Share

TIDAK TAHU MALU

"Kinan!"

Aku yang tengah menidurkan Zafran kaget mendengar suara teriakan ibu mertua dari luar. Bang Adnan sedang tak berada di rumah. Ia tadi izin hendak mengantar Lulu periksa ke dokter. Meskipun sakit hati ini, aku tetap memberinya izin. Ia bilang hanya ingin menjadi ayah yang baik, aku tak peduli. Toh aku hanya mengulur waktu untuk menceraikannya, menyusun rencana agar masa depan anak-anakku tak ada ancaman.

"Kinan! Kinan! Buka pintunya menantu durhaka kamu!" serunya tak henti dan terus mengetuk pintu dengan keras.

Aku tidak tahan mendengar teriakan ibu memilih mengalah dan membukakan pintu.

"Astaga, Ibu yang terhormat bisakah Ibu biasakan berucap salam. Aku takut jika ada reporter yang lewat kemudian merekam aksi tidak terpuji Ibu, nanti mencoreng nama baik putra tersayang Ibu," sindirku.

"Halah, banyak bicara kamu! Maksudmu apa menyuruh Adnan menceraikan Lulu setelah ia melahirkan? Mau membuat Ibu malu di depan keluarganya?"

"Lebih baik malu di depan manusia daripada di depan tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mertua kayak gitu bagusnya diracun aja
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
mertua bangsatttt kayak gini mahhh, cucoknyo mertua kek gini dikasih sianida, laki2 laknat klo udah sukses gak ingat perjuangan istrinya
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Jgn kepedean nek justru anak lu bakalan hancur di tgn lulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status