Share

34. Kematian mendadak

Ayam berkokok bersahutan menandakan sudah waktunya bangun pagi diiringi dengan kumandang azan subuh, seperti biasa Zahira dan ibunya bangun disusul ayahnya dan Fajar. Setelah menunaikan shalat subuh berjamaah Zahira membantu ibunya memasak menu sarapan pagi.

"Kakek dan nenek sudah bangun?" tanya Zahira pada ibunya saat dia tak melihat keduanya.

"Iya juga ya, biasanya ibu mertua sudah bangun, cobalah tengok mereka di kamar," pinta Naning.

Zahira bergegas ke samping, rumah ini tidak terlalu besar hanya terdapat tiga kamar tidur. Sejak Mulyono dan Naning tinggal di rumah ini kakek dan nenek tinggal di kamar belakang.

Tok...tok...!

"Nek....nenek....kakek....!" Zahira terus memanggil bahkan dia membesarkan volume suaranya.

Fajar dan Mulyono yang mendengar teriakan Zahira datang menghampiri.

"Kenapa kau berteriak? Tidak sopan tau, mungkin saja mereka sedang sholat!" Tegur Fajar.

Zahira memanyunkan mulutnya, "Perasaanku tak enak!"

Mulyono mengetuk pintu kamar dan memanggil ayah dan ibunya na
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status