Share

BAGAIMANA

ROGER

Senyum lebar wanita bergincu tebal itu musnah. Begitu juga dengan dua lelaki manja di sampingnya.

Malas membahas proyek, aku memilih tak meneruskan pembicaraan. Papi pun seolah paham, lalu mengalihkan pembicaraan.

"Apa sudah ada tanda-tanda isi, Arsela?"

Seperti ingin balas dendam, nenek penyihir itu melontarkan kata-kata yang membuat Arsela tersedak.

"Sudah."

Arsela menoleh sekilas, menyorotkan tanya yang tak segera kujawab.

"Benarkah? Syukurlah. Akhirnya aku punya cucu!" Jelas, terpancar kilat bahagia di raut yang beberapa bagian sudah mengerut itu.

"Kau harus lebih menjaga Arsela, Roger. Ibu hamil harus lebih diperhatikan. Aku tak mau dengar Arsela keguguran."

"Iya, Pih."

Tak sulit mengelabui pria tua itu. Urusan ke depan, belakangan saja kupikirkan. Yang penting menyelamatkan muka dari mulut beracun wanita munafik itu.

Aku tahu Arsela tak mungkin hamil karena sudah tak disentuh selama delapan bulan. Namun, tenang saja, ada Safna. Kalau dia hamil anak itu yang akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status