Home / Rumah Tangga / ISTRI LUPA DIRI / Bab 15: Siapa Orang itu?

Share

Bab 15: Siapa Orang itu?

Author: Rae Jasmine
last update Huling Na-update: 2025-03-22 10:40:04

Rachel mengira hidupnya kini sempurna. Ia memiliki suami kaya, rumah mewah, dan status sosial yang ia impikan sejak dulu. Tidak ada lagi hinaan dan penderitaan yang menghantuinya seperti saat ia masih miskin. Namun, di balik kemewahan yang ia nikmati, ancaman tak kasat mata mulai mengintai.

Sore itu, Rachel sedang duduk di ruang tamu, mengenakan gaun sutra mahal sambil menyesap teh hangat. Seorang pelayan baru saja datang dengan wajah gugup, dan menyerahkan sebuah amplop berwarna hitam.

“Nyonya, ini dikirimkan seseorang tadi siang. Katanya penting.”

Rachel mengangkat alis. Surat fisik? Di zaman sekarang? Penasaran, ia membuka amplop itu. Selembar kertas putih dengan tulisan tangan kasar terbaca jelas sangat jelas :

“Kau pikir bisa menikmati hidup tanpa konsekuensi? Bersiaplah, sesuatu yang besar akan segera menghancurkanmu.”

Jantungnya berdegup kencang. Tangannya sedikit gemetar saat ia melipat kembali surat itu. Apa maksudnya? Siapa yang mengirim surat ini? Ia berusaha meng
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 85: Retakan Tersembunyi

    Mata Rachel terpaku pada dinding kamar kerja Martin yang kini dipenuhi kertas-kertas tua dan arsip dari masa lalu. Martin duduk di lantai, tangannya sibuk memilah dokumen, matanya menyapu baris demi baris dengan ketegangan yang jelas. Di tangannya tergenggam surat yang baru saja ditemukan—sebuah surat dari mendiang ayahnya yang tertanggal dua hari sebelum kecelakaan Adrian.“Martin… kamu yakin ingin membuka semuanya sekarang?” tanya Rachel pelan, menatap suaminya dengan khawatir.Martin tidak menjawab seketika. Matanya masih menatap nama yang tertera di akhir surat—nama ibunya sendiri.“Nama ibu ada di sini,” ucapnya lirih. “Ayah menulis bahwa Adrian mengancam akan membuka ‘segala transaksi ilegal’ yang dilakukan di belakang dewan direksi. Dan anehnya, ia menyebut Ibu sebagai salah satu orang yang mengetahui semuanya.”Rachel duduk di samping Martin, mencoba mencerna informasi itu. “Apa mungkin… ibumu terlibat?”Martin menggeleng dengan ragu. “Aku ingin percaya tidak. Tapi semua petun

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 84 – Warisan Rahasia

    Malam itu, udara di kamar kerja Martin terasa lebih dingin dari biasanya. Meski AC hanya diatur pada suhu biasa, hawa yang menyelimuti ruangan seperti membawa ketegangan tersendiri. Di atas meja, tumpukan berkas lama milik ayahnya berserakan—dokumen-dokumen yang tak pernah ia sentuh sejak kematian pria itu.Martin membuka satu demi satu, matanya menyusuri lembaran-lembaran kertas dengan penuh kehati-hatian. Ia tahu, jika Dali benar adalah keponakan Adrian, maka segala kejadian masa lalu mungkin tidak sesederhana yang dulu ia yakini.Lalu ia menemukannya—sebuah surat tua, tertanggal dua hari sebelum kecelakaan Adrian. Amplopnya kusam, namun segelnya masih utuh. Dengan perlahan, Martin membuka dan membaca isinya. Tulisan tangan itu jelas milik Adrian.“Jika kau membaca ini, berarti aku sudah tidak ada. Jangan percayai siapa pun, bahkan orang terdekat sekalipun. Aku menemukan sesuatu yang besar—tentang penyalahgunaan dana perusahaan, dan seseorang yang sangat dekat dengan keluarga kita t

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 83: Awal Mula

    Sudah hampir dua minggu sejak Dali Malik mulai bekerja di butik Rachel. Ia bukan hanya pekerja yang disiplin, tapi juga sangat telaten dan sopan kepada semua orang. Rachel sempat berpikir bahwa kehadiran Dali adalah keberuntungan. Ia bisa lebih fokus mengatur strategi penjualan dan peluncuran koleksi barunya.Namun tidak dengan Martin. Sejak pertama kali menatap mata Dali, ada sesuatu yang membuat hatinya tidak tenang. Bukan karena Dali melakukan kesalahan, tapi karena firasat yang mengusik masa lalu.Saat Rachel sedang sibuk mempersiapkan promo untuk koleksi musim baru, Martin sengaja datang ke butik lebih awal dari biasanya. Ia memperhatikan bagaimana Dali bekerja dan memeriksa daftar pengiriman, membungkus paket dengan rapi, dan mengatur waktu pengantaran.Tatapan mereka sempat bertemu. Dali tersenyum sopan, tapi Martin tidak membalas senyuman itu. Ia justru menatap lebih dalam, seolah-olah ingin membaca isi pikiran pria itu.Setelah Dali pergi mengantar paket, Martin langsung mend

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 82: Jejak

    Surat dari Dali itu menghantam Rachel dan Martin seperti palu godam. Kalimat singkat namun penuh teka-teki itu menghantui pikiran mereka sepanjang malam: “Apa yang kau cari selama ini, lebih dekat dari yang kau kira.”Rachel duduk terpaku di kursi ruang tamu, surat itu masih tergenggam di tangannya. Sementara Martin mondar-mandir, mencoba menguraikan maksud dari pesan misterius itu.“Apa maksudnya ‘lebih dekat dari yang kau kira’?” gumam Rachel pelan.“Bisa saja dia bicara tentang Adrian,” balas Martin dengan nada penuh kekhawatiran. “Atau tentang keluargaku. Atau bahkan… kamu.”Rachel mengernyit. “Aku?”Martin menghela napas panjang. “Kita belum tahu apa tujuan dia sebenarnya, Rachel. Tapi dari caranya menyusup ke dalam butikmu, memalsukan identitas, dan kemudian meninggalkan surat seperti ini… jelas dia sedang bermain-main dengan kita.”Rachel memejamkan mata. Kepalanya terasa berat, seperti sedang ditarik oleh dua arah: logika dan firasat.Keesokan harinya, Rachel dan Martin memutu

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 81: Luka Lama Terungkap

    Sudah seminggu sejak Martin mengetahui identitas asli Dali Malik. Namun, sampai saat ini, ia belum mengatakan apa pun kepada Rachel. Ia masih belum yakin apakah waktu ini tepat, terlebih karena kondisi Rachel baru mulai stabil, dan bisnisnya sedang berkembang pesat.Rachel tampak begitu bahagia menjalani hari-harinya. Ia aktif memantau penjualan butik, bahkan mulai menerima beberapa undangan kerja sama dari influencer fashion. Senyumnya kembali hangat seperti dulu. Dan Martin tahu, ia tak ingin merusak kebahagiaan itu—setidaknya belum sekarang.Namun, malam itu Martin kembali dibuat gelisah. Ia menatap foto lama Adrian dan pria yang belakangan ia yakini sebagai Malik Anshari—ayah dari Dali. Rasa curiga itu semakin kuat. Ia mulai menyusun rencana untuk menyelidiki lebih jauh masa lalu Dali secara diam-diam.Sementara itu di butik, Rachel mulai menyadari sesuatu yang janggal. Seorang pelanggan yang memesan gaun khusus komplain bahwa paketnya belum sampai, padahal sistem menyatakan sudah

  • ISTRI LUPA DIRI   Bab 80: Belum Terkuak

    Martin belum bisa tidur malam itu. Matanya terus menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang kacau. Di sampingnya, Rachel tertidur pulas, tidak menyadari gejolak yang berkecamuk dalam hati suaminya. Ia memandangi wajah Rachel yang terlihat tenang—wajah perempuan yang telah mengalami banyak luka, kehilangan ingatan, namun perlahan bangkit kembali dan menjadi dirinya yang sekarang: mandiri, kuat, dan penuh semangat. Tapi justru karena itulah, Martin semakin khawatir. Ia tidak ingin Rachel kembali terjebak dalam pusaran luka masa lalu, apalagi jika orang yang menyimpan bahaya berada begitu dekat dengannya. Martin kembali menatap foto lama yang ia temukan. Sosok pria muda di dalam foto itu adalah Malik Anshari, ayah kandung Dali Malik, yang juga merupakan orang yang sangat dekat dengan Adrian. Nama itu tak asing, dan kini Martin tahu pasti: Dali bukan sekadar kurir biasa. Ia punya koneksi yang tidak bisa dianggap sepele. “Dali bin Malik Anshari…” gumam Martin sekali lagi, penuh t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status