Rumah utama keluarga Rexton, tampak lenggang dalam kesunyian. Ruang utama yang luas itu tampak kosong dan tak berpenghuni. Di antara dari banyak barang yang tertata rapi, patung emas pemberian Ellina sebagai hadiah ulang tahun Aldric Rexton beberapa waktu lalu terlihat mencolok di antara barang lainnya. Tanpa alasan, Aldric tetap mempertahankan hadiah Ellina tanpa berniat menjualnya meski tahu harga barang itu bisa membantu keuangan keluarganya. Tak hanya sekali, secara diam-diam Aldric mencari keberadaan Ellina. Dia bahkan tidak pulang sejak Ellina menghilang dan keberadaan Kenzie sulit ditemukan. Dia membawa seluruh surat penting dan tak meninggalkan satu pun bahkan tak peduli meski Vania memintanya pulang. Ini karena mereka bertengkar hebat terkait kejujurannya yang masih mencintai ibu Ellina. Dan kejujurannya yang tanpa sengaja mengatakan bahwa dia membenci Ellina itu membuat penyesalan dalam di hatinya. Satu fakta bahwa dia membesarkan Ellina dengan penuh rasa sabar dengan menek
Sekelebat bayangan putih berlari dalam waktu cepat. Hanya dalam sekedip mata, sebuah teriakan terdengar diiringi dengan darah yang terciprat. Sejak kata-kata Kenzie jatuh, Lander dengan cepat melemparkan tubuhnya kesamping untuk menjauh. Dan benar saja, saat dia mencoba berbalik, hewan besar putih itu sudah menerkam leher sang pemandu dengan ganas. Sang pemandu yang jatuh telentang saat berat badan yang hampir mencapai seratus kilo itu menerjang lehernya hanya bisa berteriak kesakitan. Satu tusukan demi tusukan dari kuku-kuku panjang runcing itu mengoyak kulitnya diiringi patah tulang yang terdengar. Darah menggenang, tak mencapai waktu lima menit, suara sang pemandu tak lagi terdengar dengan tubuh yang bersimbah darah. Meski lawannya tak lagi bergerak, Bing Bing sama sekali tak berhenti. Tangannya bahkan lebih fasih mengoyak dada bahkan perut untuk menggali jantung dan seluruh organ dalam sang pemandu dengan liar. Sebuah cincin menggelinding dari saku baju sang pemandu saat terkama
Di luar perusahaan Reegrand World Group itu tampak sangat sunyi. Aldric baru saja merasa tertekan saat lagi-lagi tak dapat bertemu dengan Kenzie meski telah mencoba berkali kali. Dia sangat mengerti bagaimana nasib keluarganya jika Kenzie benar-benar tak mengijinkannya untuk menemui Ellina dan berakhir kerjasama yang putus. Lalu, kesesakan meremas hatinya saat dia melihat sebuah sertifikat di tangannya saat nama Ellina tercetak jelas di tangannya."Tak ada jalan lain, aku harus melelangnya. Dan menyetujui semua syarat yang ada. Tanah ini sangat luas, dan dengan tawaran yang masuk haruslah cukup mengisi dana perusahaan yang kosong. Karena Kenzie menolak keras niat baikku, dan Ellina yang juga tak berniat membalas semua pesanku, maka bukan masalah jika aku harus bersikap kejam. Ikatan tanpa darah ini, mungkin memang seharusnya berakhir." Ada nada sedih dalam kata-katanya, tapi bagaimanapun juga dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan nama keluarganya yang hampir runtuh. Kesulitan
Kota C, Negara Y. Ellina menatap bangunan tinggi dengan plakat "Canuto Hotel" yang ada di depannya. Dia menoleh ke belakang, pada keramaian sebelum akhirnya masuk ke dalam hotel. Menyebutkan nama Lykaios dan namanya, dia akhirnya mendapatkan sebuah kunci kamar VVIP tanpa menunggu lama. Di dalam kamar, dia duduk sendiri dengan menatap langit malam Negara Y yang mendung. Seluruh perasaannya tenggelam dalam sebuah ingatan panjang hingga akhirnya dia terdampar di sebuah negara yang tak pernah dia bayangkan. Sejak kehidupannya yang mati di bawah hewan peliharaan suaminya sendiri hingga dilahirkan kembali, satu-satunya hal yang tak berubah adalah banyak orang yang menginginkan kematiannya. Jika dulu Kenzie, Lexsi, dan Vania, kini dalam kehidupan ini bahkan keluarga Reegan pun menginginkan kematiannya. Dunia, apakah sesulit ini untuk memberiku jalan bahagia? Ellina mendesis perih saat luka ingatan masa lalu, masa kini dan luka di punggungnya terasa nyeri. Dia yakin luka di punggungnya ya
Ernest yang baru saja tiba di negara Y, tak bisa mempertahankan senyum manisnya saat lagi-lagi harapannya untuk bertemu permata perusahaannya kacau total. Dia menatap layar monitor di mana hasil cctv hanya menunjukkan Ellina diapit oleh dua orang anggota keluarga Reegan yang terlihat sangat mencurigakan. Hal lainnya adalah seorang pria asing dengan lembut memeluk pinggang permata perusahaannya lalu video pun terputus dan tak ada lagi jejak Ellina terlihat. "Kemana dia pergi? Aku telah memeriksa hampir seluruh rekaman cctv negara Y, tapi tak ada satu pun hasil menunjukkan keberadaannya." Alvian yang baru saja menyelesaikan tugas untuk mengurusi beberapa sahamnya di Negara Y tampak datar. Matanya menunjukkan beberapa emosi rumit yang tak bisa dijelaskan. Setelah beberapa waktu dia tak percaya bahwa pada akhirnya dia lagi-lagi bertemu dan duduk di ruang yang sama dengan Ernest. "Dia meneleponku. Sial, harusnya aku langsung menemuinya." Ernest menatap malas. "Orang-orang keluarga Reeg
Di hari yang sama saat kekacauan tengah terjadi di Kota Z.Di Canuto hotel Group, Damon mengetuk sebuah pintu kamar yang tertutup. Di tangannya terdapat beberapa berkas dengan beberapa point yang tengah di warnai. Saat pintu kamar terbuka, dia menunduk sesaat sebelum masuk. "Tuan, aku telah mengatur pertemuan dengan Tuan Aldric Rexton, satu jam mendatang di lobi hotel ini terkait tanah yang baru-baru ini dilelang dengan harga tinggi. Dan ini, beberapa informasi terkini yang bisa aku dapatkan. Ada hal tak terduga yang baru saja membuat ku terkejut."Pria itu menerima tumpukan kertas yang telah di beri point. Matanya menyipit, "Dia yang bernama Ellina?" Tanyanya dengan sedikit berteriak karena terkejut. "Bukankah dia gadis yang kita temui di bandara kota C hari ini?"Damon mengangguk frustasi melihat tuan mudanya berapi-api. "Tuan benar, kita telah bertemu dengannya. Tapi kita tak tahu bahwa dia adalah orang yang tuan muda cari. Meski begitu, tuan telah meninggalkan kesan yang baik d
China, kota Z. Dua tahun berlalu dengan sangat cepat di kota Z sejak Ellina memutuskan menghilang dari dunia luar. Taman bagian barat, rumah utama keluarga Rexton itu tampak sangat kosong. Beberapa kertas merah yang tertempel di setiap perabot itu membuat jelas hal apa yang tengah terjadi sejak dua tahun lalu. Baru-baru ini, bahkan seluruh daftar kekayaan keluarga Rexton telah di lelang dalam berita bisnis mancanegara tanpa bisa Aldric cegah. Membuat kebangkrutan keluarga Rexton tersiar jelas di dunia. Hari ini, di sebuah ruang pertemuan, Vania tengah menunggu seseorang bersama Lexsi. Ini pertama kalinya Lexsi keluar rumah setelah insiden batalnya pertunangannya dua tahun lalu. Karirnya yang hancur membuatnya terkurung di dalam rumah. Agensinya bahkan memutuskan kontrak tanpa menunggu konfirmasi. Citranya benar-benar hancur dan terkubur! Dalam keadaan ini, dia merasa ingin mati. Keadaan keuangannya yang tak baik juga bisnis keluarga yang bangkrut. Setelah perusaan Reegan memutus
Di lain tempat, di kota Z. Reegan World Grup terlihat sangat tenang. Gedung tinggi pencakar langit itu tampak sangat kokoh dan besar. Dalam sebuah ruangan luas di antara semua ruang, Kenzie tengah berdiri dengan angkuh menatap jalanan kota Z yang padat. Di sebuah bangku tamu yang tak jauh, Lander terlihat sangat tertekan. "Tuan,""Cari lagi,"Lander memaki dirinya sendiri. Dia sudah sangat pusing dengan keadaan emosi tuannya yang terkadang bisa meledak sewaktu waktu. "Tapi tuan, ini sudah dua tahun. Kita telah menulusuri setiap inci kota Z. Dan nona Ellina tetap tak dapat ditemukan,"Kenzie terdiam. Dia memejamkan matanya sesaat. "Tetap cari informasi tentangnya. Aku yakin dia masih hidup,""Tuan," ujar Lander miris. "Aku tahu perasaan tuan. Tapi tuan-""Pintunya ada di sebelah sana!"Lander bungkam saat kata-kata dingin itu terlontar dan memotong kata-katanya. Dia bangkit dan berjalan namun terhenti sesaat. "Tuan muda, tuan besar menyuruhmu untuk berkunjung ke rumah utama.""Hmn,"