Share

Bab 25.B

Ternyata masih punya rasa takut juga dia.

"Iya, aku ga bakalan bilang kok, nanti juga ketahuan sendiri." Aku mendelik sinis ke arah Mas Hanif, jijik sekali melihat wajahnya ini.

Kukira ia sudah berubah setelah Kirana hamil, nyatanya masih sama saja buaya, jadi ga sabar lihat Kirana melabrak Mbak Seli lagi.

Usai makan, aku pun pulang ke rumah. Ririn girang sekali walau dibelikan ponsel seharga dua jutaan, kukira akan protes.

Ia mengucap banyak terima kasih padaku juga Mas Lutfi. Begitu pula dengan emak, ia merasa tak enak karena Ririn sudah banyak merepotkan kami.

"Ga masalah kok, Mak, adik Risti ya berarti adikku juga," ucap Mas Lutfi saat Emak mengucap banyak terima kasih

"Aa baik banget, terima kasih ya." Ririn memeluk suamiku, kurangi ajar memang dia itu, untung suamiku cepat menghindar.

Sudah satu minggu emak dan Ririn nginap di rumah, setelah punya ponsel baru Ririn lebih betah ngurung diri di kamar, apalagi di rumah ini ada WiFi yang terpasang.

Hari ini tepat sepuluh hari akhirn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status