Share

Bab 113

POV Lea.

"Bu, Lea ijin melahirkan di rumah Mama, ya, Bu?"

Ibu menatapku tajam. Lalu kembali asik dengan gadget mahalnya. Aku terdiam tak berani mengulangi kalimat, meski ingin juga mendengar jawaban dari Ibu.

Setelah menikah, Mas Arsyad selalu mengajakku untuk mengunjungi Ibunya diakhir pekan. Namun, saat itulah menjadi waktu terberat bagiku. Ibu selalu memperlakukan seperti orang lain. Bahkan sering membanding-bandingkanku dengan mantan Mas Arsyad yang seorang pramugari.

"Tasya itu orangnya putih, tinggi, baik, ramah, dan punya penghasilan sendiri. Tak ada cacatnya, entah kenapa Arsyad malah milih kamu!"

Aku terdiam, meski bara di hati begitu berkobar. Rasanya darah ini mendidih.

"Kamu punya penghasilan apa? Selain mengharapkan gaji suami?"

Ibu terus memojokkanku.

"InsyaAllah setelah lahiran, Lea mau ikut usaha restoran bersama istrinya Bang Ubay, Bu," jawabku.

"Hah? Usaha bareng saudara? Hari gini? Apa kamu ga mikir usaha apa yang bisa kamu kembangkan sendiri, tanpa berada di bawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
kasihan leavpunya orang tua gila harta. mestinya dia pernah di buang suaminya lah malah baik sama menantu ya dasar orang tua edan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status