Share

BAB 15.

Ternyata nasib Lidia dan Dira sama. Sama-sama menjadi janda kaya dan mempunyai anak satu.

Tak selang lama, Mona tampak muncul dari dalam kamarnya yang ada dilantai satu. Gadis itu terlihat cantik dengan balutan dres selutut berwarna ungu.

"Hallo tante, Oma" sapa Mona manis.

Arum bergidik mendengarnya, sedangkan Oma hanya terdiam enggan rasanya berlama-lama berada dirumah ini.

"Makan malam dulu aja yuk?" Ajak Mona di jawab anggukan oleh bundanya Dira.

"Lebih baik kita bicarakan saja dulu hal penting tentang pertunangan kedua anak kita," tutur Lidia menolak dengan sopan ajakan calon menantunya itu.

"Emm, baiklah kalau begitu. Sebentar akan saya bawakan minuman dulu," pamit Dira. Wanita itu berjalan menuju kearah dapur.

"Sebenernya kami juga punya pelayan, tapi kalau Malam pulang. Datang pagi pulang sore," Mona mencoba mencairkan suasana tegang diantara dua belah pihak keluarga ini.

"Iya, maaf yah merepotkan" timpal Lidia. Mona hanya tersenyum ramah, andai sifatnya juga seramah senyumann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status