Share

Bab 25. Merelakan

“Kamu ingin mati, hah!” Sarah menatap Steven nyalang karena menjemputnya terlambat dan sudah sangat malam.

“Maaf aku terlambat karena…”

“Kau kemana saja,” potong Sarah dengan senyum menyeringai.

“Aku pergi menemui sahabatku, dan aku yakin kau tidak senan jika mengetahuinya,”jawab Steven dengan sedikit meyakinkan.

Sarah menghela nafas berat, ia pun masuk ke dalam mobil dengan marah. hanya saja itu informasi yang bagus untuknya.

“Kau masih berhubungan dengannya?”

“Hmm, baru hari ini. Aku sungguh berterima kasih padamu.” Steven menatap Sarah dengan tulus.

Sarah merasa sedikit kecewanya terobati. Ketulusan Steven sampai padanya dan membuatnya merasa damai.

“Apa dia tidak melanjutkan kuliahnya?”

“Kami tidak sampai membahas itu.

Sarah kemudian diam, ia menatap jalanan menuju apartemen. “Apa tujuan orang tuamu membuatmu tinggal di sini?”

Steven menatap Sarah sejenak, sebelum mereka keluar dari mobil. “Ini permintaan Tuan Mikel. Sekarang sudah tidak ada lagi artinya bagiku karena aku bisa ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status