Beranda / Romansa / ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA / Chapter 08 (bagian 2)

Share

Chapter 08 (bagian 2)

Penulis: Nanasshi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-24 21:33:57

Ia ingin mengatakan maaf, tapi tentu saja, tidak mudah. Mungkin terdengar seperti alasan, tapi Ditto yakin, Kyra -dalam keadaan marah seperti ini- tidak akan mendengarkan perkataannya. Bahkan jika kata itu maaf sekalipun. Ia sudah mengenal perempuan itu sejak Kyra masih memakai seragam putih biru dengan rambut yang selalu dicepol tinggi.

Aksi diam itu akhirnya berakhir ketika mobil sudah memasuki pelataran restoran. Kyra yang memang hanya memejamkan mata -dan tidak tidur itu-bergerak turun mendahului Ditto. Ia tidak menunggu selayaknya para princess diperlakukan dengan anggun dan dibukakan pintu layaknya di dalam film. Ia tahu Ditto itu manusia kutub. Dan ia juga sedang marah sekarang.

Kyra berjalan mendahului, meninggalkan Ditto sekitar lima meter di belakang. Namun saat hendak memasuki restoran, Kyra berhenti. Ia menunggu Ditto dan lantas meraih lengan laki-laki itu, bergelayut manja ia di sana, dan masuk bersama-sama.

Ditto heran dan hendak buka mulut, tapi ia sudah lebih dahulu me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 10

    Sejak semalam, sekalipun ia tidur beralaskan karpet bulu-bulu berwarna pink, hati Ditto merasa bukan kepalang senangnya. Oleh karena rasa itu, ia jadi bangun pagi dengan rasa segar dan bugar. Jadi kegiatannya di depan kompor -membuat sarapan untuknya dan Kyra- berjalan dengan diiringi gumaman nyanyian tak jelas dari bibirnya.Kyra yang terbangun setelah Ditto -sekitar 1,5 jam setelahnya- nampak heran dengan atmosfer hati laki-laki itu. Ia mendekat ke meja makan dengan masih menatap Ditto bersama kernyitan di dahinya."Oh senang banget," ujar Kyra terdengar sinis. "Karena rumor yang beredar di kampus ya, Mas?"Ditto yang saat itu sedang menyendokkan nasi ke piring Kyra, mendadak berhenti. Ia melihat wajah perempuan itu dengan bingung."Duh ... sok-sok nggak tahu," cibir Kyra, lagi.Ditto berdecak samar. Ia kemudian melanjutkan menyendokkan nasi dan lauk-pauk ke piring Kyra. "Aku nggak mengerti."Kyra menyingkirkan buncis yang ada di piringnya. "Mas nggak dengar rumor yang beredar di ka

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 09 (bagian 2)

    "Selamat ulang tahun, Kyra Aruma Wahid." Ditto melihat, laki-laki tinggi dengan hidung yang bangir itu, mendekat pada Kyra lantas berlutut kemudian. Lalu dari balik punggungnya, ia mengeluarkan sebuah buket bunga mawar berwarna merah yang cantik. Ikri menyodorkannya pda Kyra yang diiringi riuh cie-cie~ dari teman-temannya. Lalu saat Kyra menerima bunga itu dan Ikri mengecup dahi Kyra singkat, Ditto memutuskan untuk berhenti melihatnya. Ia berjalan berlawanan arah untuk bergegas masuk ke dalam ruangannya. Aneh. Ditto merasa ia menjadi aneh. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang merasa demikian. Juga pada dirinya yang -seharusnya- mengingat hari ulang tahun bocah tersebut. Ditto lantas mulai menyibukkan diri dengan menyiapkan materi perkuliahan pagi ini, tepat ketika ketukan di pintu ruangan terdengar. Ditto mendongak dan seseorang tersenyum. "Kejutan~" ^^^ "Aku punya gosip, aku punya gosip, woy! dengar nggak sih?" Sesil berkacak pinggang, meminta perhatian teman-t

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 09 (bagian 1)

    Masa SMP, 2018Ditto berjalan kuyu, meninggalkan rumahnya yang ramai oleh suara petasan Gio. Ia menenteng sebuah tas berwarna hitam yang nampak malas ia sampirkan di bahu. Ia melewati motornya, berjalan cepat; malas diekori Gio.Adiknya, Erga Geraldi Argio, sedang gila-gilanya dengan petasan banting. Petasan-petasan kecil yang dibungkus dengan kertas minyak warna-warni dan akan berbunyi bila dibanting ke lantai. Sebenarnya, itu bukan jenis petasan yang berbahaya. Pun suaranya yang tidak terlalu berisik sebagaimana petasan pada umumnya. Hanya saja, dia Erga Geraldi Argio yang memiliki level iseng setinggi Burj Khalifa. Ia terus membanting-banting petasan kecil itu di dekat kaki Ditto. Saat sedang di meja makan, saat sedang menonton televisi, bahkan saat Ditto sibuk dengan laptopnya dan harus mengerjakan tugas kuliahnya. Anak nakal itu tidak pernah berhenti.Sekalipun Mama sudah menjewernya, sekalipun Papa sudah memarahinya.Oleh karena itu, Ditto mengalah. Ia memilih minggat ke tama

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 08 (bagian 2)

    Ia ingin mengatakan maaf, tapi tentu saja, tidak mudah. Mungkin terdengar seperti alasan, tapi Ditto yakin, Kyra -dalam keadaan marah seperti ini- tidak akan mendengarkan perkataannya. Bahkan jika kata itu maaf sekalipun. Ia sudah mengenal perempuan itu sejak Kyra masih memakai seragam putih biru dengan rambut yang selalu dicepol tinggi.Aksi diam itu akhirnya berakhir ketika mobil sudah memasuki pelataran restoran. Kyra yang memang hanya memejamkan mata -dan tidak tidur itu-bergerak turun mendahului Ditto. Ia tidak menunggu selayaknya para princess diperlakukan dengan anggun dan dibukakan pintu layaknya di dalam film. Ia tahu Ditto itu manusia kutub. Dan ia juga sedang marah sekarang.Kyra berjalan mendahului, meninggalkan Ditto sekitar lima meter di belakang. Namun saat hendak memasuki restoran, Kyra berhenti. Ia menunggu Ditto dan lantas meraih lengan laki-laki itu, bergelayut manja ia di sana, dan masuk bersama-sama.Ditto heran dan hendak buka mulut, tapi ia sudah lebih dahulu me

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 08 (bagian 1)

    "Kamu sengaja ya, Mas?"Ditto menatap Kyra tenang. "Sengaja apa?"Kyra melihat sekitar, pada ruangan Ditto yang sepi dan di sekitar pintu yang juga tidak ada lalu lalang mahsiswa. Kyra duduk di kursi yang berhadapan dengan meja Ditto. Padahal laki-laki itu masih berdiri di belakangnya. "Duduk, Mas. Nanti orang-orang curiga." Kyra menarik lengan batik Ditto dengan dua jarinya; ibu jari dan telunjuk. Persis seperti ia kala membuang kucing.Ditto menurut, duduk berhadapan dengan Kyra. Selayaknya mahasiswa dan dosen pada umumnya ketika sedang bimbingan."Sengaja apa?" Ditto mengulangi kalimatnya. Kyra memicing, matanya menatap tak suka. "Sengaja nemuin aku ketika aku lagi sama teman-teman, kan?" Ditto mengernyit. "Maksudnya?"Kyra berdecak samar. Ia tidak suka Ditto pura-pura. "Biar ketahuan," jawabnya dengan ekspresi bete. "We have agreed to keep this a secret. Jadi Mas Ditto jangan sembarangan panggil aku ke ruangan Mas Ditto lagi."Ditto menegakkan tubuhnya, bersedekap dada. Ia mena

  • ISTRI RAHASIA DOSEN MUDA   Chapter 07

    Pemutar musik itu melantunkan suara dari Olivia Rodrigo di tengah bisu keduanya. Meramaikan dari mulut-mulut yang hanya sesekali terdengar helaan napas karena menemukan kemacetan di pagi hari, ketika aktivitas baru saja berjalan. Kyra tidak turut memperhatikan jalanan. Ia tidak mau lelah, di tengah diri yang sudah kepayahan setelah kembali dari Pulau Tidung. Apalagi hari ini, jadwal kuliahnya padat. Jadi menambah beban di kepala soal urusan macet; itu sangat tidak berguna. Sibuk tangannya menggulir ponsel, pada laman-laman sosial media. Anehnya, wangi dari parfum yang dikenakan Ditto dan tanpa sengaja terhidu olehnya ... mendistraksi isi kepala. Ia jadi ingat, di Pulau Tidung itu, parfum itu terasa sangat menyenangkan sekali. Mungkin karena memang wanginya yang segar atau karena posisinya yang terlalu berdekatan dengan si empunya parfum. Tidak tahu juga. Ia hanya merasa, apa yang terjadi sebelum pulang kemarin -sesuatu yang sepele seperti membantu menggulung celana panjangnya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status