Share

Chapter 17 Dia di sini

Decit ban memekakkan telinga, sepesekian detik beikutnya tabrakan pun tak bisa dihindari. Tubuh terguncang dan suara tulang beradu terasa sangat jelas terdengar di telinga, bau bahan bakar yang menguap dan suara teriakan adalah hal terakhir yang ia ingat. Intan pun kemudian membuka mata dalam kegelapan. Suara napas tak teratur beradu dengan cucuran keringat di suhu ruangan yang dingin ini sungguh sesuatu yang kontras tetapi seolah nyata seperti mimpi buruknya.

Katukan di pintu kamar membuatnya kembali tersentak dan seketika menoleh ke arahnya. Dari lubang bawah pintu telihat bayangan yang menutupi celah cahaya redup dari lampu dinding. Ia mengejap cepat mencerna keadaan saat ini di mana dirinya berada dan sekaligus meneba siapa gerangan sosok tak sabaran di balik pintu.

“Intan, Sayang. Kamu baik-baik saja?”

Suara berat itu. Ah ya, Intan baru ingat sekarang. Pria itu berada di rumahnya bersama dengan mimpi buruk peristiwa kecelakaannya kembali datang. Pertanyaan penuh nada khawatir it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status