Share

18

Plakk...

Dia menamparku. Aku sontak begitu terkejut.

"Berani kamu mempengaruhi anak ku untuk bekerja? Kamu kira kami kekurangan begitu?" bentak Mbak Yanti penuh gurat emosi.

Ingin sekali saat itu juga ku caci maki dia. Mbak Yanti memang kakak ku tetapi kali ini dia sedang bermuka dua.

"Mbak, apa tidak bisa belajar dari kisah Mala? Sudah hidup apa adanya saja. Keluarga adalah tempat mu pulang saat dunia sudah tidak bersahabat,"

Entah bapak, ibu maupun Mbak Devi sama sekali tidak ada yang mau melerai. Di fikir tontonan begitukah?

"Maksudmu apa?"

"Aku tidak akan membuka aib kakak ku sendiri. Lagipula apa untungnya kita bertengkar disini? Hanya menjadi tontonan kan?" jawabku sembari melirik ke arah bapak, ibu dan Mbak Devi.

Mereka terlihat kikuk dan salah tingkah.

"Sudahlah. Kalian duduk. Airin jangan bersikap seperti itu pada mbak mu,"kata bapak berusaha menengahi.

Tetapi aku justru terperangah dengan kalimat itu.

"Bersikap bagaimana pak? Justru harusnya Airin yang marah karena tiba-tiba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status