru bathin Monica, merasa kaget dan takjub sendiri. Ya, tentu saja begitu. Karena Mustika Darah yang berada di pucuk tongkat itu, adalah kumpulan tetesan darah turun temurun, dari para Raja vampire sejak vampire ada di dunia ini. Termasuk pula tetesan darah ayahnya, Harvest Drake..! *** Dan pada keesokkan harinya. Acara lelang kediaman milik Pieter pun dimenangkan oleh Hendra Winata, karena memang peserta lelangnya sangat terbatas dan kurang diminati oleh para undangan lelang lainnya. Namun nampak wajah Hendra berseri cerah. Dengan senyum sumringah, dia menerima kunci kediaman Pieter itu dari panitia lelang. Ya, Hendra memang sudah diberitahu oleh Bimo, jika nilai harta benda yang berada dalam ruang rahasia itu, jauh lebih tinggi dari harga lelang itu. Dan tentu saja Hendra sangat percaya, dengan masukkan dari Bimo itu. Usai lelang, Hendra d

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 193.

    Klang..! Gerbang pagar pun dibuka oleh Bimo, lalu dia melangkah tenang memasuki halaman kediaman Pieter itu. Baru saja 9 langkah Bimo memasuki jalan paving menuju ke teras rumah kosong itu, saat... Sweerrshk..! Sebuah getar power luar biasa pancarkan aura intimidasi seketika menyerang Bimo, pancaran power itu berasal dari arah belakang rumah Pieter itu. Byarsshk..! Bimo seketika terapkan aji 'Pagar Sukma'nya, untuk melindungi dirinya dari sengatan gelombang intimidasi berhawa dingin menusuk itu. 'Gila..! Power siapa ini..?! Kekuatannya bahkan di atas power Andrew..!' bathin Bimo terkejut bukan main. Slaph..! Bimo pun melesat cepat bagaikan lenyap, melintasi atap rumah berlantai tiga milik Pieter, yang ketinggiannya sekitar 55 meter itu. Sungguh pertunjukkan ilmu meringankan tubuh yang fantastis.! "Hahh..?! Hilang..!" "Ahh..! T-terbang..!" Seruan terkejut terdengar dari Juan dan para driver yang melihat aksi Bimo tersebut. Mereka sampai terlongong dengan mata terbelalak meny

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 192. HARVEST DRAKE

    Ya, bagi Monica, musnahnya Andrew hanya bisa dibayar dengan nyawa dan kebahagiaan Bimo. Dan Monica sudah berencana, untuk juga menyingkirkan orang-orang yang dekat dengan Bimo lebih dulu. 'Dia telah melenyapkan orang yang kusayangi. Maka dia juga harus merasakan pahitnya kehilangan orang-orang yang disayanginya..! Tunggu saja pembalasanku Bimo..!' bathin Monica bertekad. Monica lalu menatap tajam ke arah sosok mayat kering Dave, sepasang matanya pun kembali memerah pekat bagaikan darah api berkobar. Dan.. Sbyarrshk..! Sosok Dave pun seketika ambyar menjadi serpihan debu hitam, lalu lenyap begitu saja dari pandangan. Sungguh mengerikkan ilmu 'Lebur Wujud' yang diterapkan oleh Monica itu. Gila..! 'Sekarang aku harus mencari keberadaan 'Tongkat Mustika Darah' milik Ayahku. Andrew pasti menyimpannya di sekitar kediaman bekas budaknya si Pieter itu'. bathin Monica lagi. Sebuah pertanyaan lagi, siapa Ayah si Monica itu sesungguhnya..? Ya, Harvest Drake adalah nama dari ayah Monica. D

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 191.

    "Ahh..!! B-baik Bos Yoga..! K-kami akan ikut dan tunduk padamu dan Gank Shadow sejak sekarang juga..! Kalian semua setuju..?!" seru gemetar Mandala, gentar bukan main. 'Bodoh kalau aku mati konyol..! Gara-gara menolak jadi anak buahnya..! Orang ini begitu berkemampuan, dan aku bisa memanfaatkan nama besarnya nanti..!' bathin Mandala, berpikir cepat dan cerdik. Ya, tentu saja mereka semua merasa ngeri, membayangkan kepala mereka akan dihantam ambyar dan hangus seperti motor itu. "Setujuu..!!" "Siap..!!" "Hidup Bos Yoga..!!" "Maju Gank Shadow..!!" Seketika seruan bergemuruh terdengar dari seluruh kelompok pemuda pimpinan Mandala itu. Mereka menyatakan diri setuju mengikuti jejak Mandala, untuk tunduk dan bergabung ke dalam Gank Shadow. Ya, kini resmilah Gank Shadow memiliki pelopor channel di Bali itu, dimulai dari kelompok Mandala. Sungguh cerdik si Yoga ini, dia bisa memanfaatkan celah keberadaannya di Bali.Selain mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari Prayoga Group, Yoga j

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 190.

    "Pak Wisnu..! Keluar dan beritahu kami soal pelunasan kompensasi bagi kami..!" seru Mandala, selaku pimpinan kelompok pemuda itu. Nguunngg...! Ngukk..! Tin..! ... Tinn..!! Terdengar suara riuh rendah raungan gas puluhan motor, serta klakson yang sengaja dibunyikan secara beruntun. Sungguh suara yang memekakkan telinga dan merusak ketenangan.Hal yang memang sengaja dilakukan oleh kelompok pemuda itu, untuk mengintimidasi orang-orang di dalam posko proyek. Mandala nampak berdiri paling depan, di teras posko proyek dari PRayoga Group itu. Wajahnya menyiratkan rasa tak sabar, karena pintu posko belum juga dibuka. Klekh..! "Ahh..! R-rupanya Gus Mandala sudah datang. Silahkan duduk Gus," sentak gugup Wisnu, saat membuka sendiri pintu posko proyek itu. Sementara di dalam ruangan posko, nampak 3 orang karyawan stafnya berdiri dengan wajah pucat pasi. Ya, tentu saja Wisnu dan ketiga karyawannya, yang terdiri dari 2 wanita dan seorang pria itu panik ketakutan setengah mati. Karena mereka

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 189.

    "Hai Devi. Aku baik saja di sini. Aku mau mengabarkan padamu, dua minggu ke depan aku akan berlibur ke Bali. Jika kamu mau, kita bisa bertemu dan berlibur bersama di sana Devi." "Wah..! Sungguh kabar yang menyenangkan Yuriko. Sepertinya aku juga butuh refreshing dari segala rutinitas kantor. Baiklah Yuriko, aku akan bicarakan hal ini dengan Mas Bimo nanti." "Ahh..! Bagus Devi..! Senang rasanya jika kau bisa menemaniku berjalan-jalan di Bali. Soal Mas Bimo, aku yakin dia akan mengerti keinginanmu Devi. Dia pasti akan memberimu ijin." "Hihihi..! Sepertinya begitu Yuriko. Soal pekerjaan, selama ini Mas Bimo memang biasa mengatasi persoalan klien-kliennya dari jarak jauh. Aku bisa mewakilkan tugasku pada asistenku di kantor." "Wah, aku tak ragu dengan kemampuan Mas Bimo dalam hal itu. Dia memang manusia spesial, Devi. Ok Devi, kutunggu kabar darimu ya." "Baik Yuriko." Klikh..! Devi pun kembali menuju ke ruang tengah, untuk meneruskan pembicaraan santainya dengan kedua orangtuanya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status