Share

Bab 48 Terkekang

Semua tak dapat kuhindari. Mas Hakim telah membuatku kecewa. Ia tak menaruh rasa iba. Sesekali ia baik, kadang tidak. Aku merasa tak ada artinya mengandung. Ia tak kasihan dengan janin di dalam rahimku. Bagaimanapun ini darah dagingnya pula. Tak ada kepedulian dalam dirinya.

Aku merasa sangat terkekang. Ingin sekali pergi dari sini. Namun, aku tak punya daya. Mas Hakim tentu tak mengizinkan. Apalagi dengan kondisi hamil muda, tak semudah itu untuk pergi. Aku mengerti pula keadaanku. Sebab itu aku masih ragu untuk pulang. Ingin kuceritakan pada ayah. Mas Hakim telah mencuci otaknya. Dia buat ayahku hilang kepercayaan padaku.

"Kamu kenapa melamun?"

"Tidak ada apa-apa."

"Kapan periksa ke puskesmas?"

"Hari senin."

"Kamu jawabnya kayak gak senang gitu."

"Aku biasa aja, Mas."

"Biasa aja ngomongmu."

Aku terus berpikir. Takut bila benih dalam kandunganku bermasalah. Percuma jika aku makan yang sehat. Vitamin untuk hamil juga kuminum. Namun, psikisku kian buruk. Sementara ibu hamil tak boleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status