Share

Bab 24. Bertemu Sahabat

“Sarah! Diaman sarapanku?” Pagi-pagi Steven sudah teriak-teriak karena tidak mendapati sarapannya.

Sarah berlari dari kamarnya. “Aku baru selesai mandi, tak bisakah kau menunggu sebentar,” jawabnya dengan tatapan tajam.

“Ohh, kau membentakku. Kalau tidak suka, keluar dari rumahku!” teriak Steven dengan sungguh-sungguh.

Sarah mendengus kesal, iapun mengentakkan kakinya berjalan menuju dapur. Memasak bukan hal yang sulit bagi Sarah, ia cukup lihai pada hal itu. Ia memasak sambil komat-kamit mengutuk Steven.

“Jangan mengutukku,” ucap Steven dari ruang tamu yang terhubung langsung ke dapurnya.

Sarah memasak dengan kepala yang masih terbalut handuk. Ia merasa benar-benar seperti pembantu sekarang. Dengan sigap ia menyajikan makanan itu di hadapan Steven.

“Ini sarapanmu.”

Steven tersenyum riang, entah kenapa masakan Sarah selalu membuatnya ketagihan.

“Seharusnya kau buka restoran saja, alih-alih menjadi model memampangkan tubuhmu di setiap media,” ucap Steven sambil mengunyah makanannya den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status