Share

Bab 31 Percayalah

Tubuhku telah mencapai penghujung sisi tembok gedung. Aku mengangkat kaki kanan menaiki tembok setinggi lutut, diikuti kaki kiri. Perlahan, aku berputar. Untuk terakhir kalinya, aku ingin melihat Vian, meski belum pernah benar-benar mencintainya.

Aku menutup kedua mata dan melayangkan tubuh di atas angin dengan ketinggian beratus meter. Sayup-sayup kudengar suara Alee “Selamatkan, Anyaaa!”

Aku membiarkan tubuhku melayang di atas angin dalam sepersekian detik. Berharap semua kejadian segera berakhir dan kebingungan ini segera menghilang. 

Buaakkk.

Tubuhku terhempas sesuatu dan terasa empuk. Aku seolah berada di dalam ayunan dan melayang di udara. Mungkin roh sudah terlepas dari tubuh. Aku membiarkan diriku selama beberapa saat dan tetap menutup mata. Namu

UlfSanita

Terima kasih telah menemaniku hingga saat ini. Bantu menyemangatiku dengan memasukkan cerita ini ke dalam rak, lalu berikan komentar positifmu. Jangan lupa berikan gems terbaikmu. Happy reading^-^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status