Share

Bab 15. Move On!

Malam ini Intan tidak bisa memejam matanya. Hingga pukul 1 malam jam mata Intan masih terang benderang, sama sekali tidak ada rasa kantuk.

 

Terngiyang-iyang saat pertama kali Bara mencium telapak tanggannya dengan begitu romantis.

Samar-samar Intan mendengar suara rintihan tangisan suaranya sangat jelas terdengar dari kamar Mama Eva. Intan melangkah perlahan, dengan kaki berjinjit. Lalu menempelkan daun telingnya ke pintu.


Benar Mama Eva menangis, sama seperti sore saat Intan pulang kerja. Intan tak kuasa mendengar mamanya menangis. Hatinya hancur, seoalah-olah merasakan kepiluhan Mama Eva.


Perlahan Intan membuka pintu kamar, terlihat jelas Mama Eva meringkuk sedih. Intan menghampiri Mama Eva. Menyentuh pundak Mama Eva perlahan, lalu memeluknya.


“Menangislah Ma, menangislah! Tapi jangan sendirian. Izinkan Intan jadi sandaran.”


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status