Share

Jual Mahal

“Mau ke mana?”

Dengan membawa piring yang masih berisi nasi, serta lauk yang sepertinya belum disentuh, jelas saja Pras curiga dan memberi pertanyaan tersebut. Jika melihat dari arah Mai berjalan, maka putrinya itu jelas-jelas baru saja pergi dari kamar.

“Makan,” jawab Mai berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan sang ayah. “Ada Yasmen lagi nangis di kamar, jadi aku diusir enda.”

Pras berdecak, karena sudah bisa menebak masalah yang dibawa Yasmen ke rumah. Belum juga satu minggu menjalani pernikahan, tapi gadis itu sudah kembali membuat masalah.

“Ayah.” Mai menghabiskan jarak dengan Pras. Sangat dekat hingga hampir tidak berjarak. “Nggak mungkin Ayah nggak tahu apa-apa, kan? Dari bulan madu yang batal, teruuuss …”

Ingin rasanya Mai menjerit, menggeram, atau kalau bisa mengumpat keras, ketika Pras langsung meninggalkannya begitu saja. Tanpa penjelasan, pun tanpa satu patah kata. Terkadang, Mai sempat berpikir bagaimana Sinar bisa bertahan hidup bersama Pras hingga bertahun-tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
bagosss Pras..aq Yo eneg ma sikap yasmen. koyo cah TK ae. dikit 2 ngadu huh
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
tuh dengerin ceramahnya Ayah.. yg penting Byakta g selingkuh setelah nikah. persis to Ayah dulu juga gitu..
goodnovel comment avatar
reni cahyaningrum
mba beib,jangan bilang nanti yasmen balikan ma byakta.sehari sebelum nikah sama aja selingkuh,kan udah ada komitmen mau nikah besok pagi.jangan mentang2 belum ber ijab qabul bebas ngapa2in,sama aja org berpacaran boleh selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status