Share

Bab 104 : Wangi Tubuhmu

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-04-26 12:24:25

Pukul satu dini hari, Barra baru menginjakkan kakinya di rumah. Dengan langkah berat, dia langsung menaruh ASIP ke dalam freezer, lalu mengarah ke kamar Boy dan Cleo. Pandangan pria itu segera terkunci pada ranjang yang biasanya ditempati Yasmin.

Dia melangkah perlahan, lalu duduk di tepi ranjang, telapak tangannya membelai permukaan kasur yang kini terasa dingin.

Aroma samar sabun Yasmin yang berpadu dengan wangi tubuh bayi masih tertinggal di udara, sungguh menyesakkan dada.

Bayangan Yasmin tiba-tiba hadir begitu jelas di benaknya. Barra melihat wanita itu duduk di kursi yang menghadap ke jendela, menyusui si kembar sambil bersenandung pelan.

Barra berdiri. Langkahnya menyusuri setiap sudut ruangan, tempat yang menjadi favorit Yasmin. Hingga dia terhenti di depan boks bayi. Boy dan Cleo tampak nyenyak, tetapi di sudut mata mereka ada sisa jejak air mata.

"Ternyata Papi gagal melindungi Bunda ... Boy, Cleo," lirihnya seraya menghela napas panjang. Suaranya sangat pelan, seolah takut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 167 : Kangen

    “Ke Avana Residence!” Barra mengetatkan rahang ketika mengatakannya. Bukan tanpa sebab, itu semua karena dia baru saja melihat rekaman video pada layar telepon genggamnya.Padahal itu hanya rekaman biasa, berisi kekompakan Yasmin bersama Boy dan Cleo yang antusias memilah pakaian. Barra juga terkekeh karena anak-anaknya sudah memiliki pendapat sendiri. Namun, semua pandangan hangat itu sirna seiring dengan kedatangan Tamara yang mendekati Yasmin.Barra tahu, saat di meja kasir, sudah pasti Tamara Lee menghasut Yasmin. Mengingat hubungan mereka yang tidak baik sejak dulu.Kini, Bahtiar melambatkan laju mobil setelah mendengar perintah atasannya. Dia melirik Barra melalui kaca spion. Seolah bertanya ulang tanpa suara.“Sekarang!” titah pengacara itu, suaranya menggelegar dalam kabin. Hampir saja Bahtiar terlonjak, beruntung dia sudah terbiasa dimarahi oleh atasannya ini.SUV hitam itu pun melaju dengan cepat menuju perumahan mewah yang dihuni oleh para eksekutif muda dan para pejabat be

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 166 : Istri Sahnya

    “Enak, Mas, duduk di samping perempuan cantik?” konfrontasi Yasmin. Meskipun sebal, dia menahannya, apalagi saat ini sedang membantu Barra melepas dasi. Mana mungkin dia mendengarkan bisikan setan di telinganya untuk menarik dasi itu.Sudut bibir Barra melengkung ke atas dan mengangguk sekali. Pria itu menatap lekat-lekat wajah manis tepat di bawah dagunya. Tangan kekarnya melingkari pinggul Yasmin dan membawanya dengan rapat hingga menempel. Namun, dia tidak tahu apa sesungguhnya maksud ucapan manis nan beracun sang istri itu.“Oh, pantas betah.” Yasmin membalas senyuman Barra seolah tidak terjadi sesuatu.Ketika Barra merunduk dan hampir menyentuh bibir mungilnya, Yasmin menghindar. Dia memundurkan tubuh lantas melepas tangan sang suami dari pinggulnya. Dengan cekatan, Yasmin juga masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya tepat di depan hidung mancung Barra.“Sayang!” pekik pria itu.Barra melirik ke arah pintu. Untunglah tertutup. Kalau ada yang melihatnya ditolak seperti ini, mau

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 165 : Menjerit Dalam Hati

    Yasmin tampil anggun malam ini. Dia akan menemani Barra menghadiri undangan makan malam dari salah satu klien penting suaminya. Sejak pulang kuliah tadi, wanita itu sudah bersiap-siap. Kini, dia duduk menunggu Barra yang masih di kamar mandi.“Nda … cucu,” celoteh Boy, menopang lengan mungilnya di atas paha Yasmin sambil menatap manja.“Mauu …,” seru Cleo tidak mau kalah, ikut-ikutan mendekati Yasmin dengan tatapan memohon.Yasmin terkekeh kecil. Dia lebih dulu meraih Boy dan mendudukkan bocah itu di atas pahanya. “Satu-satu, ya, Sayang. Bunda kesusahan sekarang.” Tangannya yang sudah berhias cincin berlian membelai pipi bulat Cleo dengan sayang.Putri cantik itu mengangguk, meskipun bibirnya maju. Jelas dia sedang merelakan Boy lebih dulu , tentu dengan berat hati. Sementara itu, si bocah laki-laki memalingkan wajah dan memeluk Yasmin erat-erat seolah ingin memonopoli sang bunda. Sungguh jahil anak itu.Meskipun sudah rapi dengan gaun malam b pastel yang membentuk sempurna siluet tu

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 164 : Dibedakan

    “Mas, kalau saya bener hamil, gimana?” tanya Yasmin dengan suara tercekat karena Barra mendadak merangkulnya erat.Tadi, pria itu langsung meluncur setelah menerima kabar mengejutkan dari Kezia. Bahkan dia menyempatkan diri membeli alat tes kehamilan, tetapi Kezia ngotot bahwa alat bisa tidak akurat.Yasmin tercekat. Jantungnya seolah berdebar lebih cepat daripada mual yang menyerang perut.Sehingga Barra menghubungi Samantha untuk memeriksa Yasmin. Bukan dokter keluarga yang biasanya. Sekarang Dokter itu masih dalam perjalanan, sebab baru saja menyelesaikan praktiknya di rumah sakit.“Kita besarkan anak-anak, Sayang.” Barra mengecup kening Yasmin. Sebenarnya dia yakin selalu menggunakan pengaman di saat masa subur.Dalam waktu dekat, Barra tidak ingin sang istri mengandung secepat ini, mengingat hubungan manis mereka dan anak-anak yang masih sangat kecil. Barra ingin menikmati masa pacaran bersama Yasmin. Namu

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 163 : Dugaan Tentang Yasmin

    Yasmin terkejut ketika pinggangnya didekap erat oleh sepasang tangan kekar. Dia yang sedang minum jamu buatan Mbok Inah hampir menjatuhkan gelasnya. Beruntung isi gelas itu telah habis, jadi tidak berat lagi dan dia bisa menjaga keseimbangannya.Tadi, Mbok Inah sendiri yang mengantar jamunya untuk Yasmin ke kamar.“Mas! Saya kira belum bangun,” protes Yasmin.Barra langsung memutar tubuh Yasmin dan menurunkan pandangan pada gelas dengan aroma tajam itu.“Kamu minum apa?” tanya Barra sambil meraih gelas dari tangan Yasmin dan menaruhnya di meja nakas. “Jamu?”Padahal itu pertanyaan biasa, tetapi pipi Yasmin sudah memerah lebih dulu. Agaknya dia enggan menjawab dengan suara. Jika saja Barra tahu alasannya meminta tolong Mbok Inah membuatkan jamu, bisa-bisa pria itu menyerangnya terus-menerus.Ya, setelah melepas masa jandanya semalam, Yasmin merasa Barra bukanlah pria yang mudah merasa cukup. Tulang dan persendiannya nyaris remuk, dan tenaga rasanya tersedot habis pagi ini. Dia juga ter

  • Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin   Bab 162 : Untuk Pertama Kalinya

    Rasa lelah yang belakangan ini membalut raga terhempas sudah. Baik Barra maupun Yasmin sama-sama menantikan momen ini. Bahkan dengan tidak sabaran, Barra membawa istrinya ke kamar mereka di lantai dua. Tirai panjang dan besar dibiarkan terbuka, memantulkan sinar rembulan dari langit bertabur jutaan bintang. Sudah sejak tadi Barra mencumbu Yasmin. Terlalu berharga untuk dilewatkan, rasanya bibir mungil merah muda itu manis dan tambah menggoda seiring dengan lenguhan halus Yasmin. Yasmin pun tak sanggup mengelak lagi. Dia melempar rasa malunya jauh-jauh di hadapan Barra, hingga dengan tangan gemetar dia sendiri yang berani melepas setiap mata kancing dari kemeja putih yang membalut tubuh suaminya. “Mas … man—di dulu,” bisik Yasmin dengan suara kecil, napasnya berkejaran, dan wajahnya memerah di sela-sela pagutan. Barra melepas bibir mungil itu, menatap wajah ayu di hadapannya. Pria itu menyeringai kecil, lalu menggendong Yasmin tanpa banyak bicara. Refleks, wanita itu melingkarkan ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status