Share

Bab 8

Kami pulang naik taxi, sedangkan mobil Pajero sport milik Mas Lutfi diurus anak buahnya.

"Siapa ya, Mas, yang ngempesin ban mobil kita?" tanyaku saat sudah sampai di rumah.

"Engga tahu, apa mungkin ...." Mas Lutfi tak meneruskan ucapannya.

"Kirana." Aku menyahut.

Siapa lagi kalau bukan mereka, kalau memang kempes tak sengaja tak mungkin semua 'kan.

"Tapi kita ga ada bukti." Mas Lutfi membuka kancing baju atas dan melepas dasinya.

Aku berdecak kesal, suamiku ini terlalu santai menghadapi Kirana, ia tak tahu saja sejahat dan senekat apa perempuan itu.

Aku masih ingat dulu saat masih menjadi istri Mas Hanif, setelah ketahuan ada main di belakang, pasangan luknut itu terang-terangan berzina di rumah kami, membuatku jijik dan tentunya sakit hati.

Luka yang digoreskan mereka membuatku trauma dalam jangka waktu lama, hampir tiga tahun lebih menjanda, hingga akhirnya emak dan bapak menjodohkanku dengan seseorang yang berasal dari desa sebrang.

Seorang bujang lapuk yang berusia hampir kepala e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status