Share

Menahan Sakit

Author: Money Angel
last update Huling Na-update: 2023-12-08 14:44:23

‘Plak!’ sekali lagi, tamparan diterima wanita yang ditolong Bryan sebelumnya. Setelah mendatangi tempat kerja Bryan berdasarkan informasi yang didapatkan dari perawat tentang pria penolongnya, ia pulang ke apartemennya. Akan tetapi, bukannya mendapatkan perhatian dari suaminya, ia malah menerima kemarahan.

Jane Rossalie Hyde, 35 tahun. Wanita cantik yang ditolong Bryan itu ternyata sudah menikah. Dia juga merupakan seorang Manajer di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion ternama bernama AoS Fashion. Sedangkan pria yang menampar Jane adalah Harry Skinner, suami sekaligus atasan Jane yang menjabat CEO di sana.

"Dari mana saja kau sepanjang malam dan baru kembali sekarang, ha?! Apa kau tahu bagaimana aku menghadapi para pemegang aset yang bertanya bagaimana keputusan rencana pembangunan mall baru kita? Karena kau aku jadi kehilangan muka!" Harry habis-habisan memarahi istrinya tanpa kasihan pada Jane yang memegangi pipinya yang merah.

Dengan mata merah yang menahan tangis, Jane berani menatap suaminya dan bertanya, "Kenapa langsung memukulku dan tidak bertanya penyebab aku tidak pulang?"

"Oh, jadi kau punya alasan? Ok, mari kita dengarkan omong kosongmu." dengan melipat tangan di dada, Harry berlagak ingin tahu.

"Ini bukan omong kosong. Manager konstruksi yang kutemui itu bajingan. Dia menjebakku, entah apa yang dimasukkannya ke dalam minumanku hingga aku lemas dan pingsan. Setelah aku membuka mata, aku baru sadar aku sudah di tempat berbeda dan melihatnya ingin menyentuhku dengan tatapan menjijikkan."

"Kalau saja tadi malam tidak ada pertolongan padaku, mungkin saja aku sudah diperkosa pria bajingan itu, kau tahu?!" air mata yang sudah sangat ditahan Jane akhirnya tumpah.

“Oh, jadi tubuhmu sudah disentuh pria itu?” Harry bercemetuk mengejek hingga membuat Jane menghentikan tangisnya seketika dan menatapnya, “Buka semuanya.”

Jane semakin bingung, “Apa yang kau katakan?”

Bukannya menjawab, Harry malah menarik tangan Jane dengan kasar dan melangkah ke arah kamar mereka. 

“Buka semua pakaianmu dan tunjukkan di mana saja pria bajingan itu menyentuhmu! Kau kira aku bodoh, akan begitu mudahnya percaya pada omong kosongmu? Kucing mana yang akan melewatkan daging segar yang sengaja disuguhkan?” Harry membentak sambil mengguncang tubuh Jane.

“Harry, hentikan!” Jane menolak dan melawan. Tapi apa boleh buat, tenaga wanita lemah itu tentu tidak cukup menahan sikap kasar suaminya.

Sekalipun sudah menolak, meronta, dan berusaha menjelaskan agar Harry percaya padanya, tapi suaminya yang sudah ditutupi cemburu itu tidak mungkin disadarkan saat ini. Kekasaran Harry yang muncul sejak kejadian naas saat itu kembali Jane rasakan.

“Harry, hentikan. Kumohon. Kau menyakitiku...” Jane merintih memohon.

Tidak seperti selayaknya istri yang digauli dengan kasih sayang oleh suaminya, Jane malah merasa seperti sedang diperkosa. Harusnya yang keluar dari mulut Jane adalah lenguhan kenikmatan, tapi kali ini adalah tangis kesakitan dan meminta tolong agar suaminya berhenti. Harry begitu kasar dan tidak peduli apakah istrinya itu sakit atau tidak saat mereka melakukan itu.

Setelah selesai mengasari istrinya sendiri, tubuh Jane didorong kasar ke ranjang dengan tatapan jijik, “Ingat, kau itu istriku. Jangan pernah kau memiliki secuilpun pikiran untuk meninggalkanku dan lari dengan pria lain. Aku akan membunuhmu! Ah tidak. Yang benar adalah aku akan membunuhmu lalu mengakhiri diriku sendiri.”

Setelah mengatakan itu, Harry masuk ke dalam kamar, meninggalkan Jane yang menangis terisak sambil menutupi tubuh polosnya dengan seprai ranjang yang sudah berantakan. Sampai Harry selesai dari kamar mandi dan pergi meninggalkan kamar mereka, barulah tangisan tanpa suara Jane mereda. Perlahan, ia menutup matanya dalam kesedihan.

Dalam pejaman matanya, kilas balik pertemuan manis hingga lamaran sederhana Harry padanya kembali terputar bak film yang sedang dibintanginya dimainkan di hadapannya.

“Jane, apa makanannya enak? Maaf, karena aku belum bisa mengajakmu berkencan di tempat yang lebih indah dan romantis.” Harry bertanya dengan lembut sambil sesekali menoleh pada Jane karena ia sedang menyetir.

Jane mengangguk sambil tersenyum bahagia, “Di manapun atau seperti apa tempatnya, asalkan bersamamu bagiku semuanya indah.”

Keduanya saling memandang dengan tatapan penuh cinta dan berakhir saat Harry menepikan mobilnya lalu terlihat mencari sesuatu di saku jasnya. Ia membuka sabuk pengamannya dan memosisikan duduknya untuk menghadap Jane.

Dari saku jasnya, Harry mengeluarkan sebuah kotak merah kecil berbahan baldu dan membuka serta menunjukkan isi kotak tersebut. Sebuah cincin bermata berlian kecil yang cantik seketika membuat air mata bahagia lolos dari mata Jane.

“Jane, aku sangat mencintaimu. Maafkan aku yang menurutmu masih sangat kurang dibandingkan dengan banyak pria kaya yang terang-terangan melamarmu. Tapi aku beruntung karena kau menerima perasaan tulusku padamu.”

“Jane, untuk mengakhiri kekhawatiranku karena belum memilikimu dan untuk memulai misiku untuk membahagiakanmu, menikahlah denganku dan hiduplah selamanya bersamaku. Aku berjanji akan membahagiakanmu bahkan kau tidak akan mengeluh kekurangan cinta dariku selamanya. Aku mencintaimu, Jane...”

Itu adalah salah satu momentum indah yang pernah Jane alami bersama Harry. Masa berpacaran selama dua tahun mereka akhiri dengan pernikahan yang bahagia. Jane bahkan langsung hamil setelah sebulan menjadi istri Harry. Akan tetapi, kehamilan itu gugur dikarenakan kualitas sel pembuahan milik Harry bermasalah.

Namun, karena ikatan keduanya begitu kuat, mereka mampu bertahan sekalipun harus mengalami keadaan yang sama sampai di lima tahun pernikahan mereka.

Hingga pada akhirnya Jane hamil untuk kesekian kalinya dan kehamilannya kali ini berhasil melewati trimester ketiga sampai nyaris mendekati waktu persalinan.

Hari di mana Jane sudah merasakan sesak seperti akan melahirkan. Keduanya begitu antusias menyambut bayi mereka. Harry dengan suka cita mengantarkan Jane ke rumah sakit untuk persalinan.

Namun naas tidak berbau. Mobil mereka mengalami kecelakaan fatal, tapi Jane berhasil dilarikan ke rumah sakit dan melahirkan anaknya secara caesar. Sayang seribu sayang, bayi yang ia lahirkan ternyata sudah tidak bernyawa sebelum dilahirkan.

Sementara Harry harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya divonis tidak bisa memiliki anak lagi setelah kerusakan pada sel reproduksinya. 

Meski begitu Jane tidak meninggalkan Harry dan terus membesarkan hati suaminya itu agar tidak merasa rendah diri.

Jane juga mengusulkan pada suaminya agar mengadopsi bayi dari panti asuhan saja, tapi itu malah membuat Harry tersinggung. Dengan mengadopsi anak orang lain membuat Harry merasa kecil dan tidak berguna karena tidak bisa menghamili Jane.

Sejak saat itu sikapnya berubah drastis. Harry yang dulunya begitu lembut dan penyayang, sampai saat ini sudah berubah menjadi Harry yang kasar dan pencemburu berat.

Meski begitu sakit dan lelah menerima kenyataan kalau dirinya tidak akan pernah hamil lagi karena Harry berubah, Jane tetap menyayangi suaminya dan mengerti kondisi Harry yang juga hancur. Sekalipun sikap kasar Harry adalah konsekuensi dari cintanya itu.

Hari sudah gelap saat Jane kembali membuka mata dari tidur panjangnya. Ia kembali teringat janjinya pada Stu, karyawan toko ayam goreng yang ia datangi untuk mencari pria penolongnya.

Malam itu juga, Jane kembali mendatangi toko penjual ayam goreng tepung tempat Bryan bekerja, dan beruntungnya mereka bertemu.

"Selamat malam, Tuan Bryan. Kurasa kau masih ingat padaku." Jane menyapa sambil mengulurkan tangannya pada Bryan, "kedatanganku ke sini untuk berterima kasih." 

Namun, Bryan hanya terdiam saat memperhatikan wajah Jane yang sepertinya berbeda dari saat ia menolongnya.

"Apa si botak itu datang lagi dan memukulmu, Nona? Pipimu tidak seperti

itu tadi malam." Bryan bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Jane.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Bahagia Yang Sempurna

    Di sebuah tempat bernama Taman Eden, Bryan sedang merekam keceriaan sambil mengawasi Sunny dan Shine yang sedang berlarian mengejar kupu-kupu yang beterbangan di padang rumput indah di sana. Para pria kecil tampan itu kini genap berusia dua tahun.Sunny dengan rambut hitam sedikit ikal khas ayahnya, berlari mengejar kupu-kupu yang sempat hinggap di ujung rambut coklat adiknya–Shine. Mereka kembar identik dengan semua kemiripan yang nyaris sama. Hanya warna rambut mereka yang membedakan keduanya. Sunny berwarna rambut si ayah, sedangkan Shine memiliki tipe dan warna rambut ibu mereka.Lalu, di mana Jane saat ini?Jane masih di kawasan yang sama. Ia ditemani Lizzie yang saat ini berdandan cantik seperti sang mama. Si cantik Lizzie menaruh seikat bunga mawar putih di atas sebuah pusara yang terdapat foto wanita yang kecantikannya mirip Jane.“Ibu, aku datang. Maaf karena lama sekali aku tidak mengunjungi Ibu.” ucap Jane sambil memandangi foto ibunya lalu ke arah Lizzie, “Tapi kali ini ak

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Bonus Chapter: Siaran Langsung Panas

    “Hi, welcome back to my channel! Super Dad kembali menyapa kalian, haha! Bagaimana kabar kalian semua, huh?” Dengan headphone menutupi telinga, Bryan duduk di depan layar komputernya, menyapa para penonton dunia maya yang saat ini sedang berinteraksi dengannya. Ya, setelah dua bulan lamanya hiatus, Bryan baru kembali membuka live-nya lagi. Itu juga karena bujukan Jane setelah Mia merengek padanya agar Bryan mau melakukan Live lagi. Mia dan Miquel kelimpungan menanggapi para klien yang produknya harus segera direview secara live oleh Bryan.Alasan Bryan menolak tidak melakukan live karena ia sedang menikmati masa indahnya mengurus si kembar. Ia tidak ingin diganggu saat memerankan tokoh ayah hebat bagi Lizzie, Sunny, dan Shine.‘Akh, Papa Lizzie! I miss U so much!’‘Woah, papa superku akhirnya kembali!’‘Bryan sayang, kenapa kau baru muncul?’‘Seratus penonton pertama hadir!’‘Bla… bla… bla…’Bryan tersenyum membaca satu-persatu komentar di kolom chat yang membanjiri live-nya saat in

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Kebahagiaan Yang Sempurna

    Berkat usaha Bryan yang terus menghujani Jane dengan cintanya sepanjang malam saat itu, Jane akhirnya mengandung bahkan dua sekaligus. Hari ini si kembar pun telah dilahirkan dengan sehat dan selamat, berikut sang ibu yang sudah merasa lebih baik.Ternyata, perpisahan itu tidak selamanya menjadi duka. Buktinya, kepergian Bryan saat itu masih meninggalkan kebahagiaan di rahim Jane sehingga membuatnya masih bisa bertahan dalam kesepian.Harry juga meninggal, menambah duka besar untuk Jane. Tapi itu adalah takdir yang memang harus berjalan.Umur Harry sudah ditakdirkan berakhir, dan bersamaan dengan itu datang kebahagiaan baru bagi Jane. Bryan kembali dan bayi kembar mereka lahir ke dunia, menggantikan sakit, duka, dan hancurnya hati Jane selama berbulan-bulan.Ya, kini hari berjalan seperti semula. Bahagia, ceria, dan penuh cinta. Terlebih dengan hadirnya dua bayi tampan di keluarga mereka. Kebahagiaan mereka terasa lengkap dan sempurna.*** Pagi-pagi sekali ruangan di mana Jane dirawa

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Kepanikan Menyambut Si Kembar

    Bryan terkulai lemas dan menjatuhkan kasar tubuhnya ke sandaran bangku taman. Tanpa suara untuk menanggapi, tanpa suara isakan tangis, Bryan memejamkan matanya hingga air mata itu tumpah mengalir dengan derasnya."Sekarang kau sudah tahu fakta yang sebenarnya, kan? Temani Jane yang pasti membutuhkanmu di sampingnya, Bryan." ucap Tuan Steven sembari menepuk lutut Bryan sebelum pergi meninggalkan menantunya itu.Baru saja orang tua itu ingin beranjak dari sana, suara kegaduhan terdengar dari arah rumah duka. Nampak di sana banyak orang yang sibuk dan panik. Tidak lama, terlihat beberapa pria membopong seseorang yang sepertinya pingsan.Mata Tuan Steven segera melebar kala menyadari orang yang dibopong keluar dari rumah duka adalah putrinya sendiri.“Bryan, cepat ke sini!” panggilnya pada Bryan yang segera terkesiap saat menyadari keadaan. Ia berlari sekuat mungkin untuk menghampiri kerumunan orang yang membopong istrinya.“Jane, kau kenapa, Sayang? Buka matamu dan lihat aku, Jane!” pang

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Fakta Yang Terlambat

    ‘Bryan, Harry sudah tidur dengan tenang…’Ucapan Paman Tim lewat panggilan tersebut membuat Bryan menghentikan niat awalnya yang ingin langsung mengakhiri sambungan telepon mereka. Ia masih insecure pada dirinya sendiri untuk berhadapan dengan Jane lagi."Jangan bercanda, Paman. Ini tidak lucu sama sekali. Tidak baik bercanda seperti ini, Paman,” ucap Bryan menyangkal tidak percaya saking terkejutnya.Bryan terus diam sembari mendengarkan ucapan demi ucapan yang Paman Tim ceritakan padanya. Demi apapun, saat ini tubuh Bryan bak tidak bertulang. Bagaimana mungkin Harry benar-benar meninggalkan. Jane seperti itu, sementara dirinya sudah merelakan Jane padanya? Setidaknya Harry harus sehat kembali dan hidup baik dengan Jane. Bryan sungguh tidak dapat menerima kabar sedih itu.Setelah mendengar hal itu, Bryan memutuskan untuk datang kembali ke London dan melihat langsung keadaan suasana duka di sana. Bersama Mia dan Miguel yang membawa Lizzie.Seperti apa hancurnya hati Bryan saat ini han

  • Ibu Susu Anak Pria Miskin   Hari Tanpa Jane

    “Tuan Bryan, aku sudah membuat reservasi. Aku seorang penggemarmu. Ayo, duduk bersama di mejaku saja!”“Tuan Bryan. Kumohon berfoto denganku. Aku fans-mu, Papa Lizzie!”“Ya Tuhan, kau lebih gagah dari yang kulihat di Youyube!”“Lizzie, Sayang. Aku ingin menjadi ibumu! Akh!!!”Banyak sorakan dari banyak penggemar yang kesemuanya nyaris wanita. Semuanya berteriak memanggil sosok pria tampan nan gagah yang saat ini menggendong bayi satu tahun setengah di pelukannya.Ya, pria itu tentu saja Bryan dan Lizzie. Kini mereka menjadi pusat perhatian dari para penggemarnya saat baru saja memasuki area wawancara yang diadakan di sebuah mall terkenal di kota kelahiran Lizzie.Setelah berpisah dari Jane dan pergi dari kehidupan mewah, Bryan membawa Lizzie kembali ke negara asal Bryan. Di sana ia memulai kembali hidupnya bersama putri kecilnya.Mulai lagi dari titik nol seperti dulu, tapi pria itu tidak menjadi buruh konstruksi seperti dulu, melainkan membuka usaha sendiri dengan uang tabungan yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status