Share

SALAH PAHAM

Kumandang adzan sudah terdengar. Murotal Qur'an dari masjid sudah mulai ramai. Kupaksakan mata untuk terjaga, memberikan sejenak energi untuk otak agar segera respon kepada seluruh tubuh dan bersiap hendak melakukan shalat dua rakaat.

Aku menggoyangkan tubuh Zafran mengusap halus kepalanya.

"Zafran, ayo bangun shalat, Nak."

Ia menggeliat dan kembali memejamkan mata. Zafran memang sedikit berbeda dengan Zain. Zain dulu selalu bangun sendiri karena abinya dengan gigih membangunkannya sebelum subuh untuk melakukan shalat sepertiga malam. Kenangan masa-masa indah sejenak melintas di kepala. Aku menggeleng, menghapus semua memori itu dan kembali fokus kepada Zafran.

"Ayo bangun, Sayang. Katanya Zafran gak mau Umi masuk nerakanya Allah."

"Baiklah, baiklah, Zafran akan bangun." Ia memaksa mata untuk terbuka, kemudian mengecup pipiku.

"Begitu dong, ayo kita shalat berjamaah, Nak?"

Aku menggandeng tangan Zafran menuntunnya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lalu kami shalat berjama'ah.

Sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mampuslah kau kinan anjing. drama murahan mu dan ketololan mu. dasar dungu,lemot dan tolil. syukur kau dihajar lulu. hidup kau kebanyakan drama snjing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status