Share

Penutup kepala istimewa

Pandangan Kaisar Bai Li Yuan sesekali melihat ke arah Shen Jin. Dia memperhatikan penampilan Shen Jin yang sudah sedikit berantakan. 

"Nona Yi Xiuying, bukankah hari ini adalah hari pernikahanmu dengan Kaisar Yuan?" ucap Kaisar Yuan, Shen Jin memang tidak tahu seperti apa wajah pasangan yang akan menjadi suami itu.

"Aku tidak peduli!" Shen Jin memegangi kepalanya yang masih berdenyut. "Tidak ada yang bisa mengatur kehidupan, meskipun itu seorang kaisar."

"Nona Shen Jin, seharusnya kau sadar akan perbuatanmu, kau tidak akan bisa keluar setelah kau berbuat ulah," jawabnya dengan nada mengejek dan meremehkan.

"Sekalipun begitu, aku tidak rela jika nasibku berada di tangan orang lain dan menunggu untuk mati." Shen Jin menatap kaisar Yuan dengan menatap nyalang.

Begitu kata yang dilontarkan seperti itu, kaisar Bai Li Yuan tersenyum semakin dalam. Baru kali ini dia memiliki ketertarikan terhadap seorang wanita meskipun dia sudah memiliki lima selir di istananya namun tidak pernah membuat hatinya tergerak untuk menjadi tambatan hati. Dimatanya, Shen Jin terlihat istimewa dan ingin memiliki dia seutuhnya juga ingin mengenalnya lebih mendalam lagi.

Wanita yang ada di hadapannya sekarang, meski sudah menggunakan riasan, namun tetap tidak bisa menutupi wajahnya yang pucat. Badannya yang sangat kurus membuat baju pengantin yang dikenakannya terkesan terlihat sangat berat. Kaisar Bai Li Yuan yang berdiri di hadapannya, menelisik wajah Shen Jin yang dicetak dan terdapat noda darah yang samar di sudut bibir. 

Shen Jin yang masih berdiri di tengah-tengah mayat prajurit yang dia bantai, merasakan kembali tubuhnya yang tiba-tiba terasa lemas dan tidak beternaga. Namun, Shen Jin berusaha sekuat tenaga agar tubuhnya tidak limbung. 

“Sepertinya, racun dalam tubuh pemilik ini kembali bereaksi.” Shen Jin menggeleng-gelengkan kepala agar kesadarannya tetap tidak hilang. Penglihatannya mulai terasa Kabur dan beberapa detik kemudian, dia tidak bisa menahan lagi tubuhnya yang sudah sangat lemas dan akhirnya limbung.

Sebelum tubuh Shen Jin jatuh menyentuh lantai, Kaisar Bai Li Yuan bergerak begitu cepat dan menangkap tubuh Shen Jin. Sejenak, dia memperhatikan wajah kaisar Bai Li Yuan dan setelah itu dia pun langsung kehilangan kesadarannya.

Kaisar Bai Li Yuan membopong tubuh Shen Jin yang begitu ringan, dia kaku pada tubuh. Saat hendak melangkah, kaisar Bai Li Yuan melirik ke arah raja Ruyi yang masih bersujud.

"Jika suasana hatiku sedang tidak baik, aku pastikan kerajaan ini sudah aku ratakan dengan tanah. Sebelum aku datang kembali, aku tidak ingin kejadian hari ini terulang kembali atau nyawa kalianlah yang akan jadi taruhannya," ancam kaisar Bai Li Yuan. Shen Jin mencium sebuah aroma yang begitu menguar masuk ke hidungnya. Dia pun mendengar ancaman samar yang dilontarkan oleh kaisar Bai Li Yuan. Kemudian, dia pun melangkah meninggalkan aula pernikahan yang sudah sangat kacau balau, membawa Shen Jin Masuk ke dalam kereta kuda yang sudah menunggunya di luar kerajaan Ruyi.

Setelah kedatangan rombongan pengantin dari pihak kaisar Bai Li Yuan, semuanya bisa bernapas lega. Raja Ruyi tidak menyangka akan kedatangan kaisar Bai Li Yuan dan behdapan langsung bersamanya. 

Terlebih lagi, orang-orang yang hadir di istana kerajaan Ruyi, untuk pertama kalinya bisa melihat wajah kaisar yang terkenal sangat kejam itu. Seperti yang dirumorkan, Kaisar Bai Li Yuan tidak mudah di dekati atau di ajak kerjasama. Namun, kedatangannya hari ini membuat beberapa raja yang hadir di pernikahan keluarga kerajaan Ruyi, membuatnya merasa takjub bisa memenangkan hati kaisar tersebut.

Meskipun harus terjadi kekacauan yang dibuat oleh Shen Jin, namun tidak membuat pernikahan itu dibatalkan. Dalam benak para raja yang lainnya, merasa terkejut melihat tampilan sikap kaisar seperti itu.

"A-apa penglihatanku tidak salah? Kaisar membopong Nona Yi Xuiying?" ucap salah satu raja dari kerajaan Zhili.

Bukan hanya para menteri, kerabat kerajaan yang tercengang melainkan raja Ruyi pun ikut tercengang, matanya melotot tidak percaya saat melihat Kaisar Bai Li Yuan rela membopong Shen Jin dengan tangannya sendiri. 

Sementara itu, Pangeran Liu Jun yang menunggu di gerbang istana terkejut ketika melihat sang Kaisar membopong pengantin wanita yang akan di nikahinya itu. Tanpa mengatakan apa-apa dan dengan gerakan cepat, membuka tirai kereta kuda, Kaisar pun langsung memasuki kereta kuda tanpa melepaskan Shen Jin dari gendongannya, bahkan sampai di dalam kereta pun Shen Jin masih dalam pangkuannya. Dsn perlahan kereta kuda pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Bolehkah kau membantuku untuk menotok bagian titik akupuntur di tubuhku? Sisa racun itu dalam tubuhku kembali menyebar," ucap Shen Jin tiba-tiba dengan nada lemah.

Kaisar Bai Li Yuan memerintahkan Shen Jin di sana begitu hati-hati. Shen Jin sedikit menggerakkan tubuh membelakangi Kaisar Yuan. Lalu, dengan gerakan cepat Kaisar Yuan memblokir beberapa bagian titik akupuntur untuk mencegah penyebaran racun tersebut.

Shen Jin bernapas lega. "Terima kasih," ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya ke belakang.

"Mengapa kamu melakukan itu?" Shen Jin tahu apa maksud dari pertanyaan itu.

"Kenapa? Apa Yang Mulia lebih suka aku mati di tangan mereka? Aku hanya membela diri, apa aku salah dalam melakukan hal itu?" cecarnya. Kaisar Bai Li Yuan hanya tersenyum tipis mendengar celotehan Shen Jin yang keluar dari mulut.

"Yang Mulia, biasakah kita kembali ke kerajaan Ruyi? Ada satu hal yang aku lupakan?" Kaisar Bai Li Yuan yang duduk di belakang Shen Jin, mencondongkan kepala mensejajarkan dengan kepala Shen Jin dari samping.

"Apa mungkin Nona Yi ingin melarikan diri dari pernikahan ini?" bisiknya. Membuat bulu kuduk Shen Jin meremang dan tubuhnya merinding.

"Siapa yang ingin melarikan diri? Shen Jin memutar tubuhnya menghadap kaisar Bai Li Yuan. "Ibuku masih ada di istana dingin, dia tidak memiliki siapa pun selain diriku yang menemaninya," sambungnya. Shen Jin memimpin kepala. Tiba-tiba dia merasa sedih saat mengingat ibunya yang ditinggal sendirian berada jauh di dekatnya.

"Nona tidak perlu mengkhawatrikan Nyonya Yi, aku sudah mengatur semuanya." Shen Jin mendongak-ngedipkan mata tidak percaya dengan ucapan pria yang ada di hadapannya. Bagaiman dia bisa tahu apa yang dipikirkan olehnya.

"Apa Yang Mulia tidak malu, menikahi putri murba seperti ku? Bukankah itu akan mempengaruhi reputasi sebagai Kaisar?"

"Selama ini reputasiku memang tidak baik, lagi pula tidak masalah jika menambah satu lagi." Shen Jin membuka sejenak.

'Benar juga! Sesuai yang di rumorkan dia sangat keras kepala," gumamnya dalam hati. 

**

**

**

Tidak berselang lama, Shen Jin mendengar suara riuh. Suara petasan menggema di udara menyambut rombongan pengantin pengantin Kaisar mereka. 

Shen Jin penasaran mendengar suara riuh penuh kegembiraan itu, dia menengok ke samping jendela kereka, di saat dia akan menyingkap tirai yang terbuat dari kain itu, tangannya langsung digenggam oleh kaisar.

"Di kerajaan ku, semua rakyat dilarang melihat wajah istri kaisar." Shen Jin mengernyitkan alisnya bingung. 

“Peraturan yang aneh.” Shen Jin mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk menuruti kata-katanya. 

"Anak baik!" Shen Jin hanya bisa marah. Tanpa sadar, Shen Jin memperhatika wajah yang akan menjadi suami itu. Namun, itu tertangkap oleh kaisar sehingga membuat Shen Jin menjadi salah tingkah.

"Apa kau sudah puas memuaskanku?" ucapnya tanpa menoleh.

"Kenapa wajahnya sangat familiar sekali, aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana?" gumamnya pelan namun terdengar jelas di telinga kaisar Bai Li Yuan. Shen Jin berpikir keras tapi tidak menemukan jawaban apapun membuatnya kesal sendiri.Tiba-tiba saja kereta kuda berhenti dan terdengar suara seruan dari luar. 

"Yang Mulia! kita sudah sampai!" ucap seseorang di luar kereta.

Tanpa berkata apa-apa, Kaisar merogoh bajunya dan mengeluarkan lipatan kain berwarna merah. Dia pun melebarkan kson merah tersebut yang berukuran sebesar saputangan yang sedikit besar. 

“Pakilah penutup kepala ini, aku tidak mau wajahmu yang jelek itu mengejutkan kedua orang tuaku,” ucapnya sambil tertawa. 

"Kalau wajahku jelek, kenapa kau mau menikah dan membawaku ke istanamu? Dasar aneh." Kaisar Bai Li Yuan entah sejak kapan suka menggoda Shen Jin. Setelah menutup kepala Shen Jin dengan kain merah, tanpa diduga Kaisar Bai Li Yuan membopongnya kembali.

"A-apa yang kamu lakukan?" Kaisar Bai Li Yuan tidak mengajukan pertanyaan Shen Jin. Saat tirai kerata dibuka oleh kusir yang membawa kereta kuda, semua mata langsung memandang ke arah kereta pengantin itu. 

Kaisar memeluk tubuh Shen Jin keluar dari dalam kereta tersebut. ini adalah pemandangan yang sangat langka. Semua orang bahkan para selir-selirnya serta kedua orang tua kaisar ikut tercengang ketika melihat anak membopong seorang wanita. Dan itu membuat para selir yang lainnya menjadi iri hati. 

“Apakah ini benar Yang Mulia?” 

"Aku juga ingin berada di dalam pelukan Yang Mulia."

"Sepertinya Matahari terbit dari barat." Kaisar mengabaikan penuh tanya mereka. Dia terus berjalan menuju aula pernikahan yang dimana sudah ada kedua orang tuanya yang tengah duduk menunggu dirinya. 

Kaisar Bai Li Yuan terus berjalan dan menaiki anak tangga, Shen Jin merasa tidak nyaman terus berada di dalam dekapan pria itu. 

"menawarkanmu menurunkan aku?" tanyanya dengan nada pelan. 

Aku tidak mau istriku kelelahan, lebih baik biarkan aku menggendongmu," jawabnya santai. Shen Jin hanya bisa memancarkan pasrah dan tidak lagi melayangkan protes.

Kaisar Bai Li Yuan pun sampai ke pijakan terakhir, anak tangga itu cukup panjang. Dia langsung memberi hormat kepada dua orang orang tuanya. 

"Salam ayah! Salam ibu. Maaf, kondisi istriku saat ini sedang kurang baik jadi aku akan langsung membawa ke Istana Kuning." 

Semuanya orang di sana begitu terkejut mendengar pernyataan sang Kaisar yang ingin membawa istri yang baru dinikahinya itu sudah di tempatkan di istana khusus Permaisuri. 

"Apa kau yakin putraku? Apakah kali ini kau ingin mengangkat seorang permaisuri?" Tahu watak anak yang tidak suka di cecar dengan sebuah pertanyaan, ibu kaisar pun langsung menganggukan kepala sebagai jawaban. 

"Jika aku sudah mengambil keputusan, jangan ada yang meprotes." Perkataan tersebut di lontarkan pada selir-selirnya yang berdiri berjejer di samping ibu mertua mereka. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status