공유

BAB 10 PERLAWANAN

작가: Dean Anderson
last update 최신 업데이트: 2021-11-06 09:53:21

Beberapa tahun lalu, negara Nuswan sering mengalami berbagai bencana alam seperti banjir bandang, tsunami, tanah longsor, dan awan panas. Bahkan letusan gunung berapi merupakan hal yang sering menghiasi berita di layar kaca dan internet. Banyak indigo pada akhirnya hanya bisa memberikan prediksi datangnya bencana, namun tidak berani menyatakan waktu pastinya bencana tersebut datang. Itu semua karena Dagaz sering menggagalkan prediksi mereka. Dengan kemampuannya, Dagaz mampu menunda atau mempercepat bencana. Hingga akhirnya para indigo hanya berani memberikan berita melalui grup chat mereka sendiri. Mereka memberikan informasi secara bawah tanah . Seperti yang diketahui sebelumnya, Dagaz adalah mata – mata di group tersebut.

Terdengar suatu legenda, akan datangnya sesosok pemimpin. Sosok yang akan membawa negara tersebut ke masa kejayaan. Dan menjadi barometer bagi negara lain. Namun karena legenda itu pula, banyak pihak yang mengaku – ngaku sebagai sosok legenda itu. Hal itu mereka lakukan demi kepentingan pribadi dan kelompok. Para indigo pun tidak berani mengungkapkan siapa sebenarnya sosok yang mereka tunggu kedatangannya. Karena bagi mereka, biarlah raja itu datang dengan sendirinya.

------------------------------

Dagaz telah berada di dimensi yang berbeda dari sebelumnya. Ia bersama arwah – arwah orang yang baru saja mati, terbang menuju langit. Ia yang saat ini melayang di langit, membentangkan telapak tangannya ke arah Bumi. Dari tangannya keluar energi  berbentuk frekuensi. Arwah – arwah yang bersamanya berkumpul masuk ke dalam tubuh Dagaz. Pancaran energinya pun semakin kuat.

Suatu frekuensi yang aneh melintasi lapisan udara di negara itu. Frekuensi yang menyeimbangkan frekuensi kiriman Herrscher dan menyebabkan total frekuensi tersebut mendekati normal. Frekuensi yang mempengaruhi medan elektromagnetik bumi. Frekuensi kebalikan tersebut membuat frekuensi yang saat ini berada di posisi tinggi, menjadi kembali ke posisi rendah. Dagaz menyadari, bila membiarkan frekuensi yang tinggi tersebut,  akan menyebabkan sistem saraf manusia di dalamnya dilanda stress. Frekuensi kebalikan itulah yang Dagaz gunakan untuk mengembalikan sistem saraf manusia menjadi kembali santai. Juga untuk mengembalikan Bumi dalam keadaan normal kembali.

------------------------------

Herrscher merasakan ada yang memanipulasi frekuensi tinggi yang seharusnya sedang berjalan. Dia tidak tahu siapa pihak yang mensabotase frekuensi tersebut. Jam tangannya terus menerus memberikan notifikasi tentang kemunculan frekuensi tersebut. Sang Penghancur yang Herrscher harapkan kedatangannya, seharusnya sudah muncul di tahun tersebut. Bencana yang direncanakan datang silih berganti, seakan tertahan. Dengan adanya frekuensi kebalikan tersebut, Herrscher mengerti penyebab Sang Penghancur tidak kunjung datang. Selama ini, ada pihak yang menghambat kedatangan Sang Penghancur.

Herrscher yang saat ini berdiri di puncak tertinggi gedung, kembali mengecek jam tangannya. Terpampang angka 7,8Hz di layar jam tersebut. Herrscher mencoba kembali menganalisa sumber frekuensi kebalikan dengan smartphone miliknya. Titik berkedip muncul dari layar . Namun perlahan titik itu menghilang, begitu pula peralatan milik Herrscher yang semakin panas karena dipaksa untuk menghasilkan frekuensi yang dia inginkan.

Karena melihat peralatannya mengalami overheat, Herrscher segera mematikan peralatannya. Ia tidak mau mengambil resiko bila alat miliknya rusak. Herrscher menarik napas panjang. Menenangkan pikirannya yang merasa ditantang pihak misterius. Ia menjauhi peralatannya, lalu menatap langit yang perlahan tertutup awan. Udara panas mulai berkurang. Angin menghembuskan udara segar. Pandangan mata Herrscher seperti orang yang sedang kesal.

“Baiklah. Untuk saat ini aku akan menjadikan lokasi ini sebagai markasku.”

“Tidak. Jangan di gedung ini. Carilah gedung yang telah lama ada dan terbengkalai dan telah lama ada . Karena kau membutuhkan wilayah yang tidak berubah sejak berpuluh – puluh tahun lamanya,” saran Death pada Herrscher.

“Ada apa?” Herrscher tidak mengerti alasan perkataan Death. Alisnya saling asimetris.

“Ada baiknya kau kembali ke masa yang lebih lampau untuk mengatasi masalah ini.”

Herrscher berpikir sejenak. Namun tak butuh waktu yang cukup lama, Herrscher menerima saran Death. Untuk sementara, Herrscher akan memfokuskan pencarian lokasi yang tepat sebagai markas miliknya.

“Menurut perkiraanku, seharusnya di tahun ini banyak kejadian bencana alam yang masif. Sepertinya yang menjadikannya tidak terjadi adalah karena ulah pihak itu. Entah itu adalah pribadi atau kelompok. Teknologiku tidak bisa mendeteksinya,” ujar Herrscher sambil memegang dagunya. Jari – jarinya mulai masuk ke mulutnya. Ia menggigit kukunya yang sangat tipis.

Herrscher kemudian melipat tangannya di depan dada. Pikirannya saat ini melalang buana mencari kemungkinan jawaban atas pertanyaannya  sendiri. Ia berpindah ke tepi gedung, menyaksikan keadaan kota tersebut dari puncak gedung.

------------------------------

Tubuh astral Dagaz yang saat ini berada di langit, mulai merasakan bahwa frekuensi mulai normal. Ia menstabilkan energi yang ia pancarkan lalu perlahan melepaskannya. Setelah merasa cukup dengan kiriman frekuensi tandingannya. Dagaz kembali menormalkan dirinya.

Satu per satu arwah di tubuh Dagaz keluar. Mereka kini mengelilingi Dagaz.

“Terima kasih atas bantuan kalian. Tanpa kalian, sepertinya aku akan kesulitan untuk menghentikan ulahnya,” ucap Dagaz kepada para arwah.

“Sama – sama,” balas salah satu arwah. “Setidaknya, inilah yang bisa kami lakukan untuk menyelamatkan dunia kami.”

Satu per satu arwah tersebut kemudian menghilang menjadi berkas cahaya yang terasa hangat di penglihatan.

Dagaz menarik napas dalam – dalam hingga di kepalanya terasa aliran listrik yang berasal dari tulang punggungnya menuju ke kepalanya. Kini Dagaz telah kembali ke fisiknya.

Dagaz terbangun dari tidurnya.

“Hahaha, aktingmu sangat bagus, Dagaz,” sambut Dark ketika Dagaz baru saja terbangun.

“Apa maksudmu?” tanya Dagaz heran.

“Kau bahkan tidak memerlukan bantuan arwah itu kalau hanya untuk mengembalikan frekuensi kembali ke asalnya.”

“Hm... itu benar. Tidak salah.”

“Lalu.... kenapa kau meminta bantuan para arwah?”

Dagaz ingin tertawa tapi ia menahannya.

“Kenapa kau tertawa?”

“Hahaha.... “ tawa Dagaz terbahak – bahak. “Suka – suka aku dong...” Dagaz bangkit dari tempat tidurnya. “Kan setidaknya aku memberikan mereka kesempatan agar berguna bagi Bumi terutama negara ini. Lagipula, aku tidak punya kepentingan apapun terhadap negara ini. Mau negara ini hancurpun juga aku tidak peduli.”

“Aku bingung dengan pola pikirmu. Kalau begitu, kenapa kau tidak biarkan saja dia yang mengganggu.”

“Ah, tak apa. Aku hanya tidak suka saja, ada yang mencampuri kondisi di sini. Apalagi ini adalah wilayahku.” Dagaz memiringkan bibirnya, matanya mengarah ke kanan, “Ah aku punya suatu ide.”

“Ide seperti apa?”

“Kita harus segera menemui dia!” ucap Dagaz tiba – tiba.

“Dia? Dia siapa? Kalau bicara yang jelas!” tanya Dark kaget mendengar ajakan Dagaz yang terkesan spontan.

“Dia.... Sang tokoh legendaris yang dulunya adalah penasehat raja di masa lampau. Hehehe. Lebih tepatnya ketika masa negara ini masih berupa kerajaan.”

“Oh, maksudmu dia yang tidak mau menampakkan dirinya?” balas Dark.

“Bukan! Bukan dia. Kalau yang kamu maksud itu adalah dia yang disembunyikan. Bukan dia maksudku. Dia yang tersamarkanlah yang ku maksud.”

“Tersamarkan?” Dark semakin bingung dengan petunjuk Dagaz.

“Astaga.... Paman Gendut!” ucap Dagaz sambil menggerakkan kedua tangannya. Jari kanan telunjuknya  menunjuk ke depan, sedangkan tangan satunya menekuk di belakang punggungnya. Ia menirukan perwujudan dari fisik yang menjadi gambaran orang – orang di masa itu.

“Oh, Shamar maksudmu?”

“Ya! Dia yang kumaksud. Astaga... kau harus diberi petunjuk sedetail itu.”

“Siapa suruh memberi petunjuk tidak jelas seperti itu!” Dark mulai kesal.

“Sudah... sudah... Jangan emosi. Yang penting sekarang kan kamu sudah  tahu maksudku.”

“Kalau begitu, ayo kita segera pergi menemuinya! Kau tahu lokasinya kan?”

“Aku sebenarnya juga tidak tahu. Hehehe. Tapi biarkan instingku yang akan mengantarkan kita kepadanya. Aku khawatir bila janji yang ia ucapkan justru dipercepat kedatangannya.”

Suasana kamar yang hening mematikan pembicaraan antara Dagaz dan Dark. Dagaz kembali duduk di kasurnya. Ia kembali merebahkan badannya.

“Loh, kok malah tidur?”

“Kita kan tidak tahu harus mulai mencari dari mana,” jawab Dagaz dengan santai.

“Ah, benar juga.”

“Sudahlah, aku mau tidur dulu. Aku mau istirahat. Kan aku sudah mengembalikan Bumi ke kondisi normal,” ucapnya dengan bangga.

“Terserah kamu saja!”

Dark pergi meninggalkan Dagaz. Tubuhnya menjadi kabut asap yang menghilang dengan cepat. Kini hanya Dagaz sendirian di kamarnya.

------------------------------

Terdapat suatu legenda tokoh di negara itu. Hal ini dimulai ketika negara tersebut masih berupa kerajaan. Tersebutlah tokoh yang  menjadi penasihat seorang raja  secara turun temurun di kerajaan masa lampau. Setiap kalimat yang diucapkan oleh penasihat itu adalah berupa ajaran kebenaran. Setiap kalimat yang dilontarkan olehnya, bagaikan gema yang mengisi semesta. Tokoh itu sangat konsisten dan berani bertanggung jawab atas apa yang telah ia katakan. Karena kekonsistenannya, ia selalu mengulang – ulang apa yang telah ia ucapkan dan tidak ada kalimat yang berubah darinya.

Namun sangat disayangkan, suatu ketika terjadi perbedaan prinsip antara raja dan dirinya. Karena marah terhadap prinsip yang dipilih raja tersebut, penasihat itu memilih berpisah dengan Sang Raja. Tepat sebelum dia pergi, ia mengirimkan kutukan kepada wilayah itu. Sang Penasihat berjanji bahwa dia akan kembali suatu saat nanti. Bila sang penasihat datang kembali, maka ia akan menghapus prinsip yang telah dipilih oleh raja tersebut. Dia akan mengembalikan prinsipnya untuk kembali dipegang oleh wilayah tersebut.

Tanda kedatangannya kembali adalah ketika wilayah tersebut mengalami  bencana bertubi – tubi. Polemik yang abadi akan menjadi santapan sehari – hari. Setelah mengucapkan kutukan tersebut, penasihat itu berubah wujud menjadi cahaya  dan terbang ke arah timur.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 59 CAHAYA

    Di masa sebelumnya atau jauh sebelum kejadian tsunami tersebut. Di tengah hutan yang selalu menjadi lokasi inti dari cerita ini. Djaya dalam bentuk astralnya mengelilingi hutan untuk mencari Shamar.“Shamar... Shamar...” panggil Djaya. Suaranya mengisi seluruh hutan, menggema ke setiap sudut. Angin berhembus mengantarkan suara Djaya yang memanggil Shamar.Shamar mendengar suara itu dan segera membalasnya, “Ada perlu apa Paduka datang kemari?” sapa Shamar. Ia masih menghormati Djaya yang pernah membuatnya kecewa.Djaya mengubah wujudnya dalam bentuk manusia untuk berkomunikasi dengan Shamar, “Aku perlu bantuanmu,” pinta Djaya sambil mengatupkan tangannya.“Apa yang bisa saya bantu?” jawab Shamar juga mengatupkan tangannya dan sedikit menunduk.“Aku berencana menjadikan seseorang untuk penyeimbang Herrscher. Aku yakin Herrscher di masa yang akan datang, akan mendatangkan bencana ke negeri in

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 58 REUNI

    Meta segera masuk ke bangunan itu untuk melihat apa yang terjadi di atap gedung. Akibat gempa tersebut, lift gedung itu tidak aktif. Ia terpaksa harus menaiki tangga darurat karenanya. Meta mencari posisi tangga darurat. Suasana dalam gedung itu sangat kacau. Orang – orang berlarian keluar karena takut akan gempa. Meta harus berdesak – desakan masuk ke dalam gedung.Meta melihat banyak orang berbondong – bondong keluar dari tangga darurat. Air sudah mulai masuk ke lantai pertama gedung tersebut. Orang – orang semakin bingung, apakah mereka harus keluar dari gedung, atau justru harus bertahan di dalam gedung. Melihat orang – orang tersebut tidak ada pergerakan, Meta semakin kesal.“Minggir!” teriak Meta sambil berusaha memecah keramaian gedung itu. Ia berhasil masuk ke tangga darurat dan melawan arus keluar manusia di dalamnya. “Minggir!”------------------------------Herrscher telah tiba di gedung yan

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 57 TSUNAMI

    Pagi hari telah tiba. Gedung yang sebelumnya gelap mulai mendapatkan sedikit cahaya dari luar. Hewan – hewan malam mulai bergerak mencari tempat untuk beristirahat. Herrscher bersama Death bersiap berangkat menuju tepi laut. Suara berisik tersebut membuat Vladimir terbangun dari tidurnya dan melihat Herrscher bersiap untuk pergi. Vladimir segera menghampiri Herrscher.“Mau kemana kalian?” tanya Vladimir.“Kau disini saja, jaga Meta agar tidak kemana – mana,” perintah Herrscher.“Tenang saja, dia sedang tidur,” jawab Vladimir.Herrscher bersiap – siap berangkat. Dengan cepat Herrscher dan Death melesat dengan cepat ke arah tepi laut. Mereka terbang secepat kilat tanpa disadari oleh manusia yang berada di darat. Mereka tidak menggunakan portal karena mereka ingin sekalian melihat kondisi kota tersebut.Tidak terasa perjalanan mereka terlalu cepat hingga tibalah mereka di atap gedung yang terdekat dengan laut. Herrscher merasakan angin yang sangat kencang bertiup di sana. Herrscher menga

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 56 HUKUM

    Herrscher telah selesai merawat luka Meta yang kini telah sembuh. Meta beranjak dari tempat tidurnya. Herrscher membantunya bangun. Meta masih merasakan sakit pada badannya. Terlihat dari wajahnya yang meringis menahan sakit.“Lebih baik kau istirahat dulu. Tampaknya luka bagian dalammu belum sepenuhnya pulih,” saran Herrscher. Ia kembali membaringkan Meta ke kasur.Meta tersipu malu karena perhatian dari Herrscher. Herrscher yang awalnya tampak cuek, bisa seperhatian itu dengannya. Ia memalingkan wajahnya dari Herrscher agar tidak terlihat betapa merah mukanya saat ini. Herrscher menyadari reaksi tersebut dan segera bergegas melepaskan Meta. Mereka berdua berpaling muka.Meta kembali berbaring di kasur dan memejamkan mata.“Seperti ini ya ternyata rasanya menjadi manusia...” ucapnya pelan.“Maksudmu?” tanya Herrscher.“Ah, bukan apa – apa. Tampaknya aku mengigau karena luka ini.” M

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 55 META

    Malam pun tiba, Herrscher, Meta dan anak itu menempati salah satu gedung yang dirombak oleh Herrscher dengan teknologinya. Suasana di gedung yang telah lama tidak terurus itu pun menjadi sangat nyaman, meski hanya pada lokasi tertentu yang Herrscher rombak. Mereka berkumpul di suatu meja dan makan bersama di sana. Meski berkumpul, mereka semua hanya diam menikmati makanan masing – masing.Meta mencoba mencairkan suasana dengan mengajak ngobrol anak itu.“Ohya, dari tadi aku tidak melihat kau bersuara. Siapa namamu?” tanya Meta kepada anak itu.Anak itu tidak menjawab dan tetap menikmati makanannya.“Dia tidak memiliki nama. Aku belum memberikan nama padanya,” jawab Herrscher.Meta keheranan, “Bagaimana mungkin! Dia anakmu kan?” tanya Meta terkejut.“Bukan, dia bukan anakku. Kau tidak perlu ingin tahu tentang anak ini, karena aku tidak akan menjawab pertanyaan tentang itu,” jawab Herrscher

  • Herrscher (Divina Futuri)   BAB 54 WANITA

    Herrscher telah kembali ke lokasi dimana anak itu masih pingsan. Ia segera membawa anak itu untuk ia sembuhkan lukanya. Sesampainya di area yang Herrscher ubah menjadi markas sementara, Herrscher melakukan perawatan pada anak itu. Dengan teknologi yang Herrscher miliki, luka itu sembuh dengan seketika. Anak itu tidak merasakan kesakitan lagi. Ia segera menyuruh anak itu berdiri dan mengajaknya untuk bergegas keluar dari kota itu. Anak itu menuruti Herrscher dan ikut pergi bersamanya.------------------------------Tak terasa setahun berlalu setelah kematian sang jurnalis. Herrscher masih menyimpan amarah kepada para militer yang ternyata memiliki rencana busuk kepada jurnalis itu. Selama setahun Herrscher dan anak itu berpindah – pindah lokasi. Berbagai ilmu kehidupan dan penderitaan telah Herrscher berikan kepada anak itu. Mental anak itu semakin kuat berkat pendidikan yang diberikan oleh Herrscher. Di usia yang masih sangat muda, anak itu disadarkan bahwa dunia

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status