Beranda / Romansa / Hot Night With Boss / 187. Simpana Om Om?

Share

187. Simpana Om Om?

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-11 13:03:47

Hari senin pun tiba. Hari itu Yuki berangkat sendirian ke kantor karena Cristopher ada urusan mendesak. Seperti biasa, Yuki datang paling awal saat kantor masih sepi.

Yuki membuka tirai, menyalakan pendingin ruangan dan menata meja kerjanya.

"Semangat senin," ucapnya. Menyemangati diri sendiri.

Yuki segera menyalakan komputer, lalu pergi ke dapur umum untuk mengambil air hangat dan kembali ke meja kerjanya.

Dia menarik kursi dan langsung duduk, "baca novel dulu lah. Sambil nunggu jam masuk," kata Yuki.

Yuki membaca aplikasi onlen baca novel, dan melanjutkan membaca cerita yang sebelumnya terjeda. Dia begitu fokus sampai tidak terasa waktu berlalu.

Sekitar 30 menit kemudian, satu per satu rekan kerja Yuki mulai berdatangan. Yuki yang fokus membaca tak memperhatikan situasi sekitar. Sampai dia dikejutkan oleh Amelia.

"Yuki," panggilnya. Menepuk bahu Yuki.

Yuki kaget, lalu menatap Amelia. Dia meletakkan ponselnya di atas meja.

"Ada apa, Mel? Kenapa kamu panik kayak gitu?" tanya Yuki her
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   187. Simpana Om Om?

    Hari senin pun tiba. Hari itu Yuki berangkat sendirian ke kantor karena Cristopher ada urusan mendesak. Seperti biasa, Yuki datang paling awal saat kantor masih sepi.Yuki membuka tirai, menyalakan pendingin ruangan dan menata meja kerjanya. "Semangat senin," ucapnya. Menyemangati diri sendiri.Yuki segera menyalakan komputer, lalu pergi ke dapur umum untuk mengambil air hangat dan kembali ke meja kerjanya.Dia menarik kursi dan langsung duduk, "baca novel dulu lah. Sambil nunggu jam masuk," kata Yuki.Yuki membaca aplikasi onlen baca novel, dan melanjutkan membaca cerita yang sebelumnya terjeda. Dia begitu fokus sampai tidak terasa waktu berlalu.Sekitar 30 menit kemudian, satu per satu rekan kerja Yuki mulai berdatangan. Yuki yang fokus membaca tak memperhatikan situasi sekitar. Sampai dia dikejutkan oleh Amelia."Yuki," panggilnya. Menepuk bahu Yuki.Yuki kaget, lalu menatap Amelia. Dia meletakkan ponselnya di atas meja."Ada apa, Mel? Kenapa kamu panik kayak gitu?" tanya Yuki her

  • Hot Night With Boss   186. Aku Hanya Milikmu

    Setelah puas seharian berbelanja dan jalan-jalan, akhirnya Yuki dan Cristopher pulang. Sesampainya di rumah, keduanya mandi dan langsung membongkar belajaan untuk di tata."Sayang, tolong ambilkan minum dong. Aku haus," pinta Yuki menatap Cristopher yang ada dihadapannya."Mau minum apa? Air hagat, atau dingin?" tanya Cristopher."Air dingin yang ada di kulkas aja. Tolong ya," jawab Yuki."Ok. Tunggu ya," jawab Cristopher.Cristopjer segera berjalan mendekati lemari pendingin dan membukanya, lalu mengeluarkan sebotol air mineral dam menutup kembali lemari pendingin. Dia berjalan menghampiri Yuki, dan langsung membuka tutup botol untuk Yuki."Nah," kata Cristopher. Menyodorkan botol air minum yang tutupnya sudah dibuka.Yuki tersenyum cantik, "makasih sayangku," katanya. Yang langsung mengambil alih botol air mineral dari tangan kekasihnya, dan meminumnya."Ah, lega banget. Makasih sayang ya," kata Yuki menatap Cristopher yang sedang menatapnya lekat.Yuki mendekatkan wajahnya ke wajah

  • Hot Night With Boss   185. Restoran Ayam Goreng

    Begitu Amelia dan Yuki masuk dalam restoran ayam goreng, Amelia langsung tergiur oleh aroma lezat yang menusuk hidungnya."Astaga, astaga, aromanya kelihatan enak banget. Gimana ini, Yuki? Nanti kalau aku kebablasan dietku gagal dong?" bisik Amelia."Kamu lagi diet emangnya?" tanya Yuki."Ya, rencana sih," jawab Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "ck, ck, ck. Sudahlah. Mikirin dietnya nanti saja. Ayo kita cari tempat duduk dan pesan saja," kata Yuki.Segera Yuki menemukan meja kosong denga empat kursi persis di pojokan. "Eh, itu kosong. Buruan," kata Yuki. Yang langsung berjalan cepat mendekati meja kosong itu dan segera duduk agar tidak ditempati orang lain.Amelia juga langsung duduk. Thomas dan Cristopher juga menyusul duduk. Ternyata kehadiran Thomas dan Cristopher menarik perhatian beberapa pengunjung terutama pengunjung perempuan. Bahkan diantara mereka ada yang terang-terangan berbisik dan menatap lekat Thomas juga Cristopher.Amelie melihat sekeliling. Memperhatikan beberapa

  • Hot Night With Boss   184. Cabang Giant Mart (5)

    Cristopher memegang kedua tangan Yuki, "apa kamu baik-baik saja? Ada yang terluka?" tannya.Yuki kaget karena tangannya tiba-tiba dipegang Cristopher, "A-aku baik-baik saja," jawabnya. Menatap Cristopher. "Syukurlah. Maaf aku terlalu lama ninggalin kamu. Hal-hal kayak gitu nggak akan terulang lagi kedepannya," kata Cristopher. Yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Yuki.Cristopher menatap Amelia, "kamu, apa kamu baik-baik saja? Nggak terluka 'kan?" tanyanya."Saya nggak apa-apa kok, Pak. Hehe ... " jawab Amelia tersenyum cerah."Baguslah. Beruntung dua orang tadi cuma omong kosong dan nggak sempat ngapa-ngapain," kata Cristopher."Kalau sesuatu terjadi, saya nggak akan tinggal diam. Saya akan bawa langsung mereka ke kantor polisi," sahut Thomas."Beneran kamu nggak apa-apa 'kan, baby? Laki-laki alien tadi pengen banget ku pukul," kata Thomas menatap Amelia.Amelia langsung merangkul lengan Thomas, "sudah nggak apa-apa. Lagian mereka sudah pasti takut sama kamu dan Pak Cris. Ayo

  • Hot Night With Boss   183. Cabang Giant Mart (4)

    Direktur pemasaran sedang berjalan bersama ketiga bawahnnya. Seseorang mendekat dan bertanya perihal Cristopher."Siapa Tuan tadi, Pak? Saya baru pertama kali melihatnya. Dia tampak masih muda, tapi auranya bukan main. Aura orang kaya raya yang uangnya tak terbatas.""Hahaha ... betul sekali. yang aku ajak bicara tadi itu namanya Pak Cristopher. Gimana bisa kamu nggak kenal dia? Dia anaknya Pak Presdir lho. Soal uang jangan ditanya. Dia nggak hanya mewarisi harta orangtua, tetapi punya kekayaannya sendiri. Mengesankan bukan?""Hah? Se-serius? Tuan tadi itu putranya Pak Presdir?" "Hm, iya. Dia sudah jauh lebih dewasa dibanding terakhir kali kami bertemu. Setiap ucapannya pun terdengar mengintimidasi lawan bicara. Padahal dia cuma bicara santai.""Maafkan saya, Pak. Saya tidak tahu beliau adalah putranya Pak Presdir. Malahan saya tadi nggak sempat memberi salam ataupun menyapa. Saya kira Tuan tadi itu cuma kenalana anda. Karena anda tiba-tiba menghampirinya dan mengobrol bersama. Kam

  • Hot Night With Boss   182. Cabang Giant Mart (3)

    Cristopher dan Direktur pemasaran Giant Mart sedang berbincang. Sesekai Cristopher melirik menatap ke arah Yuki, dia takut Yuki akan merasa bosan."Aduh, kenapa juga harus ketemu disaat yang nggak pas gini sih? Gimana nanti kalau dia ngadu ke papa yang enggak-enggak," batin Cristopher."Jadi, bagaimana kabar anda, Pak? Sudah sangat lama kita nggak bertemu. Terakhir kali kita bertemu itu, apa saat anda masih kuliah ya? Saya lupa," seseorang dihadapan Cristopher."Ya, mungkin. Saya juga sudah lupa, karena memang sudah sangat lama. Anda sama sekali nggak berubah ya. Malah terlihat muda," jawab Ceistopher memuji seseorang dihadapannya."Benarkah? Hahaha ... saya sudah tua, Pak. Cucu saya saja sudah lima. Bagaimana bisa saya dibilang muda. Namun, saya bsrterima kasih atas pujian anda. Sesungguhnya saya nggak menyangka akan bertemu anda di sini. Apa anda sedang berbelanja? Bersama Sekretaris Thomas?" "Ya, kami sedang berbelanja. Ini 'kan akhir pekan. Sekalian bersantai setelah lima hari pe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status