Share

Perihal Bubur

"Tolong buatkan Nita Teh hangat, ya. Perut Nita sakit," ucapnya.

Entah dapat keberanian darimana. Aku mendekati Nita, lalu menempelkan punggung tanganku ke dahinya.

Panas.

Itu yang kurasakan.

"Apa kita ke rumah sakit saja, Nit?" tanyaku padanya.

Nita hanya diam tak menjawab pertanyaanku.

"Mpok tadi sore sudah belikan obat kan untuk Nita?" tanya Nita tak menghiraukan pertanyaanku. Ia bahkan menjauhkan tanganku dari dahinya.

"Sudah, Non ... eh maksud saya Nyonya," jawab Mpok Wati terdengar gugup.

Ia datang sambil meletakkan dua cangkir teh hangat. Satu untuk Nita dan satu lagi untukku.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang!" Aku menarik lengannya. Namun dihempaskan Nita dengan kasar.

Nita meminum Teh hangat yang sudah dibuatkan Mpok Wati. Bahkan menoleh pun tidak padaku. Saat sakit pun dia masih saja berkelakuan aneh-aneh.

Cewek emang gini kali ya, suka sekali cari masalah. Dicuekin marah, diperhatiin pun juga marah. Dasar aneh!

Mpok Wati menatapku dengan pandangan sendu.

"Nyonya mau makan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hermin Pongdatu
mewek tpi keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status