Share

76. Suasana Tegang

last update Last Updated: 2025-04-06 18:37:49

Wajah Doni tampak serius, seakan ada yang mengganggu pikirannya. Ketika matanya tertuju pada Liam dan Hans, dua orang yang tampaknya tak diinginkan di sini, ekspresinya berubah menjadi marah. Seolah tak ingin mereka berada di tempat itu, ia langsung menghampiri mereka.

Situasi outlet ponsel sedikit ramai pengunjung hingga membuat Liam maju beberapa langkah saat melihat tatapan tidak suka Doni pada sang CEO.

"Ehmm ... Begini Pak Doni, kami dari perusahaan adik Anda. Bisa kami bicara sebentar?" kata Liam sambil sekilas melihat sekeliling.

Dengan napas memburu, terlihat dari dada pria itu yang naik turun, Doni mengikuti langkah Liam yang mengarahkan pada bangku kosong.

Hans mengikuti sang asisten yang berjalan mengarahkan Doni dengan sesekali menoleh ke arah sang istri yang juga melihatnya dari sisi berbeda.

"Tenanglah," angguk Hans seolah memberi isyarat pada sang istri.

"Silahkan Pak Doni," kata Liam menyilahkan sambil membuka ba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (27)
goodnovel comment avatar
Gadis Bar bar
doni aneh bukannya makasih malah caribmasalah
goodnovel comment avatar
Anie Nhie
si Doni apaan sch,bukannya bersyukur dengan kepedulian Atasannya Sandra,nah dia malah emosi dan sembarangan nuduh² Hans sma Liam penyebab Sandra sampai kyk gitu, Hello,, itukan salah Sandra sendiri,,,
goodnovel comment avatar
kurotul uyun i
lah aneh banget nih doni dia gamuk sama liam dan hans
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   107. Cobaan Apalagi?

    Ashley tetap duduk diam di kursi pemeriksaan sambil menatap layar komputer di meja dokter Bram. Ia berusaha bersikap tenang, seolah-olah hanya sedang menunggu hasil lab seperti pasien biasa lainnya. Namun, jantungnya berdegup kencang. Ada sesuatu yang terasa janggal sejak ia masuk ke ruangan ini.Ashley langsung memotong pelan pertanyaan Bram barusan, suaranya terdengar merendah. "Keadaan Hans jauh lebih baik sekarang, Bram."Bram terdiam sejenak. Ia meletakkan tensimeter dengan pelan. "Hm, begitu ya? Tapi mengapa sepertinya kamu tidak bahagia, Ash? Apa ada yang menganggu pikiranmu? "Ashley menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Justru, kadang aku takut lupa. Kalau aku terlalu lama berpura-pura semuanya baik-baik saja, aku takut suatu hari aku beneran tidak merasa apa-apa lagi."

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   106. Perasaan Aneh

    Suara deru mesin mobil terdengar pelan saat sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan gerbang Lapas. Dari dalamnya, Hans Lee keluar dengan wajah dingin, matanya tajam seperti biasa. Sinar matahari siang menyorot tajam, namun tak mengurangi aura kedinginan yang selalu menyelubungi pria itu.Ia mengeluarkan ponselnya, menekan kontak Liam, dan meletakkan telepon di telinganya."Di mana kamu?" tanya Hans singkat.Liam, yang masih berada di ruang Kepala Sipir, menoleh ke arah lelaki tua berseragam itu. "Pak, saya izin sebentar ke bawah. Pak Hans sudah datang."Kepala Sipir mengangguk. "Silakan. Kami tunggu di sini."Sementara itu,

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   105. Pertimbangan

    Langit mulai meredup saat mobil hitam Liam berhenti di depan gerbang utama Lapas. Sebenarnya ia enggan untuk datang ke tempat ini jika Kepala Lapas tidak menghubunginya.Ia turun dengan langkah mantap, mengenakan kemeja yang kini tampak sedikit kusut akibat tergesa-gesa. Tatapannya tajam menyapu halaman depan yang sepi, sebelum seorang sipir paruh baya menghampirinya."Selamat siang, Pak. Bisa saya bantu?" tanya sipir itu sopan, berdiri tegak.Liam mengangguk ringan. "Saya ada janji dengan Kepala Lapas.""Kalau boleh tahu, dengan bapak siapa?" tanya sipir itu."Nama saya Liam."Sipir itu tamp

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   104. Negosiasi

    Langkah kaki Riana terdengar pelan namun berat saat ia berjalan di koridor lantai dua rumah tahanan. Udara di sana terasa lebih pengap dibandingkan sebelumnya, atau mungkin itu hanya efek dari hatinya yang penuh sesak.Saat ia hendak berbelok ke ujung lorong, seorang sipir bertubuh kekar dengan kumis tebal menghadangnya. Suaranya dalam, nyaris datar."Ibu, ada perlu apa ke lantai dua? Ini area terbatas."Riana menatapnya sejenak, lalu menjawab dengan nada sopan tapi terdengar sedikit kesal, "Saya ingin bertemu Kepala Sipir. Apakah beliau ada di ruangannya?"Sipir itu mengernyit, menimbang-nimbang."Memang ada urusan apa, Bu? Ke

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   103. Selidiki Soni

    Ruang kunjungan itu terasa lengang meski ada dua jiwa yang saling menatap dengan mata yang penuh beban. Riana duduk gelisah di balik kaca pembatas, memandang Doni yang baru saja tiba di hadapannya. Di balik seragam tahanan, pria itu masih menyisakan wibawa seorang kakak yang pernah menjadi pelindung bagi keluarganya.Riana langsung menyuarakan niatnya, tanpa basa-basi. "Mama datang bukan untuk menjenguk saja, Doni. Mama butuh jalan keluar... tentang Sandra."Doni menyandarkan punggung ke kursi, matanya gelap penuh tekanan."Mama mau aku ngapain dari dalam sini?" tanyanya perlahan. "Aku cuma bisa mengutuk dari balik jeruji. Sementara dia ... dia sedang terluka di luar sana."Riana menggeleng, napasnya berat. "Itulah

  • IBU SUSU BAYIKU, CANDUKU!   102. Amarah Doni

    Udara di luar rumah sakit terasa lembab dan dingin, meski matahari bersinar terik di atas sana. Riana melangkah pelan melewati lorong RS yang sepi, sesekali matanya mengusap air mata yang menetes tanpa perintah. Tubuhnya tegap, namun sorot matanya sayu?ada luka yang tak bisa disembuhkan hanya dengan istirahat atau obat.Sesampainya di parkiran, ia membuka pintu mobilnya, duduk perlahan di jok depan, dan menghela napas panjang. Untuk beberapa saat, ia hanya diam. Pandangannya kosong menatap dashboard, sementara pikirannya melayang-layang tak tentu arah."Ya Tuhan... Sandra," bisiknya, hampir tak terdengar. "Apa salah Mama dalam membesarkan kalian?"Bayangan tubuh lemah Sandra terbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat dan lebam, terus menghantui benaknya. Riana menutup

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status