Beranda / Romansa / ISTRI KEDUA TUAN CEO / AJAKAN MAKAN MALAM

Share

AJAKAN MAKAN MALAM

Penulis: VIGIANI NURIKE
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-20 17:54:09

Noel Corporation, Los Angeles.

"Apa jadwal hari ini, Lucy?" Daniel Noel bertanya padaku saat aku masuk ke dalam ruangannya.

"Siang ini Anda ada jadwal pertemuan dengan Mr. Oliver Milles, kemudian selanjutnya hari ini akan ada kunjungan dari salah satu investor kita dari Norwegia, Mr. Tobias Hakon,” jelasku datar.

"Tobias Hakon? Investor yang selalu bersikap arogan itu?" Daniel bertanya dengan kedua mata menyempit.

"Benar, Sir,” jawabku menjawab singkat tanpa ekspresi.

"Apa kau punya alasan agar aku bisa menghindarinya?" tanyanya dengan ekspresi enggan, karena aku tahu dia sangat tak menyukai investor mesum itu.

"Tidak ada, Sir, jika Anda menolak bertemu beliau akan mengancam Anda dengan menolak kerja sama dengan perusahaan ini seperti yang pernah dilakukannya beberapa bulan yang lalu,” aku menjawab serius.

"Tsk, kau tahu aku tak takut dengan sebuah ancaman, Lucy. Aku hanya mempertimbangkannya karena dia adalah investor yang sudah cukup lama bekerja sama dengan Noel Corp. Selebihnya aku tak suka dengan segala tindak tanduknya. Apalagi saat dia berusaha menggodamu di depanku beberapa bulan yang lalu, sikapnya itu sangat tidak etis dan kampungan,” Daniel berkomentar, kulihat ekspresi wajahnya masih terlihat kesal. Ekspresi yang sama seperti yang kulihat beberapa bulan yang lalu saat Tobias Hakon berusaha mengajakku berkencan secara terang-terangan di depannya.

Tak mau berpanjang lebar lagi, karena sekarang sejak peristiwa malam yang tak ingin kuingat lagi itu, aku enggan berlama-lama berhadapan secara langsung dengan Daniel Noel. Walaupun aku sudah bertekad untuk melupakan malam memilukan itu, namun perasaanku tetap tak bisa berbohong. Dan hal itu membuatku tak nyaman jika berhadapan langsung dengan atasanku sendiri sekarang.

"Jika sudah tidak ada yang Anda perlukan lagi, saya pamit undur diri, sir,” ucapku seraya sedikit membungkukkan setengah badan.

"Baik, kau boleh pergi, Lucy,” sahutnya lirih, dapat kulihat tatapan penuh arti di matanya saat memandangku, namun aku tetap bersikap datar seperti biasa dan berjalan keluar ruangan.

...

Siang itu sesuai dengan jadwal, Mr. Tobias Hakon datang bersama dengan asisten kepercayaannya Kenneth Done, yang sudah cukup aku kenal. Ia mendatangiku saat jam makan siang ketika kami berdua berpapasan di lobi perusahaan.

"Selamat siang, Miss. Watts. Bagaimana kabarmu hari ini?" sapanya ramah. Pria muda berjambang tipis itu tersenyum ramah padaku.

"Kabar saya baik, Mr. Done. Bagaimana dengan Anda?" balikku bertanya.

"Luar biasa, apalagi jika aku kembali berkunjung ke Los Angeles. Pemandangan cantik seolah memanjakan mataku,” Kenneth menjawab dengan senyuman menggoda, persis seperti atasannya Tobias Hakon yang cenderung bersikap genit dengan lawan jenis yang menarik perhatiannya. Mereka memang dua pasangan yang mungkin berwatak sama.

"Semoga Anda dan Mr.Tobias Hakon betah berada di sini, Mr. Done,” ucapku mencoba basa-basi.

"Baiklah Mr. Done saya mohon pamit dulu,” sambungku kemudian.

"Tunggu, Miss. Watts! Aku ke sini menemuimu karena ingin menyampaikan pesan dari Mr. Hakon jika beliau ingin mengundangmu makan malam nanti. Dan aku harap kau tak lagi menolaknya kali ini, Miss. Karena itu akan sangat mengecewakannya nanti,” tutur Kenneth serius, kali ini ucapannya bagiku terdengar sedikit mengancam.

"Makan malam? Maaf, Mr. Hakon sepertinya saya tidak bisa karena hari ini saya sangat sibuk sekali,” sahutku tegas.

"Miss. Watts. Kalau boleh aku bicara sebagai sesama rekan kerja sebaiknya kau mau dengan tawaran Mr. Hakon, karena kali ini aku bisa pastikan beliau akan menarik semua sahamnya di Noel Copr. jika kau menolak undangan makan malamnya kali ini,” ucapnya dengan ekspresi wajah serius yang membuatku sempat tertegun beberapa saat.

Astaga, sangat arogan sekali pria mesum itu! Bagaimana bisa pria itu bersikap tidak profesional sekali! Mencampur adukkan urusan pribadi dengan pekerjaan! Umpatku dalam hati.

"Kalau begitu akan saya pertimbangkan nanti, Mr. Done,” jawabku sedikit kesal.

"Bagus, aku tunggu jawaban darimu Miss. Watts. Aku tahu kau memang sekretaris Mr. Daniel Noel yang terbaik,” ucap Kenneth dengan tersenyum lebar.

Malam itu pun, akhirnya dengan sangat terpaksa aku menyanggupi ajakan Tobias Hakon, pria mesum yang lebih tepat di sebut casanova. Dengan alasan urusan pekerjaan untuk menyambut kedatangan seorang investor perusahaan, aku pun meminta izin dari Willyam malam ini dan seperti biasa Willyam memang adalah seorang kekasih yang pengertian dan tak banyak menuntut selama setahun lebih kami menjalin hubungan.

Seperti yang dijanjikan asisten kepercayaan Tobias Hakon, yaitu Kenneth sendirilah yang menjemputku dengan mobil menuju restoran.

"Malam ini kau begitu cantik, Miss. Watts, aku rasa Mr. Tobias akan terpesona padamu setelah melihat penampilanmu malam ini,” puji Kenneth di dalam mobil dan aku hanya tersenyum datar enggan menjawabnya, karena jujur acara makan malam ini aku sangat tidak suka. Jika tidak mengingat karena hubungan kerja sama antara perusahaan di mana aku masih terikat kerja tentu saja aku akan menolak mentah-mentah ajakan pria hidung belang itu.

Setelah sampai di restoran yang dituju, aku pun berjalan ke tempat duduk di mana Tobias Hakon sudah menantiku di sana.

"Selamat malam, Mr. Hakon, maaf membuat Anda menunggu,” sapaku seraya tersenyum tipis sebagai bentuk kesopanan.

"Selamat malam, Miss. Watts. Astaga kau cantik sekali malam ini dengan gaun hitammu. Rasanya tak sia-sia aku membuang waktu berhargaku untuk menunggu wanita secantik dan seanggun dirimu,” sahut pria berambut pirang pasir itu berkomentar.

"Terima kasih atas pujian Anda, Mr. Hakon tapi saya rasa Anda terlalu berlebihan,” ucapku membalas pujiannya.

Tobias Hakon adalah pria yang mungkin berumur setara dengan Daniel Noel sekitar tiga puluhan, secara fisik penampilan pria yang kini ada di depanku ini sebenarnya memiliki wajah yang cukup menarik, namun gaya bicaranya yang frontal dan bahkan vulgar yang membuat nilainya buruk di mataku.

"Apa Daniel Noel tahu acara makan malam kita, Miss?” tanyanya.

"Tidak, Sir. Saya belum mengatakannya karena hari ini beliau cukup sibuk dengan jadwalnya yang cukup padat,” aku menjawab.

"Oh, itu bagus. Akan lebih baik jika sebaiknya Daniel tak perlu tahu, bukankah lebih baik seperti itu?" sahutnya dengan tatapan nakal padaku, aku hanya membalas dengan senyuman datar tanpa ekspresi.

"Aku senang akhirnya kau mau menerima undangan makan malamku, Miss. Watts. Karena kau sudah berkali-kali menolaknya dan jujur jika bukan karena aku yang sangat tertarik padamu, bagiku pantang mengajak dinner wanita yang sudah berkali-kali menolakku."

"Maaf sebelumnya Mr. Hakon. Saya menolak Anda karena saya masih mengingat dengan jelas status saya yang hanya sebagai karyawan biasa di Noel Corporation jadi saya hanya melakukan apa yang menjadi tugas saya saja, selebihnya itu bukanlah wewenang saya, Sir,” ucapku mencoba memperjelas apa tujuanku datang ke sini menemuinya.

"Hahaha, kau wanita yang cukup menarik, Lucy Watts. Daniel Noel sangat beruntung memiliki sekretaris cerdas, cantik dan berdedikasi tinggi sepertimu. Jika kau mau aku akan menawarkan posisi yang lebih bagus dari posisimu sekarang yang hanya sebagai seorang sekretaris Noel Corpt,” ucap Tobias seraya mencondongkan sebagian tubuhnya yang duduk di depannya sekarang.

"Maaf, saya tidak mengerti apa yang Anda maksud, Mr. Hakon?" aku bertanya bingung.

"Aku menawarkan posisi kau sebagai wanitaku, bagaimana apa kau mau, Lucy Watts?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   AKHIR KISAH

    “Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   SETELAH EMPAT BELAS TAHUN

    Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   PENANTIAN

    “Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   DIA ANAKKU

    Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   PENDARAHAN

    Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar

  • ISTRI KEDUA TUAN CEO   PELAMPIASAN

    "Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status