Share

Bab 8

Idris tidak mau ikut-ikutan mengenai perbincangan antara Shin dan Hamas. Dia ngeri sendiri. Idris lebih memilih mengajak ngobrol dinding yang sudah ditakdirkan membisu di dunia ini.

Shin tanpa basa-basi langsung menyerahkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan laki-laki berkemeja abu-abu itu.

Hamas sedikit menyungging senyum dan membalas jabatan tangan laki-laki berdasi tersebut. "Maaf, siapa?"

"Namaku Muhammad Shin Leo. Asalku dari Seoul, tapi sudah cukup lama tinggal di sini,” Shin memperkenalkan diri.

Hamas yang masih kebingungan pun mencoba meladeni saja. “S-seoul? Wah, jauh juga ya. Aku baru tahu kalau Sabiya punya kerabat dari Korea Selatan.”

“Aku suaminya Sabiya," jelas Shin lantang dengan wajah tegas namun tak luput dengan senyum ramahnya.

Hamas membisu sejenak.

Sabiya tak kuasa mendengar Shin akan membicarakan hal itu lebih dulu kepada Hamas.

"S-suami?" tanya Hamas tak percaya. Ia spontan menatap Sabiya yang tengah menunduk tak berkutik.

"Iya, aku suami sahnya. Kamu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status