Share

Bab 36 Rumah Tetangga

“Entah apa yang dia inginkan tentang Sisilia.” Terdengar suara wanita itu berbicara.

Suasana hening sesaat.

“Mengapa kau biarkan dia masuk?” Terdengar suara lain yang sedikit berbeda. 

Aku mengunci pendengaran dan memperhatikannya baik-baik. Suara itu mirip milik Bibi Sisilia tetapi dengan logat yang berbeda. 

Perlahan kuputar kenop pintu dan berjalan kembali menuju ruang tamu. Tiba-tiba hidungku terasa gatal.

Hatsyiii!

Bibi Sisilia tampak terperanjat dan bangkit dari kursinya seraya mengendong kucing.

“Owh, maafkan aku telah datang dengan tiba-tiba.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status