Share

Tangis yang Menyakitkan!

Jantungku rasanya berhenti berdetak. Bicara dokter pun sudah tak jelas terdengar di telingaku.

"Kamu banyak utang penjelasan sama Papa dan Mama," bisik Mama sebelum masuk ke dalam ruangan Nita.

Aku bersandar pada dinding rumah sakit.

"Sabar, Bro," ucap Aryo menepuk bahuku. "Gue tau apa yang lu rasain sekarang. Gue harap lu tetap semangat melalui cobaan ini."

"Anak gue, Yo," ujarku dengan penyesalan penuh.

"Gimana perasaan Nita kalo dia udah sadar," ucapku pada Aryo. Aku tak sanggup membayangkan bagaimana hancurnya Nita, anak yang ditunggunya selama beberapa bulan harus tiada begitu saja.

"Sabar, Bro." Lagi kata itu yang diucapkan Aryo.

Aku terduduk dan mengusap wajah dengan kasar.

Argh!

"Ini semua salah gue!" ucapku penuh penekanan dan memukul kepala berkali-kali.

"Udah, Mar, ingat ada orang tua lu di sini," tegurnya dan menghentikan kelakuanku yang berada di luar kendali.

****

Aku duduk di samping brankar milik Nita, menatap wajahnya yang sangat pucat.

"Apa yang kulakukan, andai aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status