Share

Bab 18 Rasa Khawatir

Kenapa belum tidur, Mas?” tanya Ilona ketika melihat Erlangga duduk di beranda belakang.

Laki-laki itu menoleh, lalu menyunggingkan senyuman melihat Ilona yang berdiri di ambang pintu dengan mata menyipit.

“Aku belum mengantuk, Lon. Kalau kamu masih ngantuk, tidur lagi sana!” perintah Erlangga.

Bukannya menuruti ucapan sang bos, Ilona malah mendekat dan duduk di samping Erlangga. Awalnya, dia terbangun sebab haus dan mengambil air minum di dapur. Akan tetapi, ketika hendak kembali ke kamar, Ilona melihat pintu belakang yang terbuka. Oleh sebab itu, dia mendekat dan mendapati Erlangga tengah termenung di sana.

“Mas Erlangga lagi ada masalah, ya?” tanya Ilona lagi.

“Enggak.”

“Lalu, kenapa belum tidur jam segini?”

“Ada hal yang sedang aku pikirkan saja.”

Satu pukulan mendarat di lengan Erlangga. Sontak saja laki-laki pemilik bisnis kontruksi itu mengaduh kesakitan. Dia menoleh dan memperlihatkan tatapan tajam pada Ilona.

“Sakit tahu, Lon! Kamu itu wanita atau laki-laki, sih? Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status