Share

Bab 23. Tanpamu

Seminggu sudah berlalu setelah Fara meninggalkannya. Mikel hanya bisa menyibukkan dirinya dan menemani sang ibu di rumah sakit.

Mikel menyuapi sang ibu dengan pakaian dari kantor. Kemejanya ia gulung hingga siku. Rambut-rambut tipis di area bingkai wajahnya bulai terlihat.

“Sayang, kamu pasti sangat lelah. Mama bisa kok ditemani perawat,” ucap Maria mulai tidak tega melihat anaknya yang kelelahan.

“Tidak apa-apa, Ma. Lagian malas pulang juga,” jawabnya dengan senyum yang ia paksakan.

Maria terdiam, ia merasa kata-katanya tercekat di tenggorokan. Ia mulai merasa bersalah karena telah memojokkan Fara sehingga gadis itu telah keluar dari kehidupan putranya.

‘Bukanlah selama ini, itu yang kuharapkan?’ pekiknya dalam hati.

“Ma, kok melamun. Ayo dikunyah makanannya. Obatnya udah menunggu tu,” ucap Mikel dengan sedikit candaan.

Maria mencoba tersenyum. Ia berusaha menutupi sedihnya. Kini ia tak bisa berjalan seperti biasanya lagi. Butuh waktu lama untuk ia kembali seperti semula.

“Ma, tumben
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status