Home / Romansa / ISTRI 48 JAM TUAN CEO / 72. LET IT FLOW....

Share

72. LET IT FLOW....

Author: Purple Rain
last update Last Updated: 2025-10-20 20:08:39

Malam menurunkan sunyinya begitu dalam, bahkan suara jarum jam di kamar rawat Zivanna terdengar seperti gema yang menembus dinding hati. Di luar jendela, lampu-lampu kota berpendar redup di bawah kabut tipis. Rumah sakit itu begitu tenang—terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja kehilangan segalanya.

Zivanna duduk bersandar di tepi ranjang. Tangannya masih memegangi perut yang kini terasa hampa. Tatapannya kosong, tapi di dalam dadanya, badai sedang bergemuruh tanpa suara.

Maureen tertidur di kursi samping, masih mengenakan jaket tipis yang sama sejak tadi siang. Wajahnya kelelahan, namun ekspresinya tetap menunjukkan kepedulian yang mendalam.

Zivanna menoleh sekilas, lalu menatap jendela lagi. “Bukankah aku sudah terbiasa kehilangan?” gumamnya nyaris tanpa suara. “Tapi kenapa rasanya kali ini… berbeda?”

Kilasan ingatan menari di benaknya — wajah Kayvandra yang marah, suara David yang memaksa, jeruji besi dingin, dan tatapan dokter sore tadi. Semuanya berbaur, menciptakan kekacau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    72. LET IT FLOW....

    Malam menurunkan sunyinya begitu dalam, bahkan suara jarum jam di kamar rawat Zivanna terdengar seperti gema yang menembus dinding hati. Di luar jendela, lampu-lampu kota berpendar redup di bawah kabut tipis. Rumah sakit itu begitu tenang—terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja kehilangan segalanya.Zivanna duduk bersandar di tepi ranjang. Tangannya masih memegangi perut yang kini terasa hampa. Tatapannya kosong, tapi di dalam dadanya, badai sedang bergemuruh tanpa suara.Maureen tertidur di kursi samping, masih mengenakan jaket tipis yang sama sejak tadi siang. Wajahnya kelelahan, namun ekspresinya tetap menunjukkan kepedulian yang mendalam.Zivanna menoleh sekilas, lalu menatap jendela lagi. “Bukankah aku sudah terbiasa kehilangan?” gumamnya nyaris tanpa suara. “Tapi kenapa rasanya kali ini… berbeda?”Kilasan ingatan menari di benaknya — wajah Kayvandra yang marah, suara David yang memaksa, jeruji besi dingin, dan tatapan dokter sore tadi. Semuanya berbaur, menciptakan kekacau

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    71. HARAPAN YANG PERGI

    Malam semakin kelam dirasa. Sunyi membalut jarak yang sebenarnya telah usai, namun takdir tidaklah mudah ditebak. Semakin tinggi keinginan mereka untuk melepaskan, semakin sulit bagi mereka untuk tidak saling bergantung.“Aku hamil, Mas.” Satu kalimat meluncur dengan lugas dari bibir Zivanna.Perempuan itu terlihat rapuh, semua kekuatannya seakan terkikis oleh keadaan yang kejam. Seharusnya Zivanna tidak memberitahu kebenaran ini, tapi rasa putus asanya menuntut untuk membuka tabir di balik kepiluan yang telah dialaminya.“Apa?!” mata Kayvandra reflek membola. Dan satu kata yang tepat untuk menggambarkan situasi mereka saat ini adalah— hancur.“I-Itu… anak David, ‘kan?” "Hah..." Zivanna terbengong, persis seperti kambing ompong yang dicolok hidungnya.Lucu. Zivanna yang semula menggantungkan harapannya setinggi langit, mendadak seperti dihempaskan dengan keras ke dasar bumi. Tidak hanya harapan yang hancur, tapi hati dan juga rasa percayanya.“M-Mas,” ia menunduk lesu bersamaan den

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    70. GARIS PEMBATAS ANTARA AKU DAN KAMU

    Alvaro mengantarnya ke sebuah mansion dengan selamat, kini mereka telah berdiri di ruang tengah yang memiliki interior Amerika klasik. Zivanna menatap asing pada bangunan mewah di hadapannya, kemudian memutar tubuh ke arah Alvaro.“Rumah siapa ini, Alvaro?” tanya Zivanna saat mereka saling berhadapan.Alvaro tidak lantas menjawab, raut ketegangan masih tersisa di wajah tampannya. “Ayo, ikut aku. Nanti kamu tahu sendiri siapa yang sudah nolongin kamu.” “Tapi kenapa kamu nggak antar aku pulang ke rumah saja? Aku rindu sama anak-anak, Al.” Zivanna terpaksa mengikutinya saat Alvaro menaiki anak tangga menuju lantai dua.“Anak-anak sudah ada di tempat yang aman, Zee. Aku memindahkan mereka atas instruksi seseorang. Tentu saja Maureen dan Draven menjaga mereka dengan sangat baik, jadi jangan terlalu khawatir soal mereka.” Jawab Alvaro sambil berjalan.“Atas perintah siapa? Kenapa tidak bilang dulu sama aku? Aku ini ibu mereka, Alvaro….” Zivanna terlihat sangat marah ketika Alvaro mengabaik

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    69. ISYARAT

    Hidupnya tidak lebih seperti boneka yang dikendalikan oleh, David. Ia terpaksa membuang jauh rasa rindu pada kedua anaknya, bahkan mengikis habis keinginan untuk bisa menghirup udara bebas.“Cantiknya aku….” David berdiri di belakang Zivanna yang duduk di meja rias. Ia mengecup keningnya dengan senyum terkembang, “Pakai ini biar semakin terlihat cantik. Aku pastikan kamu adalah wanita paling bersinar di pesta malam ini,” lalu David memakaikan sebuah kalung bertahtakan berlian, bisa ditaksir perhiasan itu bernilai mencapai milyaran rupiah.Zivanna menunduk ketika David sibuk membenahi kesalahan-kesalahannya tempo hari. Meyakinkan pada perempuan itu, jika dia adalah pria yang pantas untuk Zivanna.“Kita tunjukkan pada dunia, kalau kita berdua adalah pasangan yang sangat serasi.”Diusapnya lembut kedua bahu Zivanna, lalu David mencium pipinya yang merona. Namun semua yang dilakukan David tidak mendapatkan respon berlebihan darinya. Ya— Perhatian David membuat Zivanna semakin muak dan jij

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    68. PSIKOPAT

    Putih.Seperti berkas cahaya yang memancar di sekeliling ruangan saat Zivanna membuka matanya. Perasaannya tak lagi berat, ia lebih tenang, seperti tanpa beban apapun.Namun anehnya tubuh Zivanna tidak berbaring di ranjang usang, tapi hanya tergeletak di sudut ruang yang dimodifikasi dengan tembok peredam suara.“Eh, kenapa ini? Kenapa aku diikat seperti ini?” ketika ia hendak bergerak, kedua tangannya disatukan pada bagian perut dengan jaket pengekang. “A-Aku bukan orang gila! Lepaskan!” ia berteriak sendiri di ruangan cukup luas itu. “Kenapa kalian memperlakukan aku seperti seekor anjing? Apa salahku?” gerakannya semakin terlihat lebih agresif agar bisa melepaskan diri dari ikatan.“Nona Zivanna, ada tamu yang datang menjenguk Anda. Silahkan ikut saya,” tiba-tiba seseorang datang, berpakaian seragam rapi berwarna hijau zamrud. Beberapa orang mengamati perilaku Zivanna selama di dalam kamar isolasi. Setelah melihat Zivanna sadar dengan kondisi lebih baik, mereka memutuskan untuk men

  • ISTRI 48 JAM TUAN CEO    67. TANGGUNG JAWAB SEORANG AYAH

    Siapa sangka, 50 juta yang dikeluarkan oleh tuan Sedric mampu merubah hidup Zivanna dalam waktu singkat. Tidak perlu menunggu waktu hingga kondisi Zivanna pulih benar, asalkan perempuan itu bisa membuka mata kembali, segera petugas menyeretnya ke dalam penjara tanpa ampun.Tubuhnya semakin kurus tak terawat, rambutnya basah oleh keringat. “A-Air… aku mohon… berikan aku… a… air….” ia bersimpuh di samping ranjang usang yang ada di dalam selnya. “Aku mohon… air….” bibir dan tenggorokannya terasa kering, kondisinya menyedihkan.Seorang petugas membuka botol air mineral, meminumnya di depan jeruji sel Zivanna dengan sengaja. Zivanna melebarkan kelopak matanya, ia seperti melihat oase di depan mata. Dengan kekuatan tersisa, ia merangkak cepat menghampiri. “Berikan padaku! Aku mohon….” tangannya terulur keluar jeruji, berusaha meraih air minum yang diteguk petugas berseragam biru muda itu.Tatapan petugas patroli datar, seakan tidak ada rasa kasihan sedikitpun pada Zivanna yang tidak berday

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status