Share

110. Pekerjaan Baru

Rigel menjalani harinya seolah semua datar, tanpa tanjakan berarti. Hanya bila sedang mendapatkan tugas penjemputan, dia merasa adrenalinnya lebih terpacu. Jiwanya seakan hidup.

“Kau semakin mengerikan dengan tampang dan rambut merah anehmu itu,” kata Yoan. Muncul tiba-tiba ke meja kerja Rigel adalah kebiasaannya.

Rigel mengusap rambut auburn miliknya. Seolah selama ini dia lupa memiliki warna semencolok itu sebagai Malaikat pencabut nyawa.

Tidak berlebihan memang, rambut Rigel kini mulai berubah semakin gelap dan kusam. Tidak ada lagi pirang merah antara warna merah dan cokelat. Jahe gelap yang menawan bahkan tidak hinggap lagi di rambutnya.

“Memangnya tampak seperti apa?” Kali ini Rigel tertarik, dan Yoan tertawa.

“Apa kau peduli?”

“Jika tidak, untuk apa aku bertanya.” Rigel memperhatikan warna rambutnya dibalik layar ponsel yang mati.

“Kurasa kau sudah mulai waras.” Yoan tertawa lagi.

“Jadi apa jawabannya?” Kedua mat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status