Share

I Love You Bodyguard
I Love You Bodyguard
Penulis: Gavriel

Story 1

"Clara, kenalkan ini Bima. Mulai hari ini Bima akan menjadi bodyguard kamu." Kata Reno, kakak kandung Clara, saat gadis itu baru saja tiba di rumah setelah pulang sekolah pada suatu siang.

Clara yang sejak sehari sebelumnya sudah merencanakan ide usil dan nakal untuk membuat sang bodyguard kewalahan dan mengundurkan diri, tiba-tiba saja mematung dan terdiam. Rencananya buyar.

"Gila! Ini sih bukan body guard. Gue disodorin malaikat pelindung!" pekik Clara di dalam hati. Semua rencananya berubah. Bukannya berniat mengusir. sekarang ia malah ingin mempertahankan.

Kedua bola mata indah di balik jajaran bulu mata panjang dan lentik itu terbelalak mengagumi wajah tampan di hadapannya.

Alis tebal, mata tajam, hidung mancung dan lurus. bibir penuh dan seksi, rahang tegas, dan tubuh atletis!

He is perfect! Ini sih titisan dewa!

Lelaki itu sama sekali tidak tersenyum. Tidak pula menatap Clara dengan hormat seperti yang biasanya dilakukan semua orang yang bekerja pada keluarga mereka. Bima bahkan membalas tatapan Clara dengan tajam. Lalu hanya mengangguk pelan.

"Oh My God! He is so cool! Kalau punya pengawal model kaya begini sih, siapa juga yang bisa menolak?" jerit hati Clara kegirangan.

Bima tidak melakukan apa-apa seperti ini saja, ia sudah berhasil membuat tubuh Clara meriang panas dingin hingga meleleh. Jantungnya berdebar seakan baru saja selesai maraton.

Gadis itu sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama!

Apa lagi coba namanya ini jika bukan jatuh cinta?

Clara sampai harus mengangkat tangan dan meletakkannya di dadanya yang berukuran cukup besar. Menahan debaran yang terasa bergemuruh di dalam sana. Mencoba menenangkannya agar tidak melompat keluar.

"Ini... Bodyguard aku, Kak?" tanya gadis itu terbata dan masih tidak percaya.

"Iya, benar. Mulai hari ini, Bima akan ikut kemana pun kamu pergi. Bahkan ke sekolah sekali pun. Bima akan menunggu kamu hingga pulang sekolah. Paham?" Lanjut Reno dengan tegas.

Dan di luar ekspektasi lelaki itu. Clara malah dengan patuh mengangguk cepat.

"Tumben banget nih anak." pikir Reno heran. Namun tetap tidak berkomentar apa-apa. Ia hanya berharap. Bima dapat bertahan dengan gadis kesayangan keluarga Bagaskara itu.

Keluarga besar mereka memang sudah memutuskan untuk memberikan gadis itu pengawal 24 jam. Clara sudah sangat membuat mereka sakit kepala dengan sifat dan sikap nakalnya yang luar biasa. Gadis itu bahkan sering diam-diam keluar malam dan clubbing.

Pernah sekalinya gadis itu dikunci di dalam kamarnya di lantai dua, namun Clara berhasil juga lolos dengan keluar dari jendela.

Jangan tanya bagaimana caranya dia bisa turun dari sana. Ada saja akal nya untuk melakukan apa yang dia mau.

Hari itu, Clara mengikat seprai dan kain yang disambung-sambung. Lalu melemparkannya keluar jendela dan akhirnya berhasil kabur lewat pintu pagar belakang.

"Selamat siang, Nona. Saya Bima Bayuwirya. Saya akan mengawal Anda mulai detik ini." kata lelaki itu sambil mendekati Clara dan mengulurkan tangannya.

Clara tergagap. Jantungnya bukannya semakin tenang, malah semakin liar mendengar suara berat dan seksi itu.

"Ya Tuhan. Bisa mati berdiri nih gue." jeritnya di dalam hati.

"Ah ... Hai." Nyatanya, ia masih bisa mengeluarkan suara dari bibirnya yang penuh dan berwarna pink. Khas bibir remaja yang sedang ranum-ranumnya. "Semoga kita bisa terus bersama."

EH!

Sudah dua bulan Bima menjadi bodyguard Clara. Dan lelaki itu masih sedingin kutub utara. Mencintai seseorang yang tidak mencintai nya kembali, sepertinya akan menjadi takdir gadis cantik itu.

Awalnya sih memang membuat Clara gregetan dengan sikap coolnya Bima. Namun, lama kelamaan ia merasa lelah juga dengan perangai lelaki itu yang super duper dingin. Sialnya, cinta itu masih tidak mau pergi. Masih bersarang di dalam hati Clara. Bahkan semakin besar dan berkembang.

Sebelum ini, belum pernah ada yang mampu menolak pesona gadis itu. La cantik dan pintar. Berprestasi di sekolah, namun juga mampu menikmati hidup dengan begitu baik.

Dia pintar, namun tidak pernah menjadi kutu buku yang hanya menghabiskan waktu di perpustakaan. Clara dapat bergaul dengan mudah. Ramah dan selalu ceria, sehingga mudah berteman dengan siapa saja.

Clara juga cerdas, karena ia pintar berdiplomasi dan berwawasan luas. Ia bahkan menjadi incaran para pemuda di sekolahnya, atau bahkan putra-putra dari rekan bisnis kakak dan orang tuanya.

Secara fisik, kecantikannya juga tidak main-main. Pantas-pantas saja bersaing dengan para model dan artis papan atas.

Clara memiliki mata hitam dan belok yang dibingkai dengan bulu mata lentik dan lebat, alis asli yang terbentuk rapi bagai disulam, bibir penuh dan sexy dengan belahan di tengah nya, kulit halus yang berwarna putih susu, serta rambut hitam legam dan halus yang terurai panjang hingga pinggang.

Ia juga memiliki tubuh yang cukup tinggi untuk ukuran gadis SMA; 170 sentimeter, yang membuat nya semampai bagaikan model kelas atas.

Bentuk tubuh nya sempurna dengan berat badan yang ideal. Hanya saja ukuran dadanya memang lebih besar dari pada umumnya anak sekolah menengah. Mengenakan bra dengan ukuran cup D tentu saja membuat bagian tubuhnya itu menjadi salah satu bagian yang paling mencolok dan membuat kaum adam berlomba-lomba ingin berbicara dengannya.

Lebih tepatnya agar mereka memiliki kesempatan menikmati pemandangan aduhai itu lebih lama.

Belum lagi bentuk pinggul molek dengan kaki jenjang yang akan membuat setiap mata menoleh ketika ia melangkah.

Clara bukannya tidak sadar. Namun ia tidak terlalu peduli dan membiarkan saja mata-mata nakal itu menggerayangi tubuh moleknya. Lagi pula ia juga tidak berpenampilan terbuka yang membuatnya menjadi terlihat sangat seksi.

Umumnya ia memang memakai pakaian ketat press badan, namun masih di dalam tahap wajar kok. Tidak terlalu terbuka yang memamerkan terlalu banyak permukaan kulitnya yang mulus.

Clara lahir dengan sendok perak di mulut nya. Orang tua nya memberikan semua yang ia inginkan, menjadikan gadis itu manja dan keras kepala.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status