Share

7. Permintaan Tuan Albern

"Diminum kopinya, Pak!"

Hermawan yang sibuk melamun tidak mengindahkan tawaran istrinya. Nirmala yang menyadari itu sedikit kesal.

Semenjak Shafira menikah dengan cucu Tuan Abimana, Hermawan terus saja melamun seolah semangatnya ikut menghilang.

"Bapak!" tegur Nirmala.

"Urus saja kehidupanmu, Nirmala!"

"Ya sudah! Bapak berubah banyak."

Hermawan memejamkan matanya sejenak. Dia berusaha menetralkan perasaan yang sudah menggebu.

"Bu, aku hanya merindukan putriku. Aku mengkhawatirkan dia. Tolong, tinggalkan aku sendiri."

"Pak, buat apa khawatir? Ibu yakin dia sedang menikmati kekayaan suaminya. Kamu lupa siapa Tuan Kenward?"

"Jangan menyamakan putriku dengan kalian! Dia anakku. Aku tahu bagaimana sifatnya. Tidak seperti kalian yang melakukan segala cara demi mendapatkan harta yang banyak. Termasuk menjual putriku," sinis Hermawan.

Nirmala tertawa mendengar umpatan suaminya. Dia tidak menyangka Hermawan bisa berubah seperti ini.

Selama ini dia sudah berusaha keras merebut hati Herma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status