Share

Ambisi Ibu Mertua

Alina melempar gelas berisi air putih yang telah diteguk lebih setengah dari isinya. Hingga terdengar suara gelas pecah setelah berbenturan dengan lantai. Kemarahan perempuan berparas ayu itu kian menjadi karena rencananya lagi-lagi gagal.

"Brengsek! Katanya profesional, tapi nyatanya gak becus! Kenapa pembunuh amatir minta bayaran puluhan juta jika akhirnya gagal begini." Alina mondar-mandir, menggigit kukunya karena bingung, ia tak berhenti memaki orang suruhannya sedari tadi. Kekesalannya bertambah kali lipat saat Bianca beberapa kali gagal dihubungi.

Ia tahu, kali ini gilirannya akan mendapatkan makian dari teman dekatnya itu.

"Ayo Alina, kamu gadis cerdas. Kamu harus segera keluar dari masalah ini." Kini dua tangannya memegangi kepala.

Merasa frustasi, ia menyambar jaket cardingan dan menanggalkan rok mininya berganti celana jeans panjang. Mengenakan masker, pergi menuju suatu tempat.

***

"Hem, sedang apa mereka?" Nyonya Adiwijaya melihat kerumunan banyak orang dan kedatanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status