Kemoterapi itu menyakitkan. Mawar melihat dengan mata kepalanya sendiri dan ia juga berjuang bersama Jasmine melawan penyakitnya.
Yang membuat keluarga Mawar sering memangis diam-diam atau tiap malam, bagaimana tak ada perubahan yang berarti dari Jasmine. Dan yang membuat semua orang salut. Satu keluarga membotakan rambut mereka, karena Jasmine tak mau dikemoterapi karena rambutnya akan beguguran dan rontok dengan sendirinya.
Juna begitu salut pada istrinya, hatinya begitu luas mengurus adiknya tanpa pernah mengenal lelah atau mengeluh sedikitpun. Terkadang Mawar merasa tak tega pada Juna, pengantin baru tapi mereka sibuk dengan penyakit Jasmine. Tak ada waktu untuk berdua.
Bagaimana satu keluarga menemani Jasmine cuci darah setiap Minggu, gadis itu bahkan sampai mengeluh bosan dengan semua punyakit yang ia dapat.
Dan sepuluh tahun Jasmine melawan penyakitnya, tapi tidak pernah menunjukan perubahan yang si
Gemuruh langit menunjukan kekuasannya. Alam sedang berkuasa sekarang. Dan Mawar bersyukur keadaan mendukung dirinya untuk menangis dan merenungi apa yang terjadi.Juna hanya melihat istrinya dari jauh. Ia tahu, wanita itu begitu terpukul. Apa yang kalian harapkan, jika semuanya sudah terjadi dan kita hanya manusia lemah yang tak berdaya untuk melawan takdir."Sayang." tegur Juna memegang punggung istrinya yang begitu rapuh. Mawar menangis di bawah hujan. Saat Jasmine pergi, keadaan rumah sepi walau Mawar sering mendengarkan ibunya menangis dan ayahnya berusaha tegar menenangkan istrinya. Kepergian Jasmine meninggalkan luka seperti kepergian Cheryl.Mawar merenungi hidup dan nasibnya. Ditinggal pergi sahabatnya dan juga adiknya."Kenapa seperti ini? Kenapa harus kayak gini?" Mawar menunduk, dan menggeleng. Juna membawa istrinya dalam dekapan dan mengelus-elus punggungnya, membiarkan istrinya menangis sebisa
1. Awal judul cerita ini : Some Crazy Game, They Called Love. Karena orientasi pada akhirnya, Cheryl tak percaya itu cinta. Karena kenyataan Juna tak bisa jadi miliknya, dan juga orang tuanya yang hancur. Tapi, terlalu panjang. Gantinya I Was Never Yours. Karena dari awal sudah mau buat Cheryl dan Juna tidak akan bersatu pada akhirnya.2. Meredith : Ambil dari nama kucing Taylor Swift3. Nama Cheryl, awalnya Cherry namun, nama itu udah pasaran.4. Nama Mawar : Nama Mawar diambil nama temanku. Sebenarnya, namanya bukan Mawar tapi aku memanggilnya Mawar. Seperti Cheryl xixi. Sebenarnya, nama Mawar diambil dari namaku juga🤪🤪🤪. Florenca Rosea : Artinya bunga mawar. Rose juga bunga mawar.6. Nama Juna awalnya Juno = Junior. Tapi kok Junior jadinya banyak otak traveling, jadi aku ganti Arjuna.7. Awal kisah ini bermula, karena crush pada seorang laki-laki di kampus yang memang tampan. Tapi dia tak suka sama aku💔💔💔💔💔. Potek hati
Dengan perdebatan alot dan rela memutus pertemanan dengan Mawar karena ia tidak mau bersedia menemani Cheryl, akhirnya Mawar setuju dan mereka akan membolos kuliah. Demi-demi, melihat pangeran dari kerajaan antah-brantah.Rencana licik sudah di susun dalam otak Cheryl, yang hanya beberapa pentium. Saatnya misi di mulai.Mereka tiba di cafe, terlihat sangat ramai sekali lautan manusia berkumpul. Nyali Cheryl langsung ciut. Wajahnya mendadak panas, dan jantung berdetak lebih cepat. Pangkreasnya berdenyut-denyut.Rasanya ingin pulang saja, dan mengikuti perkuliahan sambil duduk manis mendengar ocehan dosen."Turun cepat." Mawar menarik Cheryl. Karena mendadak, nyali Cheryl surut."Turun, kalau nggak mau pertemanan kita putus." Ancaman dari
Pernahkah kalian mengalami masalah dalam hidup? Yeah, semua orang pasti pernah merasakan masalah dalam hidup. Berbagai macam masalah datang menghampiri kita silih berganti.Ini masalah cinta Cheryl Anastasia. yang dialami selama 19 Tahun hidupnya. Ia hanya seorang mahasiswi manis, yang salah atau tidak mencintai senior tampan itu.Cheryl mencintainya, dia lelaki asing yang hanya berpapasan sekali. Tetapi sosok itu seolah tidak pernah sirna dari bayangan dan khayalan liar.Disatu sisi dia hanyalah seorang senior Universitas P. Di sisi lain, ia memiliki ketampanan luar biasa seperti para artis.Siang itu, Cheryl sedang print tugas. Dan seperti biasa antrean panjang yang selalu menjadi pemandangan yang memanjakan mata, tapi justru pemandangan mata ini yang membuat para peng
"Mau jadi pacarku nggak?" Cheryl hanya menatap punggung itu menjauh. Si tampan itu seolah upil, yang hanya numpang sebentar.Bahkan si tampan itu, tidak memberi minuman yang Cheryl harapkan. Cheryl hanya bisa mencak-mencak, ketika si tampan itu seolah tuli."Bangke! Dia bahkan tidak memberiku minuman itu." Rasanya Cheryl ingin mencakar-cakar tanah, dan melempar si tampan itu."Tahu gitu, tadi narik bendanya sampe putus aja." Cheryl masih mengomel.Setelah beberapa menit dibawa terbang, akhirnya Cheryl menuju fakultasnya.Dengan menekuku wajahnya. Cheryl menepuk jidatnya. "Aish, harusnya tanya siapa namanya. Bodoh ya."Cheryl turun ke tangga, fakultasnya. Fakultasnya memang berada di bawah. Kelasnya yang ramai, dan selalu ramai mulai membentuk koloni sesuai pertemanan masing-masing. Para cowok berkumpul dan bermain game, dan membahas hal-hal yang b
Si tampan itu, tidak menghiraukan ocehan Cheryl yang mengada-ngada. Teori dari mana, tangan udah nggak perawan hanya salah pegang? Entah dimana pembagian otak anak ini?"Siapa nama abang? Aku harus tahu alamat rumah, dan nomor handphone." Diam-diam, Cheryl tersenyum. Modus boleh bukan?Si tampan hanya geleng-geleng, dia memang nggak tahu malu."Harusnya yang lapor gitu aku cantik."Blush!Dasarnya kurang belaian dan kasih sayang, Cheryl merasa dunianya begitu berwarna sekarang.Ah, halalin dedek bang!"Yaudah, biar sama-sama impas, aku Cheryl. Siapa nama abang?" Cheryl mengulurkan tangannya. Padahal, mereka sudah berkenalan tadi.
Cheryl berdandan begitu cantik hari ini, demi bertemu pangeran berkuda putih cewek berisik itu memakai lipstick, eye shadow, mascara, blush on, dan bedak tebal 2 centi. Cheryl merasa dirinya sudah seperti wanita panggilan.Cheryl tampil lebih girly, padahal Cheryl manusia super cuek yang tidak peduli dengan penampilannya. Cheryl memakai blouse maroon dipadukan dengan mid long skirt, dengan memakai sneakers putih. Cheryl begitu percaya diri, ia yakin si tampan akan terpincut. Cheryl mengurai rambutnya yang lurus panjang.Tampilan begitu cantik, tapi lagi-lagi mereka berakhir mengenaskan di fakultas Teknik. Cheryl dan Mawar duduk di bangku fakultas dibawah pohon pinus yang tinggi. Mawar sibuk makan, ya Mawar tanpa makanan, ibarat ikan tanpa air. Sebelum mereka berakhir mengenaskan, Mawar sudah membeli jajanan satu kantung hitam penuh. Malah makanan itu s
Joko.Nama yang begitu menganggu Cheryl. Apa benar begitu? Jika itu kenyataan, apa Cheryl bisa menerima nama itu. Atau Sandra berbohong, jika Joko itu nama orang tua si tampan.Hari ini, Cheryl nekat lagi ke fakultas Teknik. Demi pujaan hati.Cheryl ingin menanyakan langsung ke sang empunya, jika benar, Cheryl akan pikir-pikir lagi, untuk menerima kekurangan nama lelaki itu. Tapi Cheryl yakin, bukan itu namanya. Penampilannya, bukan orang biasa. Cheryl bisa melihat, tampilan Juna a.k.a Joko, seperti orang kaya.Mawar jengah, dan sudah lelah dengan pengejaran dan kegigihan Cheryl, namun hasilnya nihil. Sebenarnya, Mawar sudah tahu namanya. Namun, ia malas memberitahu Cheryl. Biarkan saja, agar Cheryl berusaha lebih keras lagi, walau ujungnya ia yang disusahkan.Mawar memakan kacang berbalur coklat dengan tak berselera. Mereka bolos mata kuliah Essay Writing. Kebetulan yang mengajar Mam Nani