Share

Apa Ini Ulahmu?

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2023-10-13 08:09:24

"AAAAAAA," beberapa gadis menjerit ketakutan melihat kejadian tersebut. Mereka pun berusaha lari dari aula itu.

"Cepat lindungi! Lindungi sang raja dan Ratu," teriak salah satu Kasim yang berdiri mengadang dihadapan raja Ruyi dan beberapa prajurit lainnya melindungi ratu Yuhe yang berada tidak jauh dari Shen Jin berdiri. 

Ekspresi wajah kaisar membeku. Detik kemudian dia pun memerintah para prajurit untuk menangkap Shen Jin.

"Tangkap Dia!" teriak raja Ruyi. Seketika semua prajurit bergerak ke arah Shen Jin mengelilinginya . Tatapan Shen Jin menggelap. Lalu, dia pun mulai mengayunkan pedang yang di genggamnya. Dalam pertempuran sengit itu, Shen Jin membunuh para prajurit yang ingin menangkapnya. Sebelum mereka menyentuh helai rambutnya, semua para prajurit itu sudah tidak bernyawa. Darah segar berceceran dimana-mana, sehingga membuat aula pernikahan yang seharusnya menjadi momen yang bahagia kini menjadi lautan darah.

Semua para tamu undangan berlarian kocar-kacir mencari tempat berlindung, para menteri yang memiliki mental hanya seujung kuku malah bersembunyi tanpa memikirkan keselamatan rajanya. Hanya beberapa menteri yang tersisa menjaga raja Ruyi menjadi pelindungnya.

Beberapa menit kemudian, setelah para prajurit yang di perintah oleh raja Ruyi untuk menangkap Shen Jin telah mati terbunuh, sekelompok prajurit lainnya kini semakin banyak masuk ke aula pernikahan. 

Mata Shen Jin yang menggelap memandang raja Ruyi, sungguh membuat hatinya teriris melihat sang raja dengan tega ingin menghabisi nyawa putrinya sendiri. 

"Sungguh membuatku muak melihat drama ini, seperti apa kehidupan Yi Xiuying sebenarnya? Tidakkah ada rasa kasihan pada gadis pemilik tubuh ini?" ucap Shen Jin dalam hati. Sangat menyayangkan sekali kehidupan di zaman kuno ini, seorang wanita tidak memiliki kebebasan dalam memilih pasangan. 

Kemudian, dia melirik ke arah kanannya yang dimana ratu Yuhe dan Xionglue berada. Shen Jin melemparkan pedangnya seperti bumerang ke arah prajurit yang sedang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue. Hanya dalam hitungan detik, beberapa prajurit yang melindungi ratu Yuhe dan Xionglue, lehernya sudah tersayat. Semua yang melihat kejadian singkat tersebut terkejut dengan aksinya itu.

Pedang yang tadi di layangkannya kembali ke tangan Shen Jin dengan sempurna. 

Shen Jin menatap tajam kearah ratu Yuhe dan Xionglue yang tengah berpelukan. Dia pun melangkah mendekatinya sambil menghunuskan pedang ke leher ratu Yuhe. Tindakannya ini membuat kedua wanita itu ketakutan hingga raut wajahnya menjadi pucat.

"Xiuying, apa yang akan kau lakukan? Apa kau ingin membunuh kami? Apa kau tidak takut hukuman jika membunuh seorang ratu juga putri?" Jantung raja Ruyi berdegup kencang melihat nyawa istri dan anaknya berada dalam bahaya.

"Ayah oh maksudku raja Ruyi, sebaiknya Anda jangan sembarang bergerak jika tidak ingin melihat dua orang kesayanganmu ini mati di hadapanmu, karena bagiku itu adalah sebuah perkara yang mudah," Shen Jin tersenyum.

Mendengar perkataan Shen Jin, raut wajah Ruyi menjadi pucat. Jantungnya semakin berpacu cepat dan matanya membelalak membuat sang raja menjadi lebih murka.

"Yu Xiuying, kau begitu lancang. Apa kau ingin memberontak di keluargamu sendiri. Seharusnya kau berterima kasih pada kami yang ingin menikahkan mu dengan seorang kaisar. Apa kau mengira, setelah kejadian ini kau akan bisa lolos meninggalkan kediaman ini setelah apa yang kau lakukan," ucapnya geram.

"Aku tidak peduli!" Shen Jin tersenyum ke arah ratu Yuhe dan Xionglue, lalu memindahkan hunusan pedang kearah Xionglue dan sedikit menekan ke pipi.

"Yi-yi Xiuying, kumohon jangan membunuh kami," ucapnya lirih. 

"Membunuhmu? Bagiku terlalu mudah jika melihatmu mati seperti ini,l." Shen Jin tersenyum iblis.

"Kau dan ibumu serta raja Ruyi, telah memperlakukan diriku seperti anjing peliharaan. Seberapa tersiksanya aku saat kau memaksa diriku untuk meminum sup beracun itu setiap hari dan inilah hasil yang telah kau ciptakan sebagai bahan percobaan mu," Shen Jin menekan ujung pedang itu ke pipi Xionglue dan menggoresnya tanpa rasa belas kasihan.

"AAAAAAA." Xionglue menjerit kesakitan ketika ujung pedang itu menggores pipinya. Darah segar pun mengucur dari pipinya. 

"Aku membalaskan semua dendamku, mulai sekarang aku akan membalikkan semua rasa sakit yang aku rasakan berkali-kali lipat atas apa yang kau lakukan padaku dan juga ibuku." Shen Jin berpindah menggores pipi ratu Yuhe.

"AAAAA," Ratu Yuhe menjerit memegang pipinya yang sengaja di gores oleh Shen Jin.

"Xiuying, mohon ampuni kami!" 

Tepat pada saat ini tekanan udara di aula mendadak dingin. Sebuah suara yang berat menembus gendang telinga Shen Jin. Kemudian perlahan terdengar di aula.

"Aku hanya terlambat sebentar, tapi sudah melewati hal semenarik ini." Suara langkah kaki yang anggun memasuki aula tersebut. 

Shen Jin menengok ke arah suara tersebut dan langsung bertatapan dengan sepasang mata yang tajam bak mata elang. Nafasnya seketika berhenti.

Pria itu memakai baju pengantin dengan motif ular naga berwarna emas, di atas kepalanya mengenakan mahkota berwarna emas. Rambutnya yang putih mengkilap, begitu kontras dengan wajahnya yang begitu tampan dan menawan. Matanya yang berwarna hijau membuat Shen Jin sedikit takut. 

Aula pernikahan tersebut langsung berubah hening. Semua orang yang ada disana langsung bersujud termasuk raja Ruyi dan ratu Yuhe ikut bersujud. Namun, tidak dengan Shen Jin yang terlihat biasa saja tanpa memberi hormat.

"Aduh." Shen Jing memegang kepalanya yang berdenyut, segelintir ingatan yang bukan miliknya kembali muncul. 

Dalam ingatan yang bukan miliknya, Shen Jin melihat Yi Xiuying yang tidak sengaja bertemu dengan kaisar Bai Li Yuan, pemilik kerajaan Bai Li Yuan. Setelah itu, Shen Jin tidak bisa mengingat apapun lagi. 

Kaisar Bai Li Yuan adalah kaisar yang memiliki wajah dingin. Menurut rumornya, setelah menduduki kursi kekaisaran dia menjadi berdarah dingin, kejam, sombong dan otoriter. Semua kerajaan yang di bawah naungannya ketakutan hanya mendengar namanya saja. Bahkan banyak desas desus di penjuru kota kerajaan, di malam bulan purnama dia akan menjadi monster penghisap darah. Setiap gadis yang dinikahinya akan mati tragis dengan luka gigitan di lehernya.

Dulu, ada seorang raja yang telah berkhianat pada kaisar Bai Li Yuan, dalam sekejap mata dia membantai seluruh anggota keluarganya. Sebelum raja itu dibunuhnya, kaisar Bai Li Yuan membunuh putri raja tersebut tepat dihadapannya, karena tidak kuasa menahan emosi dan kehancurannya raja tersebut lebih memilih bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri.

Sejak saat itu tidak ada berani melakukan pemberontakan dan berukuran dengan kerajaan Bai Li Yuan.

Kaisar Yuan melirik sejenak Shen Jin yang masih meringis kesakitan. Lalu, netranya mengedar melihat sekeliling tempat yang sudah di penuhi mayat. Alis kaisar Yuan menaik dan tersenyum tipis.

"Apa ini ulahmu?" tanya kaisar Yuan menatap tajam Shen Jin.

"Iya," singkatnya. Tangan Shen Jin masih memegang kepalanya yang berdenyut. Mata hijau itu menatap Shen Jin tajam dan tersenyum. 

"Bukankah ini hari pernikahan nona dengan kaisar Yuan, lalu kenapa nona harus bertarung seperti ini?" 

"Mereka semua yang telah memulai terlebih dahulu. " Shen Jin baru menyadari pakaian yang di kenakan oleh pria tersebut, kemudian dia pun melihat penampilannya sendiri yang memakai baju warna senada. Lalu, dia pun kembali melihat penampilan pria yang berdiri tidak jauh dari hadapannya itu. 

Raja Ruyi terlihat gemetar melihat kedatang sang kaisar penguasa kerajaan siluman yang misterius itu. Dia pun langsung memohon ampunan.

"Kaisar Yuan, mohon ampuni atas sikap anak hamba yang lancang ini."Namun, kaisar Yuan tidak menggubris ucapan raja Ruyi yang masih bersujud.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 135 part 2

    Suasana kuil yang semula tenang mendadak pecah oleh suara lantang seorang pria.Xiu Jie, yang tengah berbincang dengan Kaisar Jinyulong dan seorang tabib wanita, spontan menoleh. Matanya langsung menangkap sosok Jenderal Tian Ming yang berdiri tak jauh darinya, wajahnya tegang.“Xiu Jie, apa yang kau lakukan di kuil!” seru Tian Ming, suaranya menggema di antara tiang-tiang batu.Xiu Jie buru-buru meletakkan telunjuk di bibir, memberi isyarat agar Tian Ming diam. Tapi amarah sudah lebih dulu menguasai sang jenderal.“Apa kau sungguh ingin cepat bercerai dengan diriku, sampai-sampai kau memohon pada Dewa?” katanya sambil melangkah mendekat, nada suaranya tetap tinggi.Tian Ming tak menyadari, di samping Xiu Jie berdiri Kaisar Jinyulong yang sejak tadi memperhatikan dengan wajah dingin.Xiu Jie, yang memang tak punya banyak kesabaran, akhirnya membalas dengan suara lebih lantang.“IYA! KENAPA? APA KAU KEBERATAN KALAU AKU BERDOA AGAR CEPAT-CERAI DENGANMU?” bentaknya, matanya menatap tajam

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 134 Part 2

    Kotak itu tergeletak di atas lantai batu, tampak biasa saja. Dengan gerakan cepat, ia meraih benda kotak itu tanpa sempat bertanya atau berpikir. Tanpa ragu, ia membuka tutupnya dan langsung menyentuh isi di dalamnya. Seketika terdengar suara mencicit tajam. "Aww! Sakit sekali! Apa itu?" seru Xiu Jie, mengangkat telapak tangannya yang kini memerah dan berdarah. Tabib wanita langsung melangkah maju, wajahnya pucat. "Celaka... racun inang sudah berpindah," gumamnya, nyaris tak terdengar. Kaisar yang berdiri di sisi lain ruangan, menatap Xiu Jie dengan mata membelalak. Tatapannya berubah tajam, penuh amarah. "Xiu Jie..." desisnya pelan, tapi dingin seperti es. "Kau benar-benar ingin menghilang dari dunia ini. Aku akan membunuhmu." Ruangan mendadak sunyi. Hanya suara napas Xiu Jie yang terdengar, cepat dan panik. Kaisar Jinyulong kembali mencengkram leher Xiu Jie, namun sang tabib segera menghentikan tindakan kaisar Jinyulong. Kaisar Jinyulong mencengkeram leher Xiu Ji

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 133 part 2

    Di balik kabut sore yang lembut, Kuil Ling Yin Si berdiri anggun, dikelilingi pepohonan hijau dan suara air terjun yang menenangkan seperti playlist meditasi versi alam. Para biksu baru saja selesai berdoa, mengirim harapan agar dunia jadi lebih damai dan bebas dari stres... seperti hidup tanpa utang.Namun, di sudut altar yang sepi, seorang gadis cantik duduk bersimpuh. Matanya menatap patung Buddha dengan ekspresi antara pasrah dan sedikit kesal.“Ya Dewa... tolonglah,” bisiknya. “Aku tidak meminta jadi kaya raya, cuma satu permintaan kecil... bercerai dari pria brengsek itu.”Ia menghela napas panjang, lalu bergumam sambil mencubit bunga teratai di depannya: “Kalau bisa, jangan tunggu reinkarnasi berikutnya, ya. Aku udah cukup sabar jadi istri... sekarang ingin berubah jadi mantan dan menemukan para pria tampan." Angin sore berhembus pelan, membawa aroma dupa dan... harapan.Lie Mei yang berdiri di samping sang nona, terhenyak saat mendengar permintaan konyolnya tersebut."Nona

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 132

    "Ibunda, apakah aku boleh bertemu dengan keluarga Xiu Jie?" mohonnya penuh harap seraya menggenggam kedua tangan Shen Jin. Shen Jin mengalihkan pandangan ke arah kaisar Yuan yang berdiri di sampingnya. "Untuk apa kau ingin bertemu dengan perdana menteri Xiu?" bukan Shen Jin yang menjawab melainkan kaisar Yuan. "Aku... Hanya ingin memastikan saja," balasnya lirih. Kaisar Yuan terdiam sejenak, mempertimbangkan permintaan sang anak. Tiba-tiba, Shen Jin menyikut perut samping Kaisar Yuan , membuatnya sedikit terhenyak."Baiklah. Tapi, jangan sampai kau mempengaruhi pekerjaan mu," balasnya tegas. Jinyulong pun segera membungkuk hormat."Terima kasih , Ayahanda!" Kaisar Yuan dan Shen Jin pun meninggalkan Jinyulong seorang diri di aula istana.****Langit sore merona, menyapu pelataran rumah Jenderal Tian Ming yang dipenuhi aroma kayu cendana hangat. Di ruang tamu yang luas, Xiu Jie merebahkan diri di atas dipan berhias ukiran naga. Angin semilir menyentuh wajahnya, membawa aroma teh mela

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 131 part 2

    Aroma dupa kayu manis dari aula istana masih melekat di udara ketika Xiu Jie melangkah keluar. Langkahnya berat dan sedikit terhentak, seolah ingin meluapkan kekesalan yang ia tahan sejak pertemuan itu. Baru saja ia menginjak batu marmer di teras luar, tangan hangat menarik lengannya—erat, tergesa."Xiu Jie, apa yang kalian bicarakan di dalam? Apakah Yang Mulia menyetujui permintaanmu?" tanya Jenderal Tian Ming, napasnya belum stabil, matanya menatap lekat dengan rasa penasaran yang sulit disembunyikan.Xiu Jie mengangkat alis, menatapnya dari ujung mata. Nada suaranya datar, dingin. "Kenapa? Apa kau begitu penasaran dengan jawaban dari Kaisar?"Tian Ming mengerutkan kening. Nada suaranya mengeras, namun tetap tertahan. "Xiu Jie, jangan menguji kesabaranku."Xiu Jie mendecak pelan, suaranya seperti embusan angin yang membekukan hati. "Cih! Kalau kau penasaran, kenapa tidak langsung bertanya saja pada Kaisar?"Ia melepaskan diri dan berbalik, mantel tipis yang dikenakannya melamb

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 130 Part 2

    Semua orang telah meninggalkan aula istana. Yang tersisa hanyalah Xiu Jie dan Kaisar Jinyulong. Suasana berubah sunyi, menekan. Xiu Jie menunduk, tak berani mengangkat wajahnya. Matanya terpaku pada lantai marmer yang dingin."Kenapa aku masih di sini?" pikirnya gelisah. Ia bahkan tak sadar saat Kaisar Jinyulong berdiri dari singgasananya.Xiu Jie gumam panik, dalam hati, "Apakah aku membuat kesalahan? Kenapa tiba-tiba disuruh tetap di sini? Haduh... apakah aku akan dihukum?"Langkah tenang terdengar. Xiu Jie menahan napas ketika sepasang kaki berhenti tepat di depannya. Ia ragu, lalu perlahan mendongak.Tatapan mereka bertemu dan waktu seolah membeku."Wah... sungguh keberuntungan bisa melihat wajah tampan sang Kaisar dari dekat."Xiu Jie gumam kagum dengan nada lirih. Kaisar Jinyulong menyunggingkan senyum tipis, entah mengejek atau hanya ingin bermain-main.Kaisar Jinyulong datar, setengah menggoda."Apa kau sudah puas menatap wajahku?" Xiu Jie tersentak, buru-buru menunduk lagi."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status