Share

107. Nona Sydney

Author: prasidafai
last update Huling Na-update: 2025-04-03 14:47:41

“Nona Sydney, cobalah. Tadi aku membuat kue!” seru seorang pelayan muda sambil menyodorkan setoples kue kering pada Sydney.

Sydney tertegun. Selain karena pelayan itu datang saat dirinya tengah menjemur baju si kembar, wanita muda di hadapannya tidak pernah berbuat sebaik ini sebelumnya.

“Biar aku saja yang menjemur pakaian Tuan Jade dan Nona Jane, Nona Sydney!” sahut pelayan lain yang tiba-tiba sudah ada di dekat Sydney.

Namun, Sydney tidak membiarkan pelayan itu menjemur baju si kembar. Ini adalah salah satu tugas yang paling Sydney senangi saat merawat bayi.

Setelah pagi kemarin–saat sarapan bersama Morgan dan si kembar di halaman belakang, hidup Sydney berubah. Para pelayan berlomba-lomba bersikap baik dan manis padanya.

“Nona baru selesai menyusui?!” Sydney baru saja keluar dari kamar si kembar saat kembali mendengar suara pelayan mendekatinya. “Mau ke kamar? Saya bisa memijat, Nona!”

Sydney menggeleng dan berjalan cepat ke kamarnya untuk sembunyi. Tawaran bantuan dari oran
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Luluk
Aduhhhhh daq diq duq dierrrrrr….
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   402. Guru Les

    Sementara itu di mansion, Sydney sedang menemani Jade dan Jane menyiram tanaman hias di halaman belakang.“Jangan terlalu banyak menyiram mereka, Sayang. Secukupnya saja,” ucap Sydney sambil berjongkok di antara Jade dan Jane yang sibuk mengguyur bunga dengan penyiram tanaman kecil mereka.Sereia dan Zaleia duduk manis di stroller, diletakkan tidak jauh dari pagar tanaman rambat di sudut halaman belakang mansion.“Kenapa?” tanya Jade dengan dahi berkerut, suara kecilnya terdengar kritis, seperti sedang mempertanyakan logika hidup.Sydney menggigit bibir bawahnya, berpikir sejenak untuk mencari analogi yang mudah dimengerti oleh anak usia hampir tiga tahun itu.“Umm …” Sydney mulai perlahan, lalu tersenyum. “Bayangkan jika Mami terus menyuruhmu makan, padahal perutmu sudah penuh. Makanan yang masuk hanya akan membuatmu sakit, bukan?”Jade membulatkan mulutnya dan mengangguk mantap, seperti baru menemukan penemuan besar dalam hidup

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   401. Hanya Kau yang Bertahan

    “Si Tua sengaja melakukan itu, Morgan,” ucap Jerry dengan tatapan menusuk. “Jika kau sadar, beberapa anak yang tumbuh bersamamu di Keluarga Draxus merupakan darah dagingnya, dari beberapa wanita berbeda.” Morgan mematung. Urat di pelipisnya menegang. Pria itu menyipitkan mata dan bertanya lantang, “Apa?!” “Ini rencana jangka panjang Si Tua.” Jerry melanjutkan dengan lirih sekaligus tajam. “Tapi mereka semua gugur. Tidak satu pun mencapai standar minimum Keluarga Draxus. Mereka berakhir di pemakaman yang ada di belakang rumah Si Tua.” Jerry menyeringai penuh kegetiran yang mulai merayap ke dadanya setiap dia membahas Si Tua. “Hanya kau yang bertahan. Bahkan saat aku datang dan berusaha menjadi murid terbaiknya, dia bilang aku tetap tidak bisa melampauimu.” Jerry sedikit memiringkan kepalanya. “Sialan! Si Tua memang pantas mati!” Morgan berdiri tiba-tiba dan melangkah menjauh beberapa langkah. Suasana ruangan itu mendadak sesak meski udara dingin terus dipompa dari ventilasi. Mo

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   400. Sepuluh Menit Lagi

    “Aku tidak percaya seorang Morgan Draxus akan melontarkan pertanyaan yang begitu … emosional!” tukas Jerry menyindir. Jerry tertawa keras, begitu nyaring dan jahat hingga menggema di seluruh ruangan sempit itu. Tawa Jerry seperti beling yang digerus, menyayat dan menyakitkan. Jerry sedikit menunduk, menyembunyikan wajahnya yang merah, seolah Morgan baru saja melemparkan lelucon kelas dunia. Morgan tidak bersuara. Tidak satu pun otot wajahnya bergerak. Pria itu hanya duduk diam di seberang meja, tetapi sorot matanya menusuk tajam seperti peluru yang sudah dikokang. Jerry menghirup kasar udara di hidungnya, lalu mendongak. “Aku pikir … kau akan bertanya soal Echelon Vanguard,” ujar Jerry dengan senyum puas. “Atau … bagaimana caraku menemukan Ghina Zahlee?” Nada suara Jerry mengejek dan penuh cibiran. Lalu Jerry menambahkan, “Atau … apakah aku perlu membuat Fred Zahlee kembali juga? Aku tahu di mana dia berada.” Jerry bersandar santai, bibirnya terangkat miring. Darah Morgan t

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   399. Tinggalkan Kami Berdua

    Sydney menarik napas sambil menggeleng pelan. Wanita itu perlahan duduk di salah satu kursi makan, sementara matanya memandangi si kembar yang sudah selesai makan dan tengah sibuk memainkan potongan roti menjadi puzzle. Morgan ikut duduk di kursi paling ujung meja makan. Sendok dan garpu di tangannya bergerak rapi, sementara mulutnya diam. Beberapa menit berlalu hanya dengan suara gelas yang bersentuhan dan piring yang bergesekan. “Hari ini kau akan pergi ke mana, Darling?” tanya Morgan akhirnya, memecah keheningan. Sydney meletakkan cangkir tehnya, lalu menjawab, “Tidak ke mana-mana. Aku sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama anak-anak. Lagipula, Zya sudah kembali bekerja di kantor.” Morgan mengangguk. “Kalau begitu, aku bisa langsung pergi ke tujuanku.” Sydney hanya mengangguk sambil tersenyum tipis dan kembali menatap si kembar yang kini saling berseru karena berebut potongan selai terakhir. Setelah sarapan usai, Morgan mencium kening anak-anaknya dan Sydney, lalu kelu

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   398. Kenangan Menyakitkan

    “Benar, Tuan. Jika dilihat sekilas, mungkin luka bakarnya sudah lebih dari 70 persen.” Anak buah Morgan menjawab. “Bahkan kemungkinan hidupnya kecil.”Morgan terdiam sejenak. Bibirnya terangkat membentuk senyuman miring yang membuat udara sore di halaman itu kian mencekam.Pria itu menyisir rambutnya ke belakang dengan satu gerakan pelan, lalu tertawa renyah mengerikan.“Bagus,” komentar Morgan singkat.Setelah tawanya mereda, Morgan menatap anak buahnya lurus-lurus. “Kalau begitu ... carikan rumah sakit dan dokter terbaik yang bisa menangani luka bakar.”Anak buah Morgan tampak terkejut. Matanya membelalak sepersekian detik sebelum buru-buru kembali tertunduk.“Buat dia tetap hidup …” lanjut Morgan dingin. “Menderita dengan luka bakar itu.”Seolah menyadari bahwa tidak ada ruang untuk menawar, anak buah itu hanya mengangguk pelan.Morgan menarik napas panjang.“Katakan juga padanya,” kata Morgan lagi. “Bibi harus tetap hidup jika tidak ingin Jerry celaka. Bagaimanapun, Jerry juga men

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   397. Matilah Untuk Jerry

    “U-usul saya?” ulang Debby dengan suara pecah, nyaris seperti bisikan yang tercekat di kerongkongan.Tubuhnya gemetar hebat. Jemarinya saling meremas seolah berusaha menahan rasa dingin yang mendadak menjalar sampai ke tulang.Morgan menoleh pelan. Tatapan tajamnya menukik langsung ke mata Debby yang membelalak.Tanpa menjawab, pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, sebuah korek api logam.Morgan mulai memainkan korek apinya dengan gerakan dramatis.“Ya,” sahut Morgan kemudian. “Bibi ingin mengelak? Aku tidak akan mempermasalahkannya.”Debby refleks ingin menggeleng, tetapi tubuhnya menegang begitu mengingat nama Jerry.Tidak ingin terjebak dua kali pada pertanyaan Morgan, Debby memikirkan jawabannya matang-matang.Kematian palsu Jerry bukan ide Debby.Namun, Debby memang terlibat dalam rencana pria itu.“Ya,” jawab Debby akhirnya setelah susah payah menelan ludah. “Itu usul saya.”Dijawab jujur atau bohong, Debby yakin dia akan tetap mendapat hukuman dari Morgan.Namun ji

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status