Share

His Dark Secrets
His Dark Secrets
Penulis: Kifa Ansu

Prolog

Hari ini aku berniat menemuinya, meski dengan nafas yang sesak. Orang itu, entah siapa dia. Sudah berapa lama juga ada diantara aku dan suamiku? Ponsel pemimpin rumah tanggaku itu tergeletak di meja. Pemiliknya sedang membasuh diri. Ini kesempatanku.

Tanganku bergetar, mencari kontak nomor orang itu terburu-buru diponselya. Keringat dingin mulai membasahi dahi. Lihat apa yang bisa kulakukan nanti. Saat ini aku hanya ingin tahu sehebat apa dia. Kenapa dia bisa mengambil sebagian besar perhatian imamku? Ketemu! Tidak ada namanya, tapi sering sekali menelpon, ada ratusan pesan dari nomor yang sama. Pasti ini.

Astagfirullah.

Jari-jari basah karena peluh, bergerak lincah menyalin nomor itu ke ponselku. Dug.... Jantungku membuat gerakan tangan ini lebih lambat. "Save.” Beruntung aku berhasil menjebol smartphone yang diberi password itu. Pantas saja dia tak pernah mengizinkan benda itu disentuh siapaun. Jelas ada rahasia di dalamnya. Bodohnya lagi aku tak pernah bertanya alasannya. Hanya bertanya-tanya dalam hati.

“Ada apa, Yang?” tanya suamiku. Aku menggeleng cepat.

“Gak apa-apa. Ini ponselmu bunyi tadi.” Aku menyerahkan benda segi empat itu kepadanya. Dia menerima dengan santai.

Suamiku hendak pergi ke kantornya. Sepertinya ia tidak curiga ponselnya baru saja diotak-atik. Aku mengantarnya sampai ke pintu lalu menyalami tangannya. Dahi pria itu mengerut,  merasakan hawa dingin dariku. Namun, ia bergeming dan berlalu setelah mengucap salam.

Tiba saatnya menelpon orang itu. Yah, sudah kutekan memanggil.

"Halo, selamat pagi, dengan siapa ini?"

Terdengar suara dari seberang sana, berat dan serak. Sepertinya suara ini tidak asing. Otakku mulai menggali ingatan yang terkubur. Ah sial! Tidak ingat. Kuputuskan untuk mematikannya saja. Keinginan untuk menemuinya pun hilang dari pikiran. Apa dia orang salah satu dari sahabat suamiku? Oh... ini membingungkan.

Tadinya kukira orang itu akan menjadi orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga kami. Aku sudah berpikir suamiku akan tega mendua. Tapi... Suara itu? Ini semakin runyam. Akan lebih baik kalau menyelidikinya dahulu, aku yakin sekali ada yang tidak sesuai di sini. Gelap mulai menggelayut. Hari-hari terasa semakin suram. Mungkinkah ini awal dari masalah besar? Ah tidak, mudah-mudahan ini hanya cemburu saja.

Diluar begitu gelap, kemungkinan langit akan meneteskan air matanya. Air mata yang dinanti sebagain orang dan dihindari sebagian yang lain. Mataku juga mulai buram, sesuatu yang hangat menggenang di sana. Menetes perlahan, aku tidak tahu apa alasanku menangis.

Meski belum punya bukti apapun, tapi hati ini begitu peka. Telah terjadi sesuatu yang buruk selama ini. Bayangan keganjalan-keganjalan pun berkelebat dipelupuk mata. Bergantian saling mendesak seakan berebut ingin menyampaikan rangkaian cerita. Aku menyadari apa yang nampak sangat indah rupanya menyimpan cerita yang tersembunyi.

Di luar merah di dalam pahit, seperti itu….

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status