Share

Desak Di Dadaku

"Lea. Pak Vin marah ya?"

Pertanyaan Sarah ini ditanggapi Lea dengan palingkan wajah dari jendela mobil.

Kendaraan yang dikemudikan sopir baru, karena Robbi sudah pulang ini, kemudian menjauhi rumah, tapi tatapan Lea sempat tak berpaling dari rumah ini, berputar ke arah ibunya dengan lesu.

"Lea nggak tahu, Ma. Tapi semoga saja nggak, sih," sahut Lea, hanya sebatas memberi kalimat peneduh, agar Sarah tak terlalu khawatir. "Emang gitu sifatnya Pak Vin. Tapi paling nggak, ngamuknya Pak Vin itu masih ada kemungkinan dia peduli," imbuh Lea.

"Mama juga mikirnya begitu. Pak Vin itu kalau sudah marah, jantung Mama ini rasanya pengen copot, tapi terus tenang, karena beliau juga cari solusi. Gimana ya jelasinnya, keras, kaku, tapi disaat bersamaan itu bisa diandalkan."

Lea anggukkan kepala menyetujui, tapi kemudian lebih memilih tidur, perutnya kembali rasakan mual seperti sedang hadapi guncangan dari ombak besar lautan, padahal salah satu mobil mewah milik Vin ini, mempunyai tingkat kenyamanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status