Share

Bab 114

"Ga akan, Bu. Ibu lihat sendiri, Arsyad masih rajin main ke sini. Sekarang lebih rame ada Lea. Nanti tambah cucu yang akan membuat ibu tak akan kesepian lagi."

Ibu mengusap air matanya yang basah. Seharusnya Ibu tak mengijinkan Mas Arsyad menikah, kalau tak ingin anaknya berubah. Gimana ga berubah, jika status saja sekarang sudah tak sama lagi. Sekarang ada istri yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Beda saat dulu masih sendiri.

Sepanjang perjalanan aku lebih banyak diam. Perkataan Ibu tadi seakan membuka pikiranku. Jika, seorang anak laki-laki, tetap akan menjadi anak Ibunya, walaupun sudah menikah.

"Dek, jangan ngelamun! Berdzikir saja kalau bete."

"Aku tersenyum, lalu membuang pandang ke luar. Menikmati setiap inci jalan yang terlewati. Meski jarak Depok dan Jakarta tak begitu jauh. Tapi, tetap saja saling diam begini tidak seru. Namun, untuk memulai, aku tak mau.

Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan diri di ranjang. Pinggangku terasa mau putus. Sedangkan pesan dari Ibu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Taro Darsa
Duh, sial kamu Le, dapet suami gak beres semua. org tua juga gak ada perasaan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status