Share

Rencana Melarikan Diri

"Lepaskan, please," hibah Lea, agar Helena menghentikan penyiksaannya.

Aksi Helena baru berakhir di dalam kamar mandi lantai pertama gedung. Tak ada orang di dalam, setelah dua wanita lain keluar, dan hanya menatap keherahan.

"Gadis sialan!" teriak Helena dengan mendorong Lea sampai terantuk dinding berkeramik putih tulang kamar mandi.

"Auww." Lea kesakitan pada bagian pundak, setelah rasa pusing di kepala.

"Ini baru permulaan. Kalau kamu tidak mau mengaku, rasakan yang lebih sakit lagi!" ancam Helena mendelik.

"Mengaku apa, nyonya? Saya nggak ngerti," aku Lea sesenggukan.

"Halahh, jangan sok suci lo. Sudah berapa kali lo di tiduri Vin biar bisa jadi istrinya, hah?!" bentak Natalie, setelah merasa dapat kesempatan. "Harusnya gue yang jadi pengantinnya Vin, bukan lo. Dasar gadis kampung!" luapan emosi Natalie dengan menunjuk-nunjuk ke arah mata Lea.

"Aku hanya ingin pulang dan berhenti bekerja pada Pak Vin, tapi...tapi--" Lea tak sanggup meneruskan, tenggelam kembali dalam tangisan.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status